Anak-Anak Rewel

1.2K 47 0
                                    

Malam hari saat aku dan suamiku sedang berbincang di kamar tidur, entah apa yg kita bicarakan.

"bundaa" kata arhy

"katanya kalo ada anak-anak aja panggil bunda ayah, kalo lagi berdua sayang aja. Aku belum terbiasa yangg panggil ayah bunda saat kita sedang berdua"

"sinii sayangg baring disampingku" kata arhy

Akupun selesai membersihkan wajah dan memakai skincare langsung menghampiri suami ku, aku tiduran diatas lengan suamiku

"sayangg aku masih gak nyangka kalo aku s sudah menjadi nyonya arhy, dan sudah memiliki 2 baby twins di umurku yg baru 23thn ini" ucapku Sambil memainkan bibir suamiku

"semua udah takdir sayang udah jalannya, kmu juga harus terbiasa dipanggil bunda ada maupun gak ada anak-anak kita"

"oiyaa lucu juga yaa kalo lagi mengingat masa-masa kita dulu yangg" kataku

" aku mau kasih adek buat putra putri kita bunn"

Uhukk..Uhukk..Uhukk.. (aku terbatuk)

"ayahhh apaansih yahh, anak kita masih umur 4bulan dan udah mau dikasih adik? are you seriously ?" kataku

" seriuslah sayangg, tapi mungkin nanti saat umur mereka meranjak 2-3thn"

"okayy aku setuju, BTW menurutmu aku itu istri seperti apa yahh?"

"SEMPURNA" langsung memelukku sambil menciumi ku dan membuat aku langsung naik bergairah

Aku diamkan suamiku menyentuhku sampi kita melakukannya ....

Beberapa jam kemudian aku bangun dari tidurku merasakan kalau anakku sedang menangis

"mau kemana bunn? disini dululahh mandinya besok pagi ajaa" kata arhy menahan lenganku

"sebentar yah kayanya anak kita nangis deh" ucapku sambil mengikat piyamaku

Akupun langsung keluar kamar dan ke kamar anak-anak

"martha, ada apa sama anak-anak?" tanyaku khawatir

"saya juga gak tau buu, putri kenapa nangis gak berhenti-henti. Putra nangis karena putri nangis buu" jelas martha

"kok panas mar sih putri? udah kamu cek suhunya? obat penurun panas dan antibiotiknya udah?" tanya ku cemas

"sudah buu, tapi ini masih rewel aja"

"ada apa sayang?" tanya arhy

"putri nangis yahh,demam dia jadi rewel"

"yaallah sini nakk sama ayahh ya nakk" arhy menggendong putri

"martha kamu buatkan susu hangat baru untuk putra ya tolong, biar saya tidurkan putra" ucapku

"baik bu"

Arhy menggendong putri sambil shalawatan agar putrinya tenang, tapi hasilnya malah putri gak bisa tidur dan terus menangis

"sayang apa kita bawa langsung ke dokter ya?" kata arhy

"jangan dulu pak, nanti setelah 3jam kita lihat dulu pak soalnya habis saya kasih obat antibiotik dan penurun panas pak" kata martha

"iyaa betul yahh" kataku

martha menemani putra yg sedang tertidur dikamar, dan aku sama arhy terus menjaga putri. Yaa sebentar tertidur dan sebentar lagi bangun rewel, aku dan arhy pun smbil ngantuk-ngantukan jaganya tapi kita tetap siaga menjaga anak kita.

Jam menunjukan pukul 4 pagi, dan suhu tubuh putri sudah normal tetapi masih rewel saja.

"sayang tidurlah biar aku yg jaga putri" kataku

"gapapa sayang, aku akan menjaga putri. kmu tidurlah,nanti gantian sayang" kata arhy

aku tertidur disamping kanan putri dan ayahnya disamping kiri putri. ternyata aku dan arhy pun tertidur bersama putri

Pagi pukul 7 nabjla datang kerumah, dan kita belum bangun. Hanya martha dan putra yg sudah bangun dan rapi tapi belum sarapan karena aku masih tertidur.

"martha, vio mana sama arhy?" kata nabila

"masih tertidur bu, soalnya semalam mereka tidak tidur karena putri badannya panas dan rewel. Tpi puji tuhan sekarang sudah turun panasnya tinggal rewelnya saja" kata martha

nabila langsung masuk kedalam dan mengintip kamarku, dan benar saja aku dan arhy masih tertidur di samping putri kita.

"kmu sudah sarapan mar?" tanya nabila

"belum bu, soalnya putra gak ada yg jaga jadi saya nunggu ibu bangun aja"

"yaudah biar aku belikan bubur ayam didepan yaa,kamu kerjakanlah yg lain atau beristirahatlah. biar putra ku ajak dengan juli beli sarapan"

"baik bu"

Nabila dan om julipun keluar beli sarapan sambil membawa putra.

Saa di tukang bubur depan asrama ternyata ada ibu joko,ibu andi, dan kak fara

"bang beli buburnya 5 yaa campur aja, tapi sambal dan kuahnya dipisah. Kasih sate ati ampelanya 5 ya bang" ucap nabila Sambil memberikan putra ke juli suruh menggendongnya

"loh bill kamu gak kerja?" tanya ka fara

"engga kak, aku libur dinas hari ini" jawabku

"kok putra udah sama kamu aja pagi-pagi? mamahnya mana? babysitternya mana?" tanya kak fara lagi

"vio masih tidur kak sama arhy dan putri, semalaman mereka gak tidur jagain putri lagi panas dan rewel. Ini jadi aku ajak putra biar si martha bisa kerjain yg lainnya bntu si vio" jelas nabila

"iyalah jelas sakit, anak masih bayi udah diajak jalan jauh-jauh. Anak seginikan masih wangi" ketus bu joko

"iyaa sayang padahal anaknya cantik dan ganteng tapi penyakitan" kata bu andi

"ibu-ibu jaga bicaranya yaa, anak siapa yg penyakitan? wajarlah anak segini sakit, emang mereka robot apa gakbisa sakit?. asalah dia dibawa jalan kemana juga urusan ortunya bukan urusan kalian, herann julid banget si sama vio? sirikk ya?!!" jawab nabila kesal

"sabarr biii,udah ayok kita pulang" kata om juli

"ayok kita pulang bill, sekalian aku mau tengok putri" kata ka fara

"heran pagi-pagi buat emosi aja" kesal nabila.

Kita pun langsung pulang dengan membawa bubur untuk kita makan bersama.

"lohh vii? lo udah bangun?" tanya nabila

"udahh bill, makasih yaa bill udah bantu aku jagain putra" kataku

"slow aja vii, ini kita makan dulu yuk bareng-bareng. Panggil arhy dehh" kata bila

"gimana keadanmu vii? kenapa gak telfon kaka semalam vii?" kata kak fara

"gapapa kok kak, kita mau coba mandiri aja tanpa merepotkan ada menyusahkan orang lain" ucapku sambil tersenyum

"wehh pot, thankyou yaaa" ucap arhy yg keluar sambil menggendong putri

"sama-sama pot" kata om juli

Akhirnya kita sarapan bersama dan sambil bercerita sedikit masalah tadi di tempat tukang bubur, aku hanya tersenyum saja mendengarnya Karena ku yakin kalau ibu-ibu itu iri terhadapku.

wanita pecinta abdi negara (TENTARA NASIONAL INDONESIA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang