Rolls of Paper

4.4K 561 120
                                    

Anyyeong yorobun kesayangan Sasa hehe😉 udah lama yang Sasa gak update hihi..... Mianhae yaa, Sasa baru bisa up sekarang🙏

Jeongmal gomawoyo buat semuanya yang terus menunggu, Sasa selalu baca kok komenan kalian yang selalu nanyain kapan up😭 pengen balasin satu-satu tapi kebanyakan😭 sekali lagi Sasa mau ngucapin banyak-banyak terimakasih buat kalian yang terus nungguin, dan maafkan Sasa juga karena belum bisa update dari beberapa Minggu yang lalu, tugas Sasa numpuk semua soalnya😭🙏 mianhae jeongmal mianhae yorobunn😭😥

Semoga chapter ini bisa menjadi obat rindu😚 (doain aja besok bisa up cerita sebelah lagi:v)

********

Jimin tak habis pikir, kenapa otak Hyungnya yang cerdas tak berjalan sekarang.

"Jungkook yang menemukan duluan kedua petunjuk itu!"

Drett...

Drett...

Handphone Yoongi tiba-tiba bergetar.

"Yeoboseyo? Wae Hyung?" Tanya Yoongi.

"......."

"MWO! aish jinjja sialan!" Umpat Yoongi wajahnya berubah panik. Ia menatap kelima orang didepannya.

"Ada mayat mengambang di kolam berenang dan yang menemukan nya—"

"Jungkook!"

*******

Tukk....

Tukk....

Suara hentakan sepatu seseorang terdengar di sepanjang koridor sekolah yang sedang sepi. Beberapa saat kemudian suara itu berhenti tepat di undakan terakhir tangga sekolah.

Terlihat seorang Namja dengan jaket denim dan tas hitam yang terpasang apik di punggungnya—dengan satu tali yang tersampir. Ia mengangkat tangan kirinya untuk melihat jam yang tersampir disana.

"Jam 4 lebih 5 menit" gumamnya. Ia mengangkat pandangannya kembali, lalu menatap koridor lantai 2 yang sepi, karena semua penghuninya memang sedang di pindahkan ke gedung sebelah.

"Padahal sudah 3 hari, tapi kenapa sampai sekarang masih pindah kelas?" Tanyanya tak mengerti. Tapi sebenarnya ia tak mempedulikan hal itu. Yang ada dipikirannya sekarang hanyalah satu tempat yang ingin ia tuju.

Kaki panjang miliknya kembali melangkah di koridor sepi sekolahnya.

Apa Yuta saat itu melihat sesuatu?. Sebelum kejadian dirinya tewas ia seperti ketakutan saat di toilet!. Pikirnya.

Dirinya berhenti tepat didepan pintu kelas Yuta. Ia menoleh kekanan kiri. Saat tak melihat siapapun baru ia bergegas masuk ke dalam.

Kriet....

Blam....

"Ehh?"

Tubuhnya mematung dan matanya membulat sempurna melihat keadaan kelas didepannya. Meja kursi yang seharusnya terjejer rapi kini justru berserakan di lantai, meja guru bahkan terbalik, seakan-akan kelas Yuta baru saja terkena badai. Tapi tentu mustahil bukan?. Berpikir positif saja Jungkook!. Pikirnya dalam.

The GiftedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang