Hilir mudik sekumpulan orang itu terjadi di bandara. Mungkin ratusan, atau ribuan mereka ada disana. Ada yang akan berangkat, dan ada yang baru datang.
Dari sekian banyaknya sekumpulan orang-orang tersebut disana ada Kibum dan adiknya Shawn atau Woojin serta satu orang pria dewasa di sampingnya yang tak lain ia adalah paman mereka, bernama Kim Kang In.
"Woojin~ah kenapa kau terus memasang wajah seperti itu eoh? Harusnya kau senang kembali ke tempat kelahiranmu" ujar Kibum saat adiknya terus memasang wajah masamnya.
"Sudah kubilang aku lebih suka di Inggris daripada disini" sahutnya malas-malasan.
Kang In tersenyum mendengar jawaban yang di berikan oleh Woojin. Ia paham bagaimana perasaan keponakannya yang satu ini, tinggal 5 tahun di Inggris tentu tidak bisa dilupakan begitu saja.
"Nanti lama kelamaan kau juga betah Jin~ah" ucapnya seraya merangkul bahu keponakannya itu.
...
Tatapan dingin nan tajam itu kini sedang tertuju pada sosok lemah yang sedang tertunduk dihadapan mereka. Siapa lagi kalau bukan anggota keluarga Lee dengan Donghae yang tertunduk disana.
"Dari mana saja kau selama tiga hari ini tidak pulang?" tanya Ae Ri sang ibu dengan nada yang sangat dingin.
"Eummm... Maaf eomma Hae.. Hae ada urusan mendadak makanya Hae tidak bisa pulang bahkan Hae lupa mengabari kalian" jawab Donghae gugup, ia tak biasa berbohong.
"Kukira kau sudah mati makanya tak pulang ke rumah" ujar Hyukjae dengan mulut pedasnya.
"Kalau kau sudah bosan tinggal disini bawa saja pakaianmu sekalian daripada disimpan disini" giliran Leeteuk yang melontarkan kata-kata pedasnya.
"Ma..af-"
"SUDAH DIAM! Aku tak suka mendengar suaramu yang akan melontarkan pembelaan itu. Sekarang ikut aku" Hyukjae segera menarik Donghae dengan begitu kasarnya. Sementara itu Donghae hanya bisa diam tanpa melakukan apapun.
"Hyuk sudah hentikan. Jangan membawanya ke kamar mandi" terdengar suara Leeteuk yang menginterupsi kegiatan Hyukjae saat akan menarik Donghae menuju kamar mandi bermaksud untuk mengurungnya disana.
"Apa kau bilang hyung? Anak ini sudah melakukan kesalahan jadi dia perlu dihukum" protes Hyukjae.
"Bukan itu maksudku. Kamar mandi terlalu ringan untuk menghukumnya. Lebih baik..." Leeteuk menggantungkan ucapannya dan langsung menarik Donghae lebih kasar dari yang Hyukjae lakukan.
"Leeteuk~ssi kau mau membawaku kemana?" tanya Donghae menahan sakit di tangan akibat dicengkram sangat kuat oleh Leeteuk.
"DIAM KAU SIALAN! JANGAN BANYAK TANYA!" bentak Leeteuk. Sementara itu Hyukjae hanya mengikuti langkah Leeteuk.
Braakk...
"Akkhh..."
Leeteuk menghempaskan kasar tubuh Donghae saat sudah tiba di teras rumahnya. Donghae sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya dan dia memilih diam. Percuma saja melakukan perlawanan, yang ada hukuman untuknya semakin bertambah.
"Malam ini kau tidur di luar. Bersyukurlah aku masih baik hati tidak memukulimu, tapi ini yang harus kau terima atas tingkah lakumu" bentak Leeteuk.
"Oh kau menyuruhnya tidur di luar dan dihujankan disini... Waah kau pintar ya hyung hahaaa" Hyukjae tertawa dengan cara menghukum Leeteuk, ini diluar dugaannya.