"Kyuhyun~ah..."
***
Suasana di depan ruang UGD rumah sakit Seoul ini begitu menegangkan. Bagaimana tidak, kini mereka sedang menunggu korban yang tak lain adalah Kyuhyun. Ialah yang menyelamatkan Donghae. Sangat tidak disangka jika ia akan menyelamatkan sang kakak, mengingat Hyukjae tidak melihat kapan Kyuhyun keluar dari minimarket itu.
Bukan hanya Hyukjae yang terkejut, Kibum yang notabenenya adalah si penabrak juga sangat tidak menyangka jika yang tertabrak olehnya adalah Kyuhyun. Orang yang ia ingin ambil kembali dari keluarganya. Menyesal dan bersalah tentulah sangat dialami oleh Kibum. Kini ia hanya bisa duduk di depan ruang UGD dengan kepala tertunduk. Sungguh rasanya sangat malu karena disitu ada keluarganya Kyuhyun.
"Selamat Kim Kibum, kau berhasil membuat adikku terbaring disana. Apa kau puas?" tanya Hyukjae dengan begitu sarkastis.
Kibum semakin tertunduk akibat perkataan Hyukjae.
Tak lama berselang, Leeteuk yang tadinya duduk di seberang Kibum pun menghampiri dan mendudukan diri tepat di sampingnya.
"Aku tahu bahwa target aslimu bukan Kyuhyun. Tapi harusnya kau juga berpikir bagaimana jika Kyuhyun yang tertabrak? Apa kau sadar setelah ini semua terjadi? Niat burukmu untuk memisahkan keluarga ini malah Kyuhyun yang jadi korbannya. Aku harap kau sadar setelah ini," ujar Leeteuk halus tapi sangat menusuk.
"Maafkan aku hyung... Ini semua diluar dugaanku, kalau aku tahu akan begini aku tak akan melakukan ini hyung. Aku minta maaf hikkss..." ujar Kibum tertunduk dengan tangisan yang deras.
"Perkataan itu adalah perkataan yang selalu diucapkan oleh si pengecut!" Hyukjae menyindir Kibum.
Keempat pemuda itu kembali terdiam. Kibum yang semakin tertunduk dan Donghae yang memang sejak tadi belum bicara sepatah kata pun.
"Kenapa dokternya belum keluar juga sih," ujar Leeteuk tidak sabaran.
Ia memang sering menangani pasien di ruang UGD dengan waktu yang lama tapi baru kali ini ia menunggu seseorang yang tengah ditangani di ruang UGD. Rasanya terasa begitu lama sampai-sampai ia sesekali mengintip ke ruangan dimana Kyuhyun sedang ditangani. Ingin rasanya Leeteuk ikut menangani Kyuhyun, tapi dirinya yang gusar rasanya tidak memungkinkan untuk bekerja saat ini.
Kibum perlahan mengangkat wajahnya. Ia melihat Donghae yang tatapan matanya tampak kosong membuat dirinya merasa begitu bersalah. Ia tahu bahwa Kyuhyun adalah segalanya bagi Donghae, tapi saat ini Kyuhyun sedang berada di ambang kematian. Entahlah.
Kibum berdiri dan ia menghampiri Donghae. Ia bersimpuh di hadapan pemuda itu.
"Hae... Maafkan aku, kau bisa memukulku atau membenciku. Tolong maafkan aku Hae, hikks..." ujarnya begitu lirih.
Air mata Donghae yang tadinya telah berhenti menetes itupun kini kembali membasahi pipinya. Perlahan ia memfokuskan pandangannya menatap Kibum yang tengah bersimpuh di hadapannya.
"Awalnya aku mengira kau orang baik, tapi ternyata kau begitu jahat. Kau telah berupaya memisahkanku dengan Kyuhyun, dan sekarang kau membuat adik yang begitu aku sayangi terbaring disana. Harus kusebut apa dirimu ini Kim Kibum?" ujarnya pelan namun matanya menyiratkan begitu banyak kemarahan.
Kibum membeku. Ia sadar apa yang ia lakukan ini tidak bisa dimaafkan. Saat ini ia hanya bisa berdoa jika Kyuhyun akan selamat, kembali pulih, dan ia bisa berdamai pada Kyuhyun juga keluarganya.