1.Anasya&Arkana

306 49 17
                                    

Happy Reading ❤️
_____________________________

Seorang gadis terbangun dari tidurnya karena tubuhnya terasa dingin akibat di siram air dingin oleh ibu tirinya yang sangat kejam,

Gadis itu adalah Anasya,

"Cepet cuci baju, beresin semua bagian didalam rumah ini cepat!! Gue mau pergi jalan-jalan sama bapak Lo dan anak gue, kalo gue pulang belum beres semua pekerjaan Lo, gue ga akan kasih Lo uang saku selama 1 bulan!!! Paham?!" Ucap Rena mama tiri nya Anasya dengan membentak sambil menarik rambut Anasya.

"Awshh.." ringis Nasya.

"Sa-sakit ma-mama" ucap Nasya lirih.

"Jangan panggil gua dengan sebutan mama, gue ga Sudi punya anak kayak Lo, dan Lo juga bukan anak gue" ucap Rena mama tiri Nasya dengan teriak didepan Nasya.

"Cepet turun sekarang!! Buatin gue sarapan, gue belum makan, gue laper!!!"kata Rena sambil narik paksa lengan Nasya secara kasar.

Rena nggak pernah mikirin Nasya gimana, Nasya yang dari kemarin belum makan sama sekali, wajahnya terlihat pucat, kepalanya terasa pusing, tetapi Rena tetap memperlakukan Nasya dengan kejamnya.

Sampailah Nasya didapur, Rena meninggalkan nya menuju kamar, untuk dandanin mukanya lagi dengan make up yang udah sedikit luntur.

Nasya nangis sesenggukan "hiks- hiks dia jahat hiks, bunda aku hiks kangen bunda hiks" ucap Nasya lirih.

Dia sekarang berada didalam kamar mandi untuk cuci muka, sambil melihat kearah cermin yang ada didepannya.

"Andaikan bunda masih disini, pasti Nasya ga akan sedih" ucap Nasya dengan mata berkaca-kaca ingin menangis kembali tapi suara Rena kembali terdengar.

Dengan segera Nasya keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju dapur.

Setelah selesai memasak, Nasya menyiapkan segala makanan nya di meja makan, saat dia akan duduk untuk makan bersama,

"mau ngapain?!" Suara tegas milik Bima sang ayahnya terdengar,

"ma-u ma-makan a-yah" kata Nasya dengan ketakutan,

sedangkan Rena mama tirinya dan Karina kakak tirinya Nasya tersenyum dengan puas.

"Makan didapur!"
Kata ayahnya lagi dengan nada dingin

"Ta-tapi yah-"
Hati Nasya sangat teriris melihat perlakuan ayahnya yg dingin dan tidak seperti dulu sebelum bundanya pergi jauh.

"Pergi sekarang!!"

"I-ya yah" Nasya berlari menuju dapur sambil meneteskan air mata.

"Kenapa a-yah hiks sangat tega hiks" Nasya menangis,

Dia seperti seorang pembantu di rumah ini, dia juga diperlakukan dengan sangat tidak baik dan sangat-sangat kejam.

"Kenapa ayah berubah?! kenapa ayah ga kayak dulu lagi?! kenapa ayah selalu bentak aku?! Kenapa ayah- hiks kenapa ayah?! Kenapa?! hikss apa salah aku ayah? Apa?!" Nasya saat ini sedang menangis sejadi-jadinya di taman belakang rumah.

Mbok Ira yang melihat itu ikut menitihkan air mata dia menghampiri Nasya dan memeluknya erat,

Mbok Ira itu asisten rumah Nasya dan bekerja dari dulu sebelum Nasya lahir, dia tadi disuruh oleh Nanda belanja, jadinya Nasya lah yang disuruh membersihkan rumah yg gede itu.

"Non Nasya"

"Mbok, kenapa ayah kayak gitu sama Nasya mbok?! Apa ayah udah ga sayang lagi sama Nasya?!" Suara Nasya sangat lirih.

Mbok Ira yang mendengarnya pun juga merasakan kesedihan yg dialami oleh nasya, mbok Ira sangat tidak tega, dia tau Nasya gadis yang sangat baik, dan saat ini hati gadis itu sangat lah rapuh.

Mbok Ira udah nganggep Nasya sebagai anaknya mbok Ira sangat menyayangi Nasya seperti anak kandungnya sendiri.

"Non Nasya harus kuat, non Nasya ga boleh ngomong gitu, ayah non sayang banget sama non Nasya" ucap mbok Ira

"Tapi kenapa ayah kayak gitu sama Nasya mbok hiks" ucap Nasya sambil kembali meneteskan air matanya

"Non Nasya ingat kan sama janji yang non Nasya buat sama bunda? Non Nasya ga boleh sedih non, nanti bunda juga ikutan sedih liat non yang kayak gini," ucap mbok Ira dengan menahan air matanya agar tidak kembali tumpah, dia sangat merasa bahwa Nasya keceriaan gadis itu hilang.

"Iya hiks mbok aku ingat dengan hiks janji itu" balas Nasya sambil menghapus air matanya

"Jadi sekarang?" Tanya mbok Ira

"Nasya ga boleh sedih lagi mbok, Nasya harus kuat, Nasya harus semangat, iya Nasya harus semangat" balas Nasya sambil tersenyum semangat walau mbok Ira tau kalau hati gadis itu masih sangat rapuh.

"Nah gitu dong, itu namanya baru non Nasya yg mbok sayang" -mbok Ira sambil tersenyum

Semoga suatu saat nanti kamu akan menemukan kebahagiaan kamu yang sesungguhnya nak, mbok yakin kamu akan menemukan kebahagiaan kamu, kamu harus sabar dan semangat menjalani hidup kamu ya -batin mbok Ira

"Makasih mbok" ucap Nasya sambil tersenyum penuh dengan ketulusan.

Mbok Ira membalasnya dengan senyuman juga sembari mengangguk kan kepalanya.

Next ya...

TBC-

Btw guys ini cerita pertama aku ya😁

Jangan lupa vote dan komennya ya❤️

Anasya & ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang