Nyaman

148 27 2
                                    

Selang beberapa minggu dari kejadian di pantai kala itu, hyunjin dan sinb semakin dekat. Jika dulu keduanya saling menatap sinis dan nyalang, berbeda dengan sekarang yang tak jarang mengumbar senyum manis walau masih diselingi dengan ucapan pedas dari sinb

Bahkan keduanya hampir tak pernah absen menampakan diri di hadapan publik dengan berjalan bersama, ditambah lagi pertandingan basket yang tinggal menunggu bergantinya hari

Seperti saat ini, daehwi berlari kecil dari arah pintu kelas menuju ke meja sinb yang sedang berkutat dengan buku catatannya

"sin sin.... Itu didepan ada ketos!"

Sinb hanya berdeham kecil sambil menggarukan pulpen ke arah dahinya, mendapati respon yang kurang memuaskan akhirnya daehwi duduk di bangku samping

"anjiran sin, lu cuman ham hem ham hem doang. Itu ada ketos noh!!"

" iya udah tau gua, ini tanggung bege. Gua kaga ngarti ama soal ini" jawab sinb sedikit emosi. Namun daehwi malah menatap sinb intens

"mending lu ngaku deh sin, lu ama si ketos pacaran kan?!! Ngaku lo!"

Mata sinb membulat sempurna kemudian bagian ujung pulpen yang tumpul itu di arahkan kearah kening daehwi yang terhalang rambut coklat alami milik lelaki itu

"ngawur lagi gua robek lambe lu itu!!"

Ancam sinb menaruh pulpennya asal, hilang sudah minat untuk menuntaskan tugas yang menumpuk itu " hati hati loh sin, dulu lo benci pake banget ama si ketos. Bisa bisa lu suka sama dia"

"apaan sih dewi, sekate kate mulu. Udah ah gua mau kekantin" tak ingin berlama lama dengan omongan daehwi yang bisa dikatakan hampir setengahnya benar.

Iya benar, kalau sinb memang terpikat oleh lelaki yang dulu ia benci. Terkejut kan kalian semua, sama sinb juga. Ada satu malam dirinya tak bisa tidur hanya memikirkan hatinya yang mendadak hangat hanya karena memikirkan lelaki itu

Benar saja ketika sinb keluar kelas, hyunjin ada di sampingnya sembari bersandar di tembok kelas dengan kedua tangan dimasukan kedalam saku celana abunya

" lama banget, ngapain aja? "

Tanya hyunjin menegakkan tubuhnya menunggu sinb yang berjalan mendekat " ngerjain dulu tugas matematika, biar gak banyak utang tugas ama guru " jawab sinb menyamakan langkah dengan hyunjin

"emang ada apa sih sampe nyamperin ke kelas segala?"

" bukannya gua emang suka nyamperin ke kelas lu, kenapa herannya sekarang doang?"

Hyunjin gemas sendiri dengan sinb yang hanya mengulas cengiran yang hampir seminggu ini menjadi hal yang sangat hyunjin sukai

"ya kali aja ada yang penting gitu, eh.. Ke kantin yuk laper banget gua" ujar sinb membelokkan langkah kakinya menuju tempat yang sangat ramai oleh murid murid lain

Setelah memilih bangku dibagian sudut, keduanya mendudukan diri di bangku kantin

" kalungnya dipake " tunjuk hyunjin dengan dagunya kearah leher putih sinb yang dihiasi oleh kalung perak

Jemari sinb meraba kalung yang di tunjuk hyunjin tadi " iseng aja sih gua pake " jawabnya singkat

"abis dari sini kita ke gor, surat dispensasinya bakal masuk ke kelas lu "
Tutur hyunjin yang kemudian menyantap semangkuk bakso di hadapannya. Jangan tanyakan sinb. Gadis itu udah terlena dengan makanan dihadapannya

Sudah berjam jam sinb ada di gor memperhatikan anak anak basket yang sedang berlatih untuk pertandingan besok, kalau dipikir pikir sinb untuk apa mengikuti dispensasi toh dirinya juga bukan bagian dari pemain

The strange girl [on Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang