PART VIII

66 24 9
                                    

PART VIII
"BRUK" hantam Guntur pada meja polisi.

"Hey! Bisakah kau sedikit sopan? Kau tau ini tempat apa?", ucap polisi.

"Maaf Pak..saya..saya emosi," ucap Guntur.

"Oh oke..duduklah Nak," perintah polisi.

Guntur duduk di kursi dan di depannya ada polisi.

"Kenalkan, aku polisi Khan, kepala polisi di kantor polisi ini," ucap polisi.

"Saya Guntur, katakan dimana naripidana bernama Ario Anggoro Wijaya?" teriak Guntur dengan penuh emosi.

"Kau bisa langsung ke ruang tahanan nomer 37," jawab polisi.

###
"PLAK!" tamparan dahsyat melambung ke pipi Ario.

"Apa woy!" teriak Ario tak terima.

"NGAPAIN LU MAU NABRAK GUA WOY?!" sentak Guntur.

"Nyokap gua sekarang gila, dan dia sekarang di RSJ. SEMUA ITU KARENA NYOKAP LU! PELAKOR!" cerocos Ario tak terima.

"PELAKOR? NYOKAP LU YANG PELAKOR! DAN NYOKAP GUA KORBANNYA TOLOL!" ucap Guntur tak terima lalu tangannya meraih leher Ario sehingga Ario kesakitan.

"Apa? Apa buktinya ha! Nyokap gua bilang, kalo nyokap lu menjadi orang ketiga dalam keluarga gua. Nyokap gua bilang, kalo lu adalah seseorang yang kejam dan membuat nyokap lu sendiri meninggal..."

"Pembodohan! TOLOL! BUKAN GUA WOY!" sahut Guntur.

"Stop? Nyokap lu bilang gitu," ucap Guntur dan perlahan melepaskan tangannya dari leher Ario.

"Lu..lu dibohongi Rio..dibohonggii," jelas Guntur.

  Guntur membuka dompetnya, mengambil KTP ibunya.

"ISTRI SAH, LIAT INI! ISTRI SAH..
Menikah dengan Anton Anggoro Wijoyo.
Tahun 1997, dan gua lahir 1999," jelas Guntur.

  Ario meminta dari pihak kepolisian untuk memberikan KTP ibunya.

"Tahun 2004?  WHAT!" teriak Ario kaget.

"2006!Kita berumur 6  tahun Woy! Buka mata lu! Siapa pelakor disini ha?" teriak Guntur.

Ario membantin, "SIAL GUA DIBOHONGI!'

"Lu pengen tau kebusukan Nyokap lu? Pengen tahu ha?"

##############################################################
"Happy Birthday Guntur..Happy brithday Guntur..happy birthday Guntur ku sayang, semoga panjang...umur," nyanyian kedua orang tua Guntur membuat bocah 5 tahun ini sangat bahagia.

"Tiup lilin Ma?"  tanya Guntur dengan wajah polosnya.

"Iya sayang..ayo ditiup lilinnya"

Fiuhhhh!!

Yeeeiyy!

"Tiya, sebentar ada telepon, aku kebelakang dulu ya," izin Anton kepada istrinya.

"Oh oke mas," jawab Tiya.

  Pesta sangat ramai. Ulang tahun Guntur yang kelima ini, mungkin pesta membahagiakan terakhir baginya.
###
"Surabaya Mas?" tanya Tiya meyakinkan ucapan suaminya barusan.

"Iya Tiya, mungkin sebulan atau dua bulan aku disana..aku harap kamu mampu memahami pekerjaan aku yang super sibuk ini," tutur Anton.

"Iya mas, lalu bagaimana dengan Guntur? Dia masih sangat kecil," ucap Tiya dengan sedikit terharu.

"Guntur harus dibiasakan sayang, aku pergi juga demi dia" tutur Anton penuh cinta.

"Iya sih mas, tapi entah kenapa aku takut kehilangan kamu, ini firasat aku loh mas! Intinya kamu jangan tergoda wanita lain," ucap Tiya manja.

The Power of JungleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang