Begin

9.3K 720 77
                                    

"Eomma waeyo?" Tanya namja tampan seraya menatap khawatir keadaan Eomma nya. Ia menggenggam erat tangan anaknya.

Sang Eomma tersenyum tipis dibalik alat bantu pernafasan nya. Diusapnya sayang kepala anaknya yang baru dua tahun duduk di bangku menengah pertama.

"Maafkan Eomma jika tidak bisa melihatmu lulus ne" ucapnya sendu.

Ia menatap bingung sang Eomma. Didalam hati ia sudah memikirkan sesuatu namun segera ditepisnya.

"Waeyo Eomma?" Tanya namja tampan itu lagi, matanya berkaca-kaca menatap Eommanya yang pucat.

Sang Eomma tersenyum manis namun tak lama ia terbatuk keras, ia segera melepaskan alat bantu pernafasan nya. Sambil memukul-mukul dadanya ia berusaha berbicara pada anaknya yang panik.

"Eomma, eomma kenapa hiks.... Eomma" air mata yang berusaha ia tahan mengalir keluar saat melihat Eommanya terbatuk. Ia menekan tombol darurat didekat ranjang rumah sakit Eommanya.

"Ko— deng–dengarkan eoeom–ma. Kau harus ma–ma–masuk Ken–eddy High School ne. Ji–ka terjadi se–sesuatu jang–an gunakan semua ke–kek–keku—"

"Maaf nak kau harus keluar dulu kami akan berusaha sekuat mungkin untuk menolong nyonya Han" suster dan dokter datang memotong ucapan Eommanya sambil menggiring dirinya keluar.

Namja tampan itu tertegun melihat tubuh Eommanya yang mulai melemah. Mata Eommanya menatap sendu wajahnya yang sudah penuh air mata.

Ia menunggu diluar pintu dengan gelisah. Berjalan bolak-balik didepan pintu dengan air matanya yang terus terkuras. Hingga sebuah suara terdengar membuatnya terjatuh dilantai dingin rumah sakit.

Tiitttttt.......

Dughh...

"Ashh...." Seorang namja terbangun dari tidurnya tiba-tiba membuat keningnya membentur dinding kasur. Ia mengelus pelan keningnya. Sekujur tubuhnya basah karena keringat.

"Kau kenapa?" Suara khas seseorang yang baru bangun terdengar. Kepalanya menjulur keluar menatap kebawah. Tepatnya ke ranjang namja yang keningnya terbentur. Karena benturan itu membuat dirinya yang tidur diatas terbangun.

Namja dibawah menggeleng sebagai jawaban.

"Tak ada apa-apa" jawabnya singkat lalu berdiri menuju kamar mandi.

Namja yang berada diatas hanya mengangkat bahunya tak peduli. Ia membersihkan tempat tidurnya terlebih dahulu Setelahnya baru ia turun bersiap untuk mandi.

"Yuchan kenapa tak mandi?" Tanya seseorang yang baru bangun. Ia menatap heran Yuchan yang masih duduk-duduk sambil memainkan handphone nya dengan handuk tersampir di bahu.

Yuchan menoleh menatap teman satu asrama nya.

"Ada yang mandi" jawabnya singkat lalu kembali memainkan handphone nya.

Namja yang bertanya tadi melihat sekeliling. Ia melihat Hyun bin—namja di kasur bawah— masih tertidur, lalu Yuchan yang memainkan handphone nya, setelah itu ia melihat kearah ranjang yang kosong.

"Ah Jungkook yang mandi" ucapnya pada Yuchan.

Yuchan mengangguk, ia fokus bermain game sambil menunggu Jungkook selesai mandi.

Cklek....

Pintu kamar mandi terbuka menampakkan seorang namja tampan dengan seragamnya yang sudah lengkap.

The GiftedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang