Menjelang perayaan hari Ibu, Ohm dan Fluke berencana untuk pergi mengunjungi orang tua Fluke di Lamphun, esok harinya mereka akan terbang ke Chiang Rai. Kebetulan besok merupakan hari terkahir Ohm syuting langkornnya. Sesuai rencana, mereka akan pergi ke Lamphun setelah Ohm selesai syuting.
"Persiapan untuk besok sudah semua?" Tanya Ohm memastikan.
"Sudah. Baju Ingfah dan Noodle semua sudah. Kalau Pity hanya menyiapkan sedikit. Baju Pity di Lamphum ada banyak. Noo sudah menghubungi Mae, dan meminta tolong untuk menyiapkan keperluan Pity." Ucap Fluke.
"Bagaimana dengan susu dan popok Noodle?" Tanya Ohm. Bukannya tidak percaya dengan Fluke, namun kadang sifat ceroboh Fluke sering membuat Ohm khawatir. Karena mereka akan melakukan perjalanan yang sangat jauh. Bisa saja mereka membelinya namun bukankah akan lebih hemat jika sudah disiapkan semuanya dari rumah?
"Itu disana. Noo dekatkan dengan koper Ingfah." Jawab Fluke sambil menunjuk 3 tas koper kecil khusus untuk kebutuhan ketiga anaknya selama di Chiang Rai.
"Sudah malam. Tidurlah." Ucap Ohm.
"P' Ohm." Panggil Fluke.
"Eum?" Tanya Ohm.
"Kita berdua jarang sekali menghabiskan waktu berdua. Bisakah P' Ohm meluangkan waktu untuk Noo malam ini?" Tanya Fluke.
"Meluangkan waktu yang bagaimana?" Tanya Ohm.
"Eum, kita berdua jarang mengobrol berdua. Membicarakan apa saja yang bisa dibicarakan. Membicarakan pekerjaan P' Ohm. Membicarakan anak-anak. Selama ini, setiap kali P' Ohm pulang, kita hanya bisa berbincang sebentar. Setelah itu karena P' Ohm lelah, P' Ohm cepat tertidur." Ucap Fluke.
"Maafkan P'. P' tidak. . ."
"Tidak. Tidak. Bukan begitu maksud Noo. Noo selalu berterima kasih dengan semua yang P' Ohm berikan kepada Noo. Kepada anak - anak juga. Hanya saja, ini selagi P' Ohm ada waktu. Bisakah kita mengobrol sebentar seperti dulu? Kadang Noo merindukan saat - saat itu. Tapi jika P' Ohm lelah, Noo tidak apa-apa. P' Ohm. . ."
"Ayo. Ingin ngobrol dimana?" Potong Ohm.
"P' Ohm tidak. . ."
"P' rasa memang akhir-akhir ini P' sibuk dengan kegiatan P'. Jadi, ayo. Noo ingin dimana? Selama tidak meninggalkan anak - anak yang sedang tidur, P' tidak masalah." Ucap Ohm.
"Eum, kita di taman belakang. Tapi P' Ohm dulu yang kesana. Noo akan menyiapkan minum dan cemilan ringan untuk kita berdua." Ucap Fluke.
"Tunggu." Ucap Ohm sambil menahan tangan Fluke. Fluke menatap Ohm dengan raut kebingungan. Tiba-tiba Ohm menarik Fluke kedalam pelukannya.
"P' minta maaf na kalau selama ini jarang memperhatikan kalian semua. Setelah jadwal ini selesai, dan mendapatkan libur yang panjang, P' akan membawa kalian semua jalan-jalan kemanapun kalian mau." Ucap Ohm. Fluke yang mendengar itu tersenyum dan membalas pelukan Ohm.
"P' Ohm." Panggil Fluke.
"Eum?"
Fluke melepaskan diri dari pelukan Ohm dengan kedua tangan masih melingkari pinggang Ohm.
"P' Ohm tidak perlu menjanjikan apapun. P' Ohm tidak perlu memaksakan apapun. P' Ohm tidak perlu melakukan semua itu. Noo hanya minta, P' Ohm tetap menjaga kesehatan. Jangan memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang belum tentu bisa kita lakukan. Jangan pernah menjanjikan apapun, jika memang ada waktu luang kita bawa mereka jalan - jalan." Ucap Fluke. Setelah itu melepaskan diri dan menuju dapur untuk menyiapkan minum dan camilan ringan untuk teman mereka ngobrol. Ohm sendiri memilih beranjak dari ruang keluarga dan memilih pergi ke taman belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
OhmFluke's Family
FanfictionOhm Thitiwat, seorang model dan juga aktor papan atas negeri yang terkenal dengan sebutan gajah putih, Thailand. Sangat protective dengan keluarganya. Tidak memperbolehkan siapapun menyentuh ataupun menyakiti keluarganya baik langsung maupun tidak l...