{7} cemburu

28 5 0
                                    

Pagi ini seperti biasa menyiapkan sarapan lalu bekerja, tapi entah kenapa daritadi ja'far bersikap kaya seolah-olah hilya bukanlah istri tapi kaya babu yang disuruh-suruh mulu.

" Hil handuk " teriak ja'far dari kamar mandi

Hilya menuju kamar mandi " Nih, makanya kalo mau mandi ya bawa handuk dong ".

" Hil, bikinin gue kopi "

" Hil pagi ini gue mau makan yang gak berat-berat " emang ada ya makanan yang berat, perasaan makanan ringan semua dah, kalo berat kesian dong perut bawa beban berat kaya beban hidup yang berat.

" Hil kaos kaki gue dong "

" Hil kemeja gue yang ini agak lecek, ganti yang lain "

" Hil sendoknya mana "

Astagfirullah pagi-pagi udah bikin sewot aja, sabar-sabar.. Kalo bukan suami udah gue keplak tuh kepala, aisshh!!.

" Jaf lu kan punya tangan masa sendok depan mata aja gak mau ngambil " Ucap gue dengan hati yang dongkol.

" Yaah lu lupa ya?  Katanya mau usaha jadi istri beneraan, jadi istri yang baik "

" Ya iya, tapi kan gak semua mesti gue yang ngambilin, lu kan punya tangan jaf masa ambil sendok aja gak mau, ya ampun " Hilya memasang muka sinisnya.

" Hahaha.. Iya gue ambil sendiri nih " Ja'far tertawa sambil mengambil sendok.

" Ni gue lagi jadi istri atau babu sih, atau istri merangkap jadi babu, huuhh " Ucap hilya dengan suara yang kecil supaya dia aja yang denger.

" Eh gue denger ya lu ngomong apa hil "

Hilya yang daritadi udah sewot akhirnya cuma pasang muka cemberut dan itu membuat ja'far ketawa kecil.

Ketika hilya pasang muka marah dan udah ngomel-ngomel daritadi, di sisi lain ja'far justru seneng lihat muka hilya yang cemberut, jadi tambah lucu dan menggemaskan, pengen cubit pipinya tapi kan baru pedekate. Pedekate setelah nikah jadi tambah lucu ya hehe.

" Hil lu hari ini ke kantor gak? "

" Iya tapi agak siang, kerjaan gak terlalu banyak terus pengen nemenin bunda juga sih ketemu temen arisannya "

" Oh yaudah, gue juga gak lembur, ntar pulangnya gue jemput ya "

" Boleeh.. Tapi nanti nungguin bentar gapapa ya, soalnya gue ada customer mau tanda tanganin kontrak kerjasama "

*

Tepat jam 16.00 , sore itu ja'far sudah nyampe di kantor hilya.

" Sore mba. Hilya ada kan?  Tolong sampein saya udah sampe " Ucap ja'far ke receptionist.

" Atas nama siapa pak?  Sebentar saya telpon dulu ya "

" Nama saya Ja'far daod "

"........"

" Pak kata Ibu Hilya langsung naik aja ke ruangannya " Ucap receptionist lalu tersenyum.

" Terima kasih mba "

Di kantor ini gak ada yang tau muka dan nama suami hilya, yang tau cuma yang jabatannya tinggi aja disini karena waktu mereka nikah gak ngundang orang banyak. Tapi mereka tau kalo hilya itu sudah nikah, cuma ada satu orang yang gak tau kalo hilya itu udah nikah di karenakan dia anak baru disini. Dia menjabat sebagai supervisor, dan karena karyawan disini sangat menjaga privasi hidup hilya jadi mereka gak pernah cerita sama si anak baru ini kalo gak ditanya. Dan si anak baru ini juga gak tau kalo hilya itu anak dari bos disini.  Dia cuma tau kalo hilya itu direktur.

Harapan & Penantian [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang