Di part ini anda akan sedikit kurang paham jika, belum membaca Perfect. So, pastiin kalian sudah baca Perfect ya ^^
.
.
.Hujan yang turun malam ini membuat hawa dingin semakin menusuk bahkan hingga ke tulang. Sudah seharian ini hujan tidak juga mau berhenti menunjukan eksistensinya kepada makhluk di bumi.
Yuta menghela napasnya sembari mengeratkan jaketnya. Meskipun hujan sudah sedikit reda namun, hawa dingin itu masih terasa begitu menusuk. Jujur, saat ini Yuta benci dingin.
Ia memasuki mobilnya dan mulai jalan membelah kota malam yang mulai ramai karena hujan hanya turun dengan rintik kecil. Namun di tengah jalan, matanya tak sengaja menatap seorang gadis dengan seragam lengkap berlari di trotoar taman sambil menangis.
Yuta hapal sekali itu siapa. Dengan cepat ia berhenti dan menepikan mobilnya. Langkahnya dengan tergesa mengejar gadis itu.
"Taerin! Tunggu!" Yuta berhasil meraih lengan gadis itu.
Matanya membelak melihat betapa kacaunya gadis ini sekarang. Isakkan semakin menjadi begitu ia mengetahui siapa yang menarik lengannya. Hati Yuta benar-benar perih melihatnya. Hancur rasanya sudah pertahanan Yuta yang di bangun selama hampir dua bulan ini. Gadis ini benar-benar menyedihkan.
Tanpa bicara Yuta menarik Taerin ke dalam pelukannya. Mengusap lembut punggung gadis itu yang sekarang makin menangis sejadi-jadinya. Sungguh, Yuta ingin marah sekarang. Ia ingin sekali meninju siapa saja yang berani membuat Taerin seperti ini. Yuta benci harus menerima bahwa keputusannya mundur telah membuat Taerin terluka seperti ini.
Sebenarnya ada apa dengan Taerin dan orang-orang itu? Kurang kah perjuangan Yuta untuk mengalah pada mereka? Kenapa mereka sangat serakah? Termasuk Taerin.
Dirasa sudah agak tenang, Yuta perlahan melepas pelukannya dan menatap Taerin yang masih menunduk. "Sama siapa lo disini?"
"Ja-jaehyun."
"Dimana dia sekarang?"
Taerin kembali ingin menangis namun, ia coba untuk tahan. "Sama kak Doyoung di taman."
Benar dugaan Yuta. Orang-orang yang sama. Orang-orang itu lagi. Kenapa sih mereka tidak bisa mendengarkan perkataan Yuta untuk tidak menyakiti Taerin? Apa sih susahnya berkata jujur, dan baik. Walaupun dia sendiri juga tidak bisa jujur, tapi dia lalukan juga untuk kebaikan orang banyak. Sementara orang-orang itu, untuk apa dia tidak jujur? Untuk dirinya sendiri? Sungguh ini lebih egois!
"Masuk ke mobil gue." Ucap Yuta sambil membantu Taerin masuk ke dalam mobil. Yuta berlutut sebentar. "Tunggu sini, nanti Jaehyun datang. Jangan kemana-mana." Ia mengusap pelan puncak kepala Taerin lalu pergi mencari Jaehyun.
Setelah beberapa menit, akhirnya Yuta menemukan Jaehyun yang sedang beradu mulut dengan Doyoung dan.... Sejeong?
Ia melangkahkan kakinya cepat saat dilihat Jaehyun menarik kerah baju Doyoung dan siap untuk memukul laki-laki itu.
"Stop Jaehyun!" Yuta menahan tangan Jaehyun, membuat cowok itu menurunkan lengannya. "Dengan begini lo sama aja nyakitin Taerin."
Jaehyun melepas cengkeraman tangannya di kerah baju Doyoung. "Mana Taerin?"
"Di mobil gue. Udah sana. Biar gue yang urus Doyoung."
"See, lo salah nyakitin orang!" Jaehyun kembali menatap Doyoung nyalang. "Urusan kita belum selesai!"
"Jae!" Bentak Yuta yang kemudian ia pergi meninggalkan Yuta, Doyoung dan Sejeong.
![](https://img.wattpad.com/cover/225118190-288-k84734.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
an a n g e l ; Nkmt Yuta ✓
Short Story(Complete) [中本雄太] "Please dont stop loving me" :; Lowercase :; Perfect Series vol.1 :; Yuta side (read perfect before) ©SHEREEN2020 s t a r t ; 15 may 2020 f i n i s g ; 31 may 2020