angel :; pelampiasan

483 91 9
                                    

Aku tamatin hari ini ya... Soalnya mau hiatus dulu. Jadi biar tanggungan pas balik hiatus ga banyak. Dan bisa fokus ke Little Thing.

Happy reading!!

Votment!
.
.
.














Sudah hampir sebulan gue jaga jarak sama Taerin. Bukan, gue bukan nggak berani hanya saja sejak pertemuan gue sama Jisoo di caffe waktu itu, buat gue berpikir dua kali untuk tetap memperjuangkan Taerin.

Terakhir gue ketemu dia di sekolah sehari setelah gue ketemu Jisoo. Gue ingat banget hari itu, hari dimana dia nangis gara-gara Doyoung lagi duduk berdua di kantin sama Sejeong. Semenjak kejadian itu, gue denger dari Taeyong kalo Doyoung nembak Taerin.

Selanjutnya, gue nggak mau dengar dan nggak mau tau. Walaupun pada akhirnya gue juga tau karena berita mereka pacaran sudah menyebar di sekolah. Taerin bukan sembarang siswi dia cukup populer terlebih dia adalah adik kandung dari Taeyong yang memang sudah terkenal sejak ia menginjakkan kaki di sekolah, di tambah dia juga bersahabat baik dengan si kapten basket Jeong Jaehyun yang menjadi idola sekolah.

Sekarang, ia berpacaran dengan Doyoung si ketua osis. Coba katakan bagaimana bisa ia tidak terkenal? Bagaimana bisa ia tidak populer? Namun, hanya saja Taerin bukan lah tipe anak yang gila pamor. Dia cukup sederhana, tidak berlebihan, selalu tampil apa adanya dan selalu ramah pada siapapun. Itu nilai plus-plus dari seorang Lee Taerin.

"Yut?" Gue menoleh ke arah kanan dan mendapati Jisoo sedang berdiri disana. "Ngelamun, banyak pikiran?"

Gue menggeleng. Dan satu hal, semenjak kejadian itu juga gue sama Jisoo sudah kembali bicara. Setelah hampir setahun gue dan dia sama-sama menghindar dan sama-sama menutup diri. Sekarang kita sedang berusaha berdamai dengan masa lalu. Bukankah, itu suatu bentuk kedewasaan?

"Taerin?" Jisoo terkekeh kemudian meminum jusnya. "Gue kemarin nggak sengaja ketemu dia di toko boneka tempat gue kerja."

For your information, Jisoo juga sudah pindah tempat kerja karena caffe yang kemarin sedang ada masalah.

"Sama siapa?"

"Sama Taeyong." Jisoo mendekat sedikit membuat gue menaikan sebelah alis gue bingung. "Eum... Gue mau tanya."

"Apa?"

"Eum.... Taeyong itu—udah punya pacar?"

Spontan gue ketawa sambil natap Jisoo yang keliatan bingung sekaligus kesal. "Napa lo nanya dia?"

"Ya... Nanya aja emang salah?"

"Lo suka?" Jisoo diam dengan pipi yang mulai memerah. Sekali lagi gue ketawa. "Bener lo suka?"

"Ish! Nggak ah. Lo rese banget!" Gue masih ketawa liat Jisoo yang salah tingkah.

"Gue dukung deh." Spontan Jisoo berbalik dan natap gue nggak percaya. "Walaupun dia masih pacaran sama Yeri."

"Kim Yerim?" Gue ngangguk. "Sumpah?"

"Biasa aja kali, Jis. Napa dah?"

"Tetangga gue anjir."

Kali ini gue yang kaget. "Serius?"

Jisoo ngangguk. "Udah kayak ade gue sendiri. Ah, nggak jadi deh gue jomblo aja."

Lagi-lagi gue ketawa. "Ya, serah lu deh. Semoga jodoh."

"Au ah."

"Loh mau kemana?"

an a n g e l ; Nkmt Yuta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang