angel :; awal untuk akhir (end)

804 98 78
                                    

Baca author note di akhir ya ^^
.
.
.

This ending story! Happy reading!!!
.
.
.














Sudah terhitung satu tahun semenjak kelulusan Yuta. Yuta sekarang mengambil study di sebuah universitas di Jepang. Kehidupan kuliahnya seperti kebanyakan mahasiswa lain. Namun, dia sedikit santai karena jurusan yang dia ambil adalah Ilmu Komunikasi.

Tahun, ini liburan musim dingin tiba. Ia ingin berlibur ke Seoul karena begitu merindukan kota sejuta kenangannya. Yuta masih berhubungan baik dengan teman-temannya di sana. Seperti Taeyong, Johnny, Hansol, dan lain. Oh iya, dia juga satu universitas dengan Taeil. Kalian nggak lupa kan soal Taeil yang mengambil beasiswa di Jepang dan ternyata itu di universitas yang sama dengan Yuta.

"Udah siap semua sayang?" Yuta menoleh dan tersenyum pada wanita dengan rambut sebahu yang menghampirinya.

"Sudah Ma." Yuta duduk di ranjang diikuti mamanya yang duduk di sebelahnya. "Ma, kalo Yuta seandainya sudah nggak ada. Yuta mau donorin beberapa organ dalam Yuta yang masih layak. Mama izinin kan?"

Mendengar itu, Ny. Nakamoto terkejut bukan main. "Kamu ngomong apa sih."

Yuta menarik tangan mamanya dan mengusap punggung tangan wanita yang sangat di cintainya itu. "Yuta cuma mau bantu mereka yang sedang berjuang untuk hidup dan membahagiakan orang ma."

"Ada apa sayang, kenapa tiba-tiba berbicara seperti itu?"

Yuta menggeleng lalu memeluk mamanya. "Yuta cuma nggak mau, kalau harus melihat orang-orang yang sedang mencintai seseorang harus sakit karena kehilangan orang itu."

"Yuta mau, setidaknya mereka tetap hidup dan bahagia. Dengan begitu juga, Yuta akan terus tetap hidup, di tubuh orang itu."

Entah kenapa pembicaraan ini sangat sensitif, membuat Ny. Nakamoto menangis sambil mengusap sayang punggung anak kesayangannya itu. Begitupun Yuta, yang nampak erat memeluk Mamanya, seakan itu pelukan terakhirnya. Dan entah dorongan dari mana ia mengatakan itu semua.

• a n g e l •

"Jaga diri ya sayang, lekas pulang." Entah kenapa ucapan mamanya untuk cepat pulang mengingatkan Yuta tentang bagaimana ia duduk bersama Tuhan di sana.

"Iya ma." Yuta memeluk Mamanya erat lalu masuk ke dalam ruang tunggu di bandara.

Tiba-tiba saja dada Yuta terasa sesak dan sakit sekali seperti di tusuk. "Astaga, ini kenapa?" Ia terduduk sambil terus memegang dadanya yang sangat nyeri.

Drrrtt... Drrtt...

Taeyong is calling....

"Halo?"

"Yut dimana?"

"Masih di bandara kenapa?"

"Dari bandara langsung ke rumah sakit. Doyoung kritis, kita semua mau kesana malam ini."

"Oke."

Yuta kembali memegang dadanya yang masih terasa nyeri. Kemudian ia menghela napas berat dan pergi menuju pesawat.

• a n g e l •

an a n g e l ; Nkmt Yuta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang