Now playing:
Naff – Terendap Laraku“Tolong jawablah. Apakah semua ini akan jadi lebih baik,
jika kita berdua tidak pernah saling mengenal pada saat itu?”-oOo-
1 Juni. 2018
Hari ini adalah hari terakhir bagi anak-anak Nusantara Global untuk mengerjakan Ujian Kenaikan Kelas secara online dengan menggunakan laptop atau komputer. Dan tinggal satu mata pelajaran yang diujikan, PJOK.
Belum sampai 30 menit mengerjakan, banyak anak-anak yang sudah selesai. Sheila yang melihat teman-temannya sudah selesai mengerjakan pun akhirnya menjawab semua soal dengan asal.
“Asik, selesai deh,” ujarnya dengan bangga.
Setelah log out dari website sekolahnya, cewek itu mematikan laptopnya dan memasukkan ke dalam tas khusus laptop. Ia menentengnya dan berjalan keluar kelas.
“Waahhhh... akhirnya gue bisa menghirup kebebasan,” leganya saat di luar kelas seraya menarik napas dalam-dalam.
“Iya anjir. Otak gue capek buat mikir selama ujian,” keluh Ares.
“Heleh, lo-nya aja yang gak pernah belajar, Res,” sindir Rika disusul tawa Naya.
“Tau lo, ngegame mulu kerjaannya,” ujar Sheila.
“Justru karena gue gak belajar, gue jadi capek mikir jawabannya kira-kira yang bener yang mana.”
“Kan samping lo pinter, Res,” ujar Naya yang menunjuk Rean dengan dagunya.
“Pelit, asu. Gue gak boleh nyontek. Kontras laptopnya aja sengaja diredupin biar gue gak bisa liat. Sialan emang,” sungut Ares disertai tatapan sebal.
“Udah tau goblok, bukannya belajar. Dasar bodoh,” ucap Rean.
Sheila, Naya, dan Rika tak bisa menahan tawanya. Mereka bertiga terbahak dengan ucapan Rean barusan. Berbeda dengan Ares yang setengah mati menahan diri untuk tidak meninju wajah Rean yang tanpa dosa melontarkan kalimat itu padanya dengan raut datar.
“Dasar muka flat!” ejek Ares.
Rean diam tak menanggapi.
“Sheila, ya?”
Keempat orang itu sontak menoleh, ada seorang cowok yang dirasa adalah kakak kelas mereka yang tengah berdiri sembari tersenyum menatap Sheila.
“I-iya. Kamu siapa?”
Cowok itu tersenyum lebar sehingga nampak gigi putihnya dan lesung pipi di pipi kanannya.
“Gue Fandi. Kakak kelas lo,” ujarnya lantas mengajak Sheila untuk berjabat tangan.
Sheila membalasnya lalu tersenyum, “Salam kenal, Kak. Ada urusan apa sama saya?” tanya Sheila.
“Gue pengen ngajak lo jalan-jalan nanti sore. Mau?”
Sheila nampak bingung menjawabnya. Pasti cowok itu ingin mengajaknya ‘Pendekatan’ alias PDKT. Sheila sudah lelah menghadapi cowok-cowok yang seperti ini. Sejak Nusantara Global gempar mengenai Steve dan Sheila yang putus, sejak itu juga peluang para cowok-cowok yang ingin mendekati Sheila menjadi besar. Dalam sehari, paling tidak ada dua sampai tiga cowok yang mengajak Sheila berpacaran atau hanya sekadar mengajaknya ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nube
RomansAku mencintainya, Sangat mencintainya. walaupun sudah tak bersama aku masih ingat bagaimana cara dia menatapku, cara dia memperlakukan ku, dan bagaimana cara dia membahagiakan ku. Walaupun sekarang aku berada di lingkungan yang baru, dengan sahabat...