This part full author pov. So, enjoy 💫
•
•
•Sinar matahari menyelinap masuk ke dalam sela-sela gorden berwarna abu-abu di sebuah kamar. Terlihat seorang laki-laki mengerutkan dahinya dan menggeliat di balik bedcover. Matanya sedikit ia kerjapkan, mengusap pelan matanya yang lengket kemudian menghela napas panjang.
Rasanya hari ini badannya remuk. Entah kenapa semalam tidurnya tidak begitu nyenyak hingga badannya terasa begitu sakit. Ia pun duduk di tepi ranjang sambil meregangkan otot-otot badannya. Di liriknya jam di atas nakas yang menunjukan pukul enam pagi.
Dia pun bergegas untuk mandi dan siap-siap sekolah. Tidak ada yang ia pikirkan, ia melakukan aktifitas paginya seperti biasa. Mandi, membuat sarapan, menyiapkan buku, dan bersiap pergi sekolah.
Hari ini juga nampaknya moodnya sedang buruk. Ia tidak tersenyum seperti biasanya, tak ada lekukan indah itu di bibirnya. Matanya menatap tajam tanpa perduli orang-orang sekitarnya, yang biasa ia sapa dengan ramah. Ia turun ke basement dan menunggangi motor hitamnya.
Ia membelah jalan raya dengan pacuan motor yang sangat kencang. Dia tidak berekspresi sama sekali di balik helm full face miliknya. Tatapannya benar-benar mengisyaratkan ketidak sukaan, marah, sedih, dan tidak boleh di ganggu. Menyeramkan.
Sampai di sekolah ia langsung menjadi pusat perhatian para siswa-siswi yang berlalu-lalang. Suara motornya membuat beberapa siswa menoleh dan menatap bingung sang pemilik motor yang nampak sangat menyeramkan seperti akan membunuh siapa saja yang menghalangi jalannya.
Ia melepaskan helmnya, menaruhnya di atas motor dan pergi menuju kelas. Di sepanjang koridor sapaan dan senyum hangat yang biasa ia tampilkan tidak terlihat sama sekali. Bahkan ia acuh saat melewati beberapa guru.
Hingga sebuah bisikan dari dua orang siswi yang ia lewati membuat dahinya mengernyit dan berhenti.
"Kak Yuta kenapa? Kok jadi serem mirip kak Doyoung sih?"
"Iya auranya nyeremin lebih dari kak Doyoung."
Yuta berbalik menatap tajam dua siswi yang berada tepat di belakangnya. Dia tidak suka nama itu. Dia benar-benar muak dari kemarin soal nama itu. Dan berani-beraninya siswi itu menyamakan dirinya dengan orang tersebut.
Yuta melangkah kakinya mendekati dua siswi itu, yang nampak kaget dan membelaks aat Yuta semakin mendekat.
Yuta mencondongkan badannya hingga batas antara mereka bertiga nampak hanya beberapa jengkal.
"Gue rasa kalian tau siapa gue di sekolah ini." Ucapnya santai namun terasa begitu menyeramkan. "Kalian lupa, orang ramah yang selalu tersenyum ini pernah hampir bunuh teman kalian? Eum... Siapa namanya?" Tanya Yuta pelan namun penuh dengan ancaman.
"Oh, Eunwoo ya? Yang ganteng itu kan? Sama dua temannya." Dua siswi itu menelan ludahnya payah. "Kalian tau kenapa bisa?"
Yuta kembali mengunci dua siswi itu dengan tatapan nyalang. "Karena mulut mereka sama seperti kalian!" Tegas Yuta dengan segala penekanan dan emosi di setiap katanya.
Yuta kembali menegakkan badannya. Menatap dua gadis itu yang sudah ingin menangis. "Karena kalian perempuan, gue maafin. Tapi, siapapun orang yang bakal jadi bahan gosip kalian. Jangan pernah buat nyebut-nyebut nama gue dan orang-orang sekitar gue. Paham!?"
![](https://img.wattpad.com/cover/225118190-288-k84734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
an a n g e l ; Nkmt Yuta ✓
Cerita Pendek(Complete) [中本雄太] "Please dont stop loving me" :; Lowercase :; Perfect Series vol.1 :; Yuta side (read perfect before) ©SHEREEN2020 s t a r t ; 15 may 2020 f i n i s g ; 31 may 2020