isi hati

335 42 8
                                    

Sinb dan hyunjin kini berada di dalam mobil, mobil yang melaju dengan kecepatan normal itu hanya di isi oleh mereka berdua

Wajah sinb sangat kacau, tatapannya tak dapat di artikan bahkan saat hyunjin menjemputnya sekolah tadi. Tapi bukan sma bangsa yang menjadi tujuan keduanya

Setelah mendapat telpon tadi pagi sinb berubah kalut, hyunjin pun tak tau dengan jelas alasannya. "coba jelasin ke gua lu kenapa"

Hyunjin bertanya kepada sinb yang masih mengatupkan kedua tangannya, hyunjin tau jika sinb belum mau untuk menjelaskan

"sebenernya, lu bisa aja anterin gua sampe terminal. Gua bisa pergi sendiri"

Lirih sinb membuat hyunjin menatap cewek berseragam disampingnya " engga usah, gua temenin lu sampe ke tujuan. Lagian gua udah jarang bolos" celotehnya dengan nada ingin mencairkan suasana

Hening kini meliputi keduanya, mereka bahkan udah keluar dari tol dan meninggalkan kota. Apa yang sinb ucapkan tadi, tujuan cewek itu adalah kampung di bagian timur

Jam menunjukan pukul 08.35, hyunjin sedikit memelankan laju mobilnya sambil melirik kiri kanan. Sampai mobil merahnya itu berhenti di sebuah restauran 24 jam

Sinb yang tadi hanya menatap kosong jalan, akhirnya menatap hyunjin penuh tanya. Tak menjawab hyunjin memilih untuk keluar dari mobil dan membukakan pintu mobil sinb

"mau ngapain sih jin?" sinb berujar kesal, sedangkan hyunjin dengan cepat menarik tangan sinb agar keluar dari mobil. Dan menuntunnya kedalam restauran

Hyunjin memesan beberapa menu untuk mereka berdua, sampai hidangan tersajipun sinb hanya diam tak menyentuhnya sedikit pun

"apapun masalah lu sekarang, jangan lupain kesehatan diri lu sendiri. Inget lu baru aja sembuh" nasehat hyunjin, tanganya mengambil sesendok nasi untuk ia arahkan ke sinb

Tatapan mata sinb teralih melihat hyunjin, matanya sedikit berair entah apa yang ia pikirkan saat ini

"gua gak nafsu jin, please jangan paksa gua!" pinta sinb, tapi hyunjin gak mungkin berhenti dengan itu aja

"sin, lu belum makan sama sekali gua tau. Jadi jangan keras kepala buat saat ini ok"

Bujuk hyunjin, dan tau apa yang terjadi? Sinb mengangguk, kenapa dirinya dengan mudah menyetujui setiap ucapan cowok itu akhir akhir ini

Perasaannya pun selalu tak bisa dijelaskan akan seperti apa dan harus apa, tangannya menarik sendok alumunium dari tangan hyunjin

" gua bisa sendiri" putusnya

-------------------------------------------------

Hyunjin menghentikan laju mobilnya, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam itu. Akhirnya keduanya sampai di sebuah kampung kecil di tengah hamparan sawah yang hijau

"lu yakin ini tempatnya sin?" tanya hyunjin memastikan, keadaan kampung tampak sepi hanya ada beberapa petani yang berladang

Sinb lantas keluar melihat sekeliling, memorinya jauh berkelana mengingat setiap inci apakah ada ingatan masa kecilnya disini atau tidak

" dari apa yang gua denger di telpon tadi, ngarahinnya ke sini." balas sinb saat dia dan hyunjin udah keluar dari mobil

Lantas keduanya berjalan memasuki gapura depan, walaupun tampak sepi nyatanya kampung ini lumayan ramai karna beberapa warga yang sedang beraktifitas disekitaran

" coba tanyain dulu ke warga, siapa tau kenal sama mbah lu itu" hyunjin memberi saran

Tangan yang sedari tadi menggenggam sinb kini terlepas saat cewek itu sedikit berlari mendekat kearah wanita yang sedang menumbuk padi

The strange girl [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang