11

5.9K 74 0
                                    

   Seperti biasa dipagi hari Aldy sudah siap di rumah Rein untuk menjemputnya dan mengantarkannya kerja. Namun pagi ini terasa berbeda, Rein mengabaikan kebaradaan Aldy bahkan tidak menjawab semua pertanyaan yang Aldy lontarkan. Melihat Arizal yang sudah siap untuk berangkat ke kantor juga, dengan sigap Rein mengambil tas nya dan mengintili Arizal memilih berangkat dengan sang adik.
“mam, Arizal berangkat ya.” Ucapnya sambil mengambil apel di meja makan dan langsung mencium kening Reinatta
“gue ikut.” Rein beranjak dari meja makan dan sudah menenteng tasnya, langkah Rein terhenti karena tangan Aldy mencegah kepergian Rein
“lapas.” Ucap Rein tanpa melihat ke arah Aldy, dan Aldy mengalah untuk melepaskan tangan Rein. Seketika Rein menyusul langkah Arizal dan masuk kedalam mobil Arizal
“ngapain lu?” tanya Arizal yang melihat Rein sudah duduk rapih disebalh kemudi
“kan udah bilang, gue ikut sama lu.”
“turun lo! Kantor kita tuh beda arah.” Protes Arizal
“brisik banget deh, buruan jalan.”
“udah ada bang Aldy tuh nyamperin, lo sama dia aja napa sih.”
“gue traktir makan siang.” Rein mencoba bernegosisasi dengan Arizal
“turun.” Ucap Arizal dingin
“oke gue beliin PS keluaran terbaru yang kemarin lo pengen.”
“setuju, let’s go!” Arizal langsung menyalakan mesin mobilnya dan mengenakan sabuk pengaman

~	 Saat jam makan siang Aldy menyempatkan datang ke kantor Rein untuk mengajak makan siang bersama, namun penolakan dan sikap dingin Rein yang Aldy dapatkan, tentu saja perubahan sikap Rein membuat Aldy bingung, sebenarnya apa yang terjadi? Jika m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~
Saat jam makan siang Aldy menyempatkan datang ke kantor Rein untuk mengajak makan siang bersama, namun penolakan dan sikap dingin Rein yang Aldy dapatkan, tentu saja perubahan sikap Rein membuat Aldy bingung, sebenarnya apa yang terjadi? Jika memang dia berbuat salah, tapi dia tidak tau dimana letak kesalahannya.

Keesokan paginya sikap Rein masih sama, bahkan Rein sengaja berangkat lebih awal agar tidak bertemu Aldy yang datang menjemputnya. Akhirnya pada malam harinya setelah menyelesaikan segala pekerjaan yang menumpuk, Aldy menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Rein dengan membawakan bucket bunga berharap Rein menyukainya, karena mengingat besok adalah hari pertunangan Aldy dengan Rein maka Aldy berharap bisa menyelesaikan masalah ini dengan segera.

~
Saat ini keluarga winanta sedang berkumpul di ruang keluarga sambil menonton series bersama, kedua orangtua Rein tidak tau sebenarnya hubungan Aldy dan Rein sedang tidak baik-baik saja. Seketika bel rumah berbunyi dengan malas Arizal menuju pintu depan karena dia anak bungsu tidak mungkin kedua kakaknya ini mau beranjak untuk membukakan pintu.
“siapa zal?” tanya Mauricy
“bang Aldy nih pap.” Arizal mempersilahkan Aldy masuk ikut berkumpul dengan yang lain
Rein yang mendengar nama Aldy disebut langsung lari menuju kamarnya, tidak lupa membisikan pesan kepada Ariyan bahwa Rein sudah tidur.
“maaf mengganggu om tante, bolehkah saya bertemu Adinda?” ucap Aldy sopan
“oiya santai aja, ini anaknya ada di sebe-” Mauricy menengok ke sebelahnya dan belum sempat menyelesaikan ucapannya seketika menyadari putrinya sudah tidak ada disebelahkan
“loh Maurein kemana mam?” tanya Mauricy bingung
“gatau nih tiba-tiba ilang.” Reinatta ikutan bingung
“Al ikut gue sebentar yuk.” Ditengah kebingungan Ariyan mengajak Aldy untuk bicara empat mata dengannya

~~

TBC

SENIOR (I Just Falling in Love with You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang