13. Anasya&Arkana

27 8 7
                                    

Happy Reading 🥀

_____

"PAGIIII AYAHH!!" teriak Nasya menggelegar sambil berlari menuruni setiap anak tangga.

Bima yang sedang berada di meja makan untuk menunggu putri kesayangannya itu sarapan hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya.

Aku rindu teriakan putri ku, batin Bima sambil tersenyum tipis hampir tak UY.

Sedangkan Nasya hanya cengengesan.

"Yaudah sekarang kamu sarapan, nanti telat sekolahnya" peringat Bima pada anak nya.

"Kalaupun aku telat juga gapapa ayah cuma sekali kali, hahah" balas Nasya yg di akhiri dengan ketawa.

Sangat menggemaskan.

"Mulai nakal ya anak ayah hmm?!" Bima gemas dengan putri nya lalu menjawil hidung mancung Nasya.

Nasya hanya menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Cepet makan princess nya ayah" terdengar lembut suaranya dan sangat tulus.

"Siap Kapten!" Balas Nasya semangat dan langsung memakan makanannya.

"Pinter putri ayah" kata nya tulus sembari mengacak halus rambut Nasya.

Setelah selesai sarapan kedua pasangan ayah dan anak itu langsung  bersiap siap untuk menjalankan tugasnya.
Nasya yang sekolah, sedangkan Bima yang pergi ke kantor nya.

"Ayah anter ya?" Tanya Bima.
"Hmmmm penawaran yang bagus" balas Nasya sambil pura pura berfikir, dan kemudian hanya ada suara kekehan dari kedua orang tersebut.

Didalam mobil hanya diisi dengan tawa dan candaan oleh Nasya dan Bima saat di perjalanan menuju sekolah yg tak lain adalah sekolah milik Nasya sendiri, namun Bima belum mengetahui nya.

****

"Princes nanti pulang nya ayah jemput ya?" Tawar Bima sembari mengelus rambut Nasya.
Dia pun mengangguk antusias sembari tersenyum lebar.

"Yaudah ayah berangkat dulu nak, assalamualaikum" pamit Bima.

"Hati hati ayah, waalaikumsalam" jawab Nasya setelah itu ia mengecup punggung tangan Bima.

Nasya sangat senang sekali ketika ayah nya yang dulu sekarang kembali lagi.

Di sepanjang koridor menuju kelas, Nasya tak henti hentinya menebarkan senyum bagi yang hanya sekedar menyapa dia ataupun staf staf yang di temui selama perjalanan menuju kelas.

Hatinya sangat bahagia dan dia sangat sangat bersyukur akan hal itu ketika sosok ayah yang di rindukan pelukan hangat nya selama ini kembali seperti semula.

Nasya tak menyadari bahwa sedari tadi ada seorang yang memperhatikan dia dari awal.

"Cantik" batin orang itu dan tersenyum. Lalu setelah itu ia beranjak pergi meninggalkan tempat nya menuju kelas.

*****

Sesampainya di kelas,

Carly dan Dilla heran melihat sahabat nya itu yang terus tersenyum senyum sendiri.

"Woi lu ngapain dah senyum senyum sendiri njir serem" ucap Carly sambil bergidik ngeri.

"Lo gak lagi kesurupan kan?" Selidik Dilla sambil memicingkan kedua matanya.

Nasya yang di tanya oleh kedua sahabatnya hanya bisa tercengir, lalu dia menjelaskan semua alasan kepada sahabatnya mengapa dia bisa senyum senyum sendiri.

Setelah selesai menceritakan semua, Dilla dan Carly pun tercengang tidak percaya antara rasa senang karena Nasya bahagia dan heran mengapa ayah Nasya bisa tau dalam waktu sekejap dan siapa orang yang telah menguak kan kejahatan 2 iblis itu.

"Tapi Gw masih heran Car, Dil siapa yang telah memberi tau sama ayah tentang kejahatan yang di lakuin sama Tante Rena sama kak Rina" Nasya masih berusaha berfikir keras karena selama ini ayah nya memang tidak pernah mau mempercayai kata kata nya.

"Mbok? Atau mungkin memang ayah lo tau sendiri?" Tebak Carly.

"Apa mungkin mbok ya? Tapi selama ini gw ga pernah bolehin mbok bilang ke ayah dan selama itu juga ayah tidak pernah percaya sama kata kata yang mbok ucapkan tentang Tante Rena sama kak Karin. Dan kalau ayah memang tau sendiri kenapa kelihatannya ayah bukan tau sendiri melainkan kayak di kasih tau orang lain." kata Nasya serius.

"Bisa jadi aja Sya, coba nanti lo tanyain ke mbok lagi" usul Dilla semangat.

"Oke nanti gw bakal nanya ke mbok. Kalau benar dia yang kasih tau aku sangat bersyukur dan sangat terimakasih sama mbok" ucap nya dengan mata berbinar.

"Kalau bukan mbok yang menguak, terus siapa dong? Pokoknya kita berdua bakal bantuin lo buat cari tau siapa orangnya Sya." Kata Carly yang sangat tulus sambil tersenyum.

Di balas senyuman oleh Nasya.

"Pokoknya gw terima kasih banget sama siapapun orang itu yang telah ngebalikin kebahagiaan lo Sya. " Antusias Dilla dengan senang.

Lalu mereka bertiga berpelukan. Karena memang belum ada siswa lain yang masuk ke dalam kelas.

Tak di sadari ada orang yang tersenyum melihat ke akraban 3 orang bersahabat itu.

****

Para siswa sudah berdatangan sejak lima menit yang lalu, lalu lonceng masuk berbunyi dan mereka belajar dengan tenang.

Saat di kantin mereka duduk ber empat di tambah oleh Arkan seperti biasanya.

Mereka menunggu kedatangan makanan yang di pesan sambil di isi dengan obrolan canda dan tawa yang di lontarkan oleh Carly dan Dilla sedang kan Nasya, Arkan hanya tertawa menanggapi nya.

Sebagian penghuni kantin melirik sinis ke arah Nasya tapi tak di hiraukan oleh gadis itu.

Dilla dan Carly tidak mengetahui itu karena mereka asyik bercanda, kalau saja ketahuan mereka berdua bisa di pastikan mulut cabe nya akan keluar.

Perlu kalian ketahui bahwa Nasya belum membuka jati diri nya, dia masih menyamar menjadi nerd.

Di depan ayah nya pun dia masih menyamar dan belum menguak penampilan nya. Karena Nasya memiliki alasan tertentu mengapa dia belum merubah dirinya, Nasya masih ingin menyamar sampai pada waktu yang tepat buat dirinya membongkar keaslian yang di punya.

Seseorang memandang ke arah Nasya,
"Jangan pudarin senyum kamu" batin nya.

****

Siapa orang itu?'

________

Hai apa kabar?

Maaf lama up nya hehe

Jangan lupa vote kalau suka ya, trus spam next biar aku bisa semangat up nya

Sampai jumpa di part selanjutnya ^_^

Bye bye😮

najwahsnt_






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anasya & ArkanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang