10

6.3K 65 9
                                    

   Tiga hari menjelang acara pertunangan Rein dan Aldy, awalnya semua berjalan dengan lancar. Hari ini Rein disuruh oleh sang ibunda tercinta untuk ke kantor Aldy mengantarkan box makan siang.
“permisi mba, bisa bertemu dengan pak Aldy Yazis?” tanya Rein pada Resepsionis
“apa sebelumnya sudah buat janji?” tanya sang resepsionis
“bilang aja ada Adinda, dia pasti paham.”
“baik, saya telfon asistennya dulu.”
Tak menunggu waktu lama bahwa Aldy sedang ada tamu, maka mau tidak mau Rein menunggu Aldy di lobby.

Hampir 5 menit menunggu Aldy, Rein melihat Aldy baru saja turun dari mobil dengan seorang wanita, sepertinya mereka cukup akrab karena Aldy memeluk erat wanita tersebut dan wanita itu justru mencium pipi Aldy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hampir 5 menit menunggu Aldy, Rein melihat Aldy baru saja turun dari mobil dengan seorang wanita, sepertinya mereka cukup akrab karena Aldy memeluk erat wanita tersebut dan wanita itu justru mencium pipi Aldy. Rein tidak cemburu, namun entah kenapa dada nya tiba-tiba merasakan sakit yang begitu hebat.
“mba saya titipkan ini untuk pak Aldy ya. Saya buru-buru.” Ucap Rein lagi kepada Resepsionis, setelah meninggalkan box makan siang untuk Aldy, maka Rein segera menuju basement mengambil mobilnya dan berencana langsung pulang ke rumah.

” Ucap Rein lagi kepada Resepsionis, setelah meninggalkan box makan siang untuk Aldy, maka Rein segera menuju basement mengambil mobilnya dan berencana langsung pulang ke rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~
Setibanya dirumah Rein tampak kacau, sang ibunda melihat keadaan anak gadisnya tentu saja merasa khawatir
“kau kenapa Rein?” tanya Reinatta
“I’m oke mam. Aku Cuma capek. Mau istirahat dulu.” Ucap Rein meninggalkan mamahnya

Hari hampir gelap dan Rein masih belum keluar dari kamarnya, melihat tingkah Rein yang aneh, Reinatta menyuruh Ariyan untuk menanyakan keadaan adiknya
“din… dinda…” Ariyan mengetuk pintu kamar Rein namun tidak terdengar jawaban sedikitpun, Ariyan berinisiatif untuk membuka pintu dan ternyata tidak terkunci
“abang masuk ya.” Ucap Ariyan hati-hati

Terlihat jelas Rein tidur sambil menutup dirinya dengan selimut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat jelas Rein tidur sambil menutup dirinya dengan selimut. Ariyan pun membuka selimut yang menutupi wajah Rein, kacau. Wajar Rein tampak sembab, Ariyan masih tidak tahu apa yang membuat adik kesayangannya menangis sampai seperti ini.
“astaga, kamu kenapa sih?” tanya Ariyan panik
“gue gak mau nikah sama si brengsek itu.” Jawab Rein sambil sesegukan
“kenapa tiba-tiba gini?” Ariyan semakin bingung
“bang Riyan! Maurein! Makan woi!” teriak Arizal menuju kamar Rein
“diem lu!” teriak Rein sambil melempar salah satu bonekanya kearah Arizal
“lah kenapa dia bang?” tanya Arizal ikut bingung
“tambah jelek tau muka lu kak.” Lanjut Arizal yang mengakibatkan Rein menangis semakin keras
“ah bukannya bantuin nenangin.” Kesal Ariyan
“sorry deh, kenapa sih kak?” tanya Arizal ikut membantu
“pokoknya gue gak mau nikah sama si brengsek Aldy! Tukang selingkuh!” ucap Rein tanpa jeda, mendengar umpatan Rein tentu saja Ariyan dan Arizal dibuat bingung

” Kesal Ariyan“sorry deh, kenapa sih kak?” tanya Arizal ikut membantu“pokoknya gue gak mau nikah sama si brengsek Aldy! Tukang selingkuh!” ucap Rein tanpa jeda, mendengar umpatan Rein tentu saja Ariyan dan Arizal dibuat bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“tukang selingkuh? Coba deh ceritain ke kita gimana detailnya.” Bujuk Ariyan
“kalo emang bener bang Aldy selingkuh, gue akan maju.” Arizal meyakinkan
“jadi tadi siang gue ke kantor dia buat nganterin box makan siang, katanya dia ada tamu jadi gue tunggu dia di lobby. Terus pas gue lagi nunggu, gue liat si brengsek turun dari mobil sama cewek udah gitu pelukan terus cium-cium segala.” Rein mencoba menjelaskan dengan sisa-sisa suara yang ia miliki
“lo cemburu tuh.” Kini Arizal menimpali dan tertawa terbahak-bahak
“apanya yang cemburu sih. Gila ya lo! Gue gak ada perasaan ke dia!”
“terus kalo gaada perasaan dan bukan cemburu kenapa kamu nangis ngurung di kamer seharian?” tanya Ariyan menyadarkan perasaan adiknya, Rein hanya diam tidak menjawab apapun.
“tau nih, bego banget sih lu.” Ledek Arizal
“yaudah gini aja deh kamu sekarang hubungi Aldy, terus tanya yang sebenernya ke dia.” Lanjut Ariyan
“ogah.”
“yaudah besok gue hajar tuh bang Aldy, biar lu puas. Sekarang mending makan deh gue laper dari tadi nih.” Ucap Arizal hendak meninggalkan kamar Rein, namun belum sampai pintu Arizal mendapatkan lemparan boneka kedua tepat di belakang kepalanya
“awas aja lo berani hajar mas Aldy.” Ancam Rein
“lah katanya tukang selingkuh tapi masih di bela.” Ledek Arizal
“maksud gue, bunuh aja sekalian.” Lanjut Rein membenarkan
“hadehh kalian ini, udah deh nanti coba abang tanya ke Aldy. Sekarang kamu mandi terus kita makan.” Ucap Ariyan sambil mengacak rambut Rein

~~
kira-kira kalo Rein bukan cemburu ke Aldy terus apa dong?

TBC

SENIOR (I Just Falling in Love with You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang