Ting tong!
Bel rumah berbunyi.
Adit dan Annabel yang sedang ngemil di depan TV pun kompak menoleh ke arah pintu.Adit segera berdiri dan berjalan ke arah pintu untuk membukanya.
Dalam hati Annabel ia sudah menduga, yang datang pasti bang Daffin sama Bocah Aneh itu.
Bocah Aneh. Begitulah gelar yang cocok bagi Annabel untuk Brandon. Umur aja yang lebih tua dari pada dia, kelakuan mah, gak karuan ternyata.
"Ah elah, cepet bae lu pada dateng"
Sambut Adit di ambang pintu.Tuh kan bener. Gumam Annabel yang fokus makan cemilan sambil nonton TV.
"Udah sore ini cuy,cepet dari mane"
Sahut Daffin yang langusung nyelonong masuk ke dalam rumah sambil membawa peralatan PS nya.Adit melongo mendapati Brandon yang sedang berjalan masuk sambil membawa 3 dus indomie dengan kesusahan. Mukanya tertutupi oleh kardus.
"Lu ngapain? Mau pindahan lo kerumah gua?"
"Huftt"
Brandon meletakkan barang nya di depan kaki Adit. Ia merenggangkan pinggang dan otot-otot nya yang lain.
"Berat cuy" keluh Brandon.
"Ini apaan?" Tunjuk Adit ke kardus yang ada di depan kakinya.
"Ini? Ohh ini cemilan semua isinya. Ni kardus udah lama cuy. Dua taun yang lalu deh kayaknya. Gua suka beli cemilan tapi gak kemakan, jadi gua kumpulin deh. Dan akhirnya gua nemu ni kardus di kolong kasur gua. Yaaa gua kaget Dit. Gua bawa aja kesini buat bagi-bagi..." Brandon menggantungkan kalimat nya dan mendekatkan mulut nya ke telinga Adit.
"Sekalian sedekah Dit"
Brandon tersenyum dengan polosnya setelah menceritakan pertemuan nya dengan 3 dus indomie ini dengan panjang lebar.
Mulut Adit melongo lebar. Ia menepuk keras jidatnya sendiri tanpa ia sadari.
Annabel yang sedari tadi mendengarkan, hanya menggeleng-geleng kan kepalanya. Gak salah gua, emang aneh orangnya.
"Bantuin bawa donggg" Kata Brandon sambil menggoyangkan bahunya dan mempoutkan bibirnya pada Adit.
"IDIHHHH PLEASE,BIASA AJA DONG"
Perlakuan Brandon tadi sukses membuat Adit jijik. Ia mengambil satu dus yang ada di hadapannya dan masuk menuju kamarnya."Lah, gua bawa dua gitu?"
"BODO AMAT" Sahut Adit yang terus berjalan tanpa menoleh ke belakang.
"Ck"
Brandon pasrah, tapi yasudah.
Setidaknya wajahnya yang tampan ini tidak tertutupi oleh kardus indomie kayak tadi.Di tengah perjalanan menuju kamar Adit, ia bertemu dengan Annabel yang sedang fokus nonton sambil ngemil.
Badan nya terhenti tepat di depan layar kaca yang pipih itu. Kepalanya menoleh ke arah Annabel sembari tersenyum polos.
"Hai Bel, lagi apa kamuu?"
Annabel mengatur nafasnya,menepuk-nepuk dadanya sendiri. Ia kesal, pake banget. Kesal bangett.
Ingin ku teriak, ingin ku menangiss.
Ia menatap tajam ke arah Brandon. Tangannya mengepal, Annabel meredam semua emosinya disitu.
Ia merasa terganggu dengan Brandon. Bagian terbaik dari film yang ia tonton terlewat, karna tertutupi oleh body goals nya si Bocah Aneh ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Hard See Your Smile (Hiatus)
Teen Fictionsebegitu sulit kah untuk melihat senyum mu? -Brandon Cakra Di balik mata yang selalu bersinar, mulut yang selalu tersenyum, ternyata kau menyimpan satu luka yang begitu dalam. - Annabel Charoline