PART XV

51 15 9
                                    


"ARGHHH!" teriak Guntur memecah keheningan mereka.

  Semua anak menghampirinya, "Kenapa lu?" tanya Helzi khawatir.

"Perut gua sakit! Gua mau BAB!!" serunya.

"Gua kira apaan!!!!" seru Nevin sambil menyabet Guntur dengan handuknya.

"Mwhehehe.. pinjem handuk nya dong! Punya gua belum kering! Gua mandi duluan ye!!!" seru Guntur sambil berlari meninggalkan kawanannya.

  Guntur berlari karena perutnya sakit. Ia memasuki kamar mandi dan..

"ARGGGGGH!!!!" teriak Guntur ketika membuka sumur.

GUNTUR POV
Sial!

Hantu di pagi hari cukup bikin jantung gua copot.

Sialnya lagi, kayaknya sakit perut gua ilang.

Wait, dia bukan hantu. Gua dari kecil udah handal jadi indigo, so sudah bisa bedain mana orang mana hantu.

Baju nya kek kenal? Bajunya siapa ya?

Wait?

  Gua memilih meraih tangan sosok misterius itu.

FIREA WOY! ASTAGA!

Ga salah lagi, ini Firea kekasih hati "Yang Tak Dianggap" Helzi.

   Perlahan gua mengangkat tubuh mungil nya. Lalu membawa nya keluar dari kamar mandi.

"GAIS! GUA NEMU FIREA WOY!!" teriak gua disambut oleh Cyla.

"Firea!!! Astaga!! Kenapa berdarah semua gini sih??" pekik Cyla.

"Ngapain dia? Drama?" tanya Helzi yang membuat tangan gua gemes nampol mulutnya yang ga ada pager nya itu.

   Jujur gua benci sama Helzi sama mulutnya yang ga bisa dijaga sama sekali. Kalo ngomong ga mikir dulu perasaan orang lain. Ya oke ceplas-ceplos, tapi kali ini dia kelewatan. Udah tau pacarnya lemes kek gini dikata drama.

"Drama mata lu?" sentak Nevin.

"Nevin sudah dong! Helzi juga akh! Eh tolong dong minyak kayu putih kek apa kek!" perintah Cyla.

"Tenang sayang! Helzi! Ambilin minyak kayu putih!" perintah Nevin, yups, kayaknya perang dunia akan dimulai.

"Lah? Kok gua?" dengus Helzi tak terima.

"Kan lu pacarnya, ya lu lah yang ngambilin!"

"Ogah!"

"Kok ogah?"

  Dengan kesabaran hati gua yang membuat kucing kampung minder, gua berkata dengan lembut,

"UDAH WOY! BIAR GUA AJA YANG NGAMBIL!"

Eh, itu ngegas ya? Hehe.

"Nih!" ucap gua sambil menyodorkan minyak kayu putih pada Cyla.

"Tangan lu ga bau eek kan?" tanya Nevin curiga.

"Gajadi ngegek gua! Perut gua ga mood liat Rea ada di sumur," jawab gua enteng.

"Ih jorok deh kalian! Jangan bahas itu ih!!" larang Cyla membuat gua terkekeh geli.

"Bangun dong!!" rengek Cyla. Oke fine, Cyla dan Firea emang sahabatan lama. But dia ada akhlak ga kek Nevin.

"Cyl, dia baik-baik aja kok! Kamu ga usah khawatir!" hibur Helzi sambil merangkul pundak Cyla.

"WOY!" teriak Nevin.

"Apa? Ga boleh?" tanya Helzi enteng.

"Menurut mu?" tanya Nevin geram.

The Power of JungleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang