Pagi itu, kerajaan Moon tampak sepi. Karena beberapa pengawal sedang mendampingi Raja dan Ratu pergi berkunjung ke salah satu kerajaan kerabat. Hanya terlihat beberapa pelayan yang sedang sibuk membersihkan sudut-sudut kerjaan itu.
Seokjin yang baru saja keluar kamar, langsung menuju perpustakaan karena ada suatu hal yang ingin dicari.
Tapi belum sampai ke perpustakaan, ia melihat Ratu Soohyun—ibu Soobin tengah berbincang dengan seseorang. Karena dibekali rasa penasaran, ia menghampiri mereka.
"Loh Seokjin?" Ucap Ratu Soohyun duluan
"Eh..Halo" Seokjin menyapa
"Kau ingin kemana?"
"Aku ingin ke perpustakaan, kebetulan bertemu ibu"
"Ah, perkenalan ini Ratu dari kerajaan Kive"
"Halo, salam kenal" sapa Seokjin
"Halo juga Seokjin"
"Kau keberatan tidak kalau menemani Soobin sebentar? Dia sedang berlatih panah"
"Baik, aku akan kesana" Seokjin pun mengundurkan diri dari sana
.
"Soobin, bagaimana latihan mu?" Tanya Seokjin sesampainya di lapangan latihan panah
"Baik Hyung, tapi masih cacat sana sini. Belum lagi kadang aku meleset dari target" jawab Soobin
"Tadi kulihat kau sudah baik, jangan merendah"
"Ah, terimakasih"
"Omong-omong, aku belum melihat Yeonjun?"
"Dia tadi bilang ikut ayahnya ke kerajaan tetangga"
"Kau habis ini ada urusan tidak?"
"Tidak kurasa, kenapa?"
"Aku ingin mengajak jalan-jalan. Sudah lama tak berpura-pura menjadi rakyat"
"Hyung masih senang dengan hal itu, ya?"
"Tentu, kita bisa melihat bagaimana kehidupan orang biasa kan?"
"Nanti ajak Yeonjun ya? Aku ingin membelikannya sesuatu"
"Boleh, biar kuajak Jeongguk. Aku duluan ya? Ingin ke perpustakaan dulu"
"Baik Hyung"
.
"Hey Jeon, kau sibuk tidak?" Tanya Seokjin saat Jeongguk mengangkat telepon
"Sapa dulu kenapa sih?"
"Jawab saja cepat"
"Tidak tuh kenapa?"
"Kita nanti jalan-jalan. Dengan Yeonjun dan Soobin. Terserah mau ajak Jimin atau tidak, pakai pakaian biasa"
"Lagi?"
"Iya, sudah jangan banyak tanya. Nanti malam ku jemput" putus Seokjin
"Ck anak itu" kata Jeongguk
.
"Seokjin Hyung!" Panggil Yeonjun
"Oh kau sudah pulang?"
"Nanti memang Hyung dan Soobin ingin keluar?"
"Iya, Soobin bilang kau diajak"
"Aku rasa kita tak bisa keluar malam ini.."
"Kenapa memang?"
"Raja Moon memerintahkan supaya tak ada anggota kerajaan yang keluar. Kita disuruh berkumpul di ruang makan" Ujar Yeonjun
"Benarkah? Mungkin itu sebabnya ada Ratu Soohyun tadi bertemu Ratu kerajaan Kive" Seokjin melanjutkan sambil berjalan bersisian dengan Yeonjun
"Kurasa ada hubungannya dengan hutang Raja Moon"
"Ah... Hutang perang itu? Tapi bukannya sudah lama?"
"Walaupun sudah lama, setahuku hutang memang hutang. Dan kerajaan Moon sudah membayar setengahnya" jawab Yeonjun
"Memang hutang, tapi apa gawat sekali? Kurasa banyak kerajaan yang berhutang satu sama lain"
"Memang banyak, Hyung. Tapi yang kudengar hutang kita saat ini bisa dibilang tak cukup hanya dibayar dengan uang. Ah sudah sampai, mari masuk Hyung" Yeonjun mengakhiri percakapan mereka saat sudah sampai di depan ruang makan kerajaan
"Kau bisa bicarakan ini lagi denganku? Nanti malam di kamar Soobin?"
"Baik, nanti aku akan kesana. Aku menemui Raja Moon dulu Hyung" pamit Yeonjun
.
Soobin, Seokjin, Raja Moon, Ratu Soohyun, Yeonjun, serta beberapa anggota kerajaan sudah berkumpul di ruang makan.
"Seokjin, ku dengar kau ingin keluar malam ini?" Raja mengawali
"Ya, benar"
"Maaf kau jadi tak bisa keluar. Kita akan membahas hal penting malam ini"
"Masalah hutang?" Tebak Soobin
"Hutang dengan kerajaan Kive" lanjut Seokjin
"Benar. Kemarin putra mahkota Raja Kive baru saja dinobatkan menjadi Raja. Namanya Namjoon. Tadi ibumu bertemu dengan Ratu Kive yaitu ibu Namjoon. Kita sebenarnya berhutang dengan ayah Namjoon, namun karena ia yang bertahta maka kita sepenuhnya akan mengikuti perintah dia bagaimana cara melunaskan hutang tersebut"
"HAH? NAMJOON? SI SOMBONG ITU?" Seokjin yang tak percaya lantas berteriak
"Seokjin, suaramu" Soohyun mengingatkan
"Walaupun kau tak suka, ya dia yang memimpin Kive sekarang" jawab Raja
"Lalu? Kita akan membayar dengan uang bukan? Atau dengan perhiasan?" Tanya Soobin
"Mungkin. Kita akan tahu setelah Raja Namjoon memberitahu"
"Kalau dia meminta aneh-aneh bagaimana?" Yeonjun khawatir
"Kita bisa memberikan Seokjin Hyung" canda Soobin
"HEY!" Seokjin tak terima
"Bercanda Hyung"
"Sudah, cepat selesaikan makan kalian. Seokjin nanti jangan pergi dulu" Ucap Raja
"Hah? Kenapa?" Tanya Seokjin
"Ada yang ingin ku bicarakan"
"Aku? Aku juga?" Tanya Soobin
"Tidak, hanya dengan Hyung mu saja"
"Baik" Soobin segera melanjutkan makan malamnya
.
Note: di cerita ini ibu Seokjin sudah meninggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
till forever [namjin]
FanfictionPutra mahkota Seokjin benci dengan Raja Namjoon yang tak lain suaminya sendiri. Berkata bahwa ia akan membenci Namjoon selamanya. Tapi tak ada yang tahu, waktu dapat merubah semuanya.