"ayo pulang. "
bukan, itu bukan haechan apalagi hangyul. tapi renjun.
denger itu chaca sempat diam dulu beberapa detik sampai akhirnya ia memilih untuk berpamitan dengan hangyul dan keluar dari cafe bersama renjun.
"lo gila? " tanya renjun waktu mereka ada di luar cafe. dibalas helaan nafas oleh chaca.
"gue balik bareng lo? " bukannya jawab pertanyaan renjun, chaca memilih untuk balik bertanya.
"enak aja. sama cowok lo tuh. "
"hah? "
"tuh. " renjun menunjuk mobil yang terparkir tepat di sebelahnya.
ah, mobil haechan, mati gue. batin chaca.
lalu setelahnya renjun pergi dan tersisa chaca yang terpaksa harus jalan menuju mobil yang terparkir disebelahnya.
bukannya masuk tapi chaca malah berdiri didepan mobil haechan, takut. sampai akhirnya jendela mobilnya kebuka dan bisa chaca liat wajah haechan yang sedikit keliatan capek, mata sayu nya ditambah lagi kantung mata yang menghitam, jangan lupa rambutnya yang mulai panjang.
"ngapain diluar? ayo masuk. " kata haechan. bukan dengan nada ketus atau dingin, tapi normal. ketakutan chaca makin jadi dengernya.
di mobil juga mereka sama-sama diem sampai akhirnya chaca buka pembicaraan duluan.
"haechan, maaf. "
"iya. " jawab haechan.
tapi bukan itu jawaban yang chaca mau. chaca lebih suka haechan marah dengan bilang ketus atau dingin ke chaca dari pada haechan gini. kalau gini rasanya chaca pengen putar balik waktu lagi. haechan ngga biasa marah, dia jarang marah dan sekali nya marah haechan diem. itu yang bikin chaca takut.
"haechan aku minta maaf soal hangyul tadi. " tapi haechan diam denger ucapan chaca.
"haechan aku sama hangyul tad—"
"aku capek. "
chaca sontak diem denger ucapannya haechan.
"kamu tau aku akhir-akhir ini kemana? aku bukan main loh cha. aku bilang kan ke kamu kalau akhir-akhir ini aku sibuk, bahkan sibuk juga bareng jeno, jaemin, renjun sama anak yang lainnya juga. bahkan aku kadang suka bela-belain video call kamu, aku pap ke kamu aku curi-curi waktu ngasih kabar ke kamu biar kamu ngga curiga. biar kamu ngga mikir yang aneh-aneh tentang aku. bahkan kadang kalau pulang jam tujuh aku ke rumah kamu bawa makanan walaupun aku capek. tapi aku mikir kalau kamu pasti kesel gara-gara jarang ketemu dan aku susah ngasih kabar, makanya aku bela-belain datang ke rumah kamu. " jelas haechan, tapi chaca lebih milih diam nunggu ucapan haechan selanjutnya.
"aku ga pernah larang kamu main sama cowok lain. mau itu mantan atau temen. aku percaya sama kamu kalau kamu juga tau batasan. aku pernah bilang kan kalau kamu mau main sama cowok lain aku ga masalah tapi kamu harus ngabarin aku. tapi nyatanya kali ini apa? udah dua hari ini kamu bahkan ngga kasih kabar ke aku. " lanjut haechan.
"ngomong. kamu punya mulut. " denger haechan ngomong gitu rasanya chaca pengen keluar dari sini sekarang. marahnya haechan kali ini lebih serem dari biasanya.
"maaf. "
"aku ga butuh maaf. sebelum kamu minta maaf juga aku udah maafin. "
"aku jenuh. " akhirnya chaca berani ngomong yang sejujurnya.
denger chaca ngomong gitu haechan ngehela nafas terus mobilnya dia berhentiin di bahu jalan. dia ngelepas sealtbeatnya terus badannya sedikit miring ngehadap ke chaca yang kepalanya sedikit nuduk sekarang. tangannya dengan lembut narik dagu chaca sampai akhirnya chaca ngga nunduk lagi. haechan juga ngerapihin rambut chaca yang sedikit berantakan, terus dia senyum. senyum nya malah bikin chaca sakit, dia ngerasa tambah bersalah liatnya.
"maaf ya. " kata haechan yang langsung dapat respon gelengan kepala dari chaca.
"aku gatau kalau kamu jenuh. aku juga ngga nyalahin kamu karena ini. itu hal yang wajar kok, aku ngerti. aku mau minta maaf kalau akhir-akhir ini aku susah bagi waktu. maaf ya? "
"kamu ga salah haechan, ga usah minta maaf. dan lagi kalau kamu mau kita break aku ga masalah. "
"jangan ngomong gitu. aku gamau ya kita break apalagi sampai putus. kalau kamu jenuh gapapa tapi aku gamau kalau kita harus break, kita bisa kok handle ini bareng-bareng. nanti aku cari deh di wikihow gimana cara ngadepin pacar yang jenuh sama hubungannya. "
denger itu chaca sedikit ketawa. masih bisa-bisa nya haechan.
"tadi aku sama hangyul cuman ngobrol kok, serius deh chan. "
haechan yang denger langsung senyum terus narik chaca ke pelukannya. dagunya disimpan diatas kepala chaca sambil tangannya ngusap pelan rambut chaca.
"beberapa hari lagi aku free, ga akan sibuk lagi. nanti aku bakal sering ajak kamu liburan sebelum kita sibuk sama belajar buat ujian nanti. "
se sering apapun haechan bercanda tapi dia juga punya sisi dewasa yang jarang dia keluarin. haechan itu ngga se childish yang diliat, dia dewasa dan chaca selalu suka sisi dewasa yang haechan punya.
chaca pikir masalah ini bakal panjang tapi nyatanya hari ini pun masalahnya selesai. rasanya kalau kayak gini chaca gamau lagi jalan bareng cowok lain mau itu teman atau mantan. haechan satu udah cukup kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend 1.0 ✓
Fanfic[COMPLETED] kenal haechan mah gak akan pernah ngerasa sedih pokoknya.