Pagi ini Fluke tengah disibukkan dengan pesanan saladnya. Sebelum memulai membuat salad, Fluke terlebih dahulu membuat sarapan untuk keluarga kecilnya. Hari ini Fluke sedikit santai karena Ohm mendapatkan libur hari ini. Jadi, dia tidak perlu tergesa-gesa ketika memasak.
"Mae kha." Panggil nona muda keluarga Ritprasert.
"Sai kha." Sahut Fluke sambil menyamakan tingginya dengan sang putri kecil.
"Apakah hari ini Pho bekerja?" Tanya In.
"Tidak. Hari ini Pho libur." Jawab Fluke.
"Yey~ jadi hari ini P' In bisa bermain bersama Pho sepuasnya." Ucap In semangat.
"Bisa. Tapi, Pho belum bangun. Sementara menunggu Pho bangun, bagaimana kalau P' In membantu Mae memasak sarapan untuk Pho dan N' Pity?" Tanya Fluke.
"Eum. P' mau." Ucap In semangat.
Sepasang ibu dan anak tersebut asik menikmati waktunya membuat sarapan. Hingga tidak terasa, masakan pun sudah jadi. Fluke segera melihat jam dan ketika jam sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi, Fluke segera menata makanannya ke meja makan dengan dibantu In. Setelah itu, Fluke menyuruh In untuk membangunkan Ayah dan adiknya.
"P' In kha." Panggil Fluke.
"Eum?"
"Bisakah Mae minta tolong?" Tanya Fluke.
"Kha. Mae ingin minta tolong apa?" Tanya In.
"Tolong bangunkan N' Pity. Suruh N' Pity mandi. Kalau sudah, tunggu Pho dan Mae disini. Mae akan membangunkan Pho dan memandikan N' No. Setelah itu kita sarapan bersama." Ucap Fluke.
"Kha, Mae." Jawab In. Setelah itu, In langsung berlari menuju ke kamar Pity. Sedangkan Fluke pergi ke kamarnya untuk membangunkan suami dan anak bungsunya.
Sesampainya di kamar, Fluke melihat Ohm masih terlelap. Dengan pelan, Fluke mengambil Noodle di keranjang bayinya. Kemudian memandikan Noodle. Tidak lama kemudian, Fluke sudah selesai memandikan Noodle. Saat sedang memakaikan Noodle pakaian, Ohm bangun.
"Good morning, P' Ohm." Sapa Fluke.
"Morning." Jawab Ohm dengan suara serak.
"Segeralah mandi dan kita sarapan bersama. Ingfah sudah sangat tidak sabar untuk bermain bersama dengan P'." Ucap Fluke. Setelah sebelumnya meletakkan kembali Noodle di keranjang bayinya.
"Noo." Panggil Ohm.
"Eum?" Sahut Fluke. Fluke yang akan menuju kamar mandi guna menyiapkan air untuk Ohm pun terhenti.
"Kemarilah." Ucap Ohm sambil menepuk tempat kosong disamping kanannya. Fluke pun menghampiri Ohm dan mengambil tempat duduk disamping Ohm.
Setelah Fluke duduk, Ohm merebahkan kepalanya di paha Fluke.
"P' Ohm." Ucap Fluke terkejut.
"Biarkan begini sebentar. Rasanya sudah lama P' tidak seperti ini dengan Noo." Ucap Ohm.
"Tapi P' belum mandi. Kasihan Pity dan Ingfah menunggu kita di meja makan sendirian." Ucap Fluke sambil mengusap rambut Ohm. Sesekali menyikatnya menggunakan jari-jari kecilnya.
"Mereka pasti mengerti." Jawab Ohm sambil meraih tangan Fluke kemudian menggenggamnya.
"Mereka masih kecil mana mengerti." Sangkal Fluke.
"P' merindukan Noo. Sangat merindukan Noo." Ucap Ohm sambil menatap lurus Fluke. Fluke yang ditatap seperti itu oleh Ohm, pipinya langsung memerah malu.
"Noo juga merindukan P'." Balas Fluke.
"Seberapa banyak?" Tanya Ohm.
"Sangat banyak." Ucap Fluke.
KAMU SEDANG MEMBACA
OhmFluke's Family
FanfictionOhm Thitiwat, seorang model dan juga aktor papan atas negeri yang terkenal dengan sebutan gajah putih, Thailand. Sangat protective dengan keluarganya. Tidak memperbolehkan siapapun menyentuh ataupun menyakiti keluarganya baik langsung maupun tidak l...