8. It's Gardening Time !

1.7K 203 36
                                    

Woah, hampir 3k 😂
Semoga kalian nggak bosen ya bacanya dan semoga terhibur 😊

Sebelum melanjutkan, jangan lupa tekan tombol 🌟 di pojok kiri bawah dan jangan lupa komentarnya !! 😘

Selamat membaca ❤️

*****

Terdengar gelak tawa yang membahana didalam sebuah kamar dengan warna pastel sebagai dominannya. Ah, lebih tepatnya suara itu berasal dari sepasang manusia berbeda gender yang tengah menghabiskan waktu diatas kasur berukuran king size.

“Astaga, Yoong. Kau ini ternyata nakal sekali,” kata Sehun disela-sela tawanya.

Yoona menyamankan dirinya diatas dada telanjang Sehun. “Bukan salahku. Siapa suruh dia berani menyembunyikan sepatuku diatas pohon ?”

“Lalu kau membalasnya dengan mendorongnya ke dalam kubangan lumpur ?”

Yoona mengangguk polos. Benar, dulu ketika Yoona berada di bangku sekolah dasar, seseorang menyembunyikan sepatunya diatas pohon. Tidak hanya itu. Yoona semakin marah dibuatnya karena sepatu putih pemberian Ibu asuhnya sudah penuh dengan sampah makanan. Warnanya juga tak lagi putih bersih. Yoona jelas tahu siapa dalang dibalik menghilangnya sepatu miliknya. Karena menurutnya, hanya ada 1 orang yang selalu mencari masalah dengannya. Alhasil, ketika pulang sekolah Yoona diam-diam mengikuti anak laki-laki yang sering mengerjainya lalu ketika melihat ada kesempatan bagus, Yoona berlari secepat mungkin lalu mendorong anak laki-laki itu hingga tersungkur dan berakhir didalam kubangan lumpur.

“Kupikir anak-anak seperti itu harus diberi pelajaran agar mereka tahu cara menghargai orang lain.”

“Kau diluar ekspetasiku, Yoong. Aku tidak menyangka kau berani melakukannya. Yah, jika diingat-ingat pertemuan kita pertama kali, aku menilai kau tipikal wanita baik-baik. Argh, sakit Yoong !,” Sehun mengusap perutnya yang baru saja digigit Yoona.

“Jadi menurutmu aku dulu bukan gadis baik-baik, begitu ?!”

“Ehm, bukan begitu. Maksudku, yah, kau tahu, seperti gadis yang terlalu baik hingga selalu saja pasrah walaupun keadaan tidak berpihak padamu. Istilah lebih mudahnya, gadis yang pasrah menjadi objek bullying.”

Yoona menghela napas panjang. Sepasang mata rusanya menatap langit-langit kamar mereka.

“Benar. Awalnya aku mengabaikan perlakuan jahil mereka terhadapku. Kupikir, dengan mengabaikan, mereka akan berhenti dengan sendirinya. Tetapi sepertinya mereka senang sekali mencari perhatianku. Apa aku semenarik itu, Hun-ah ?”

“Dimataku kau adalah wanita paling menarik yang pernah kutemui,” ucapnya sambil memberikan kecupan manis dikening sempit Yoona.

“Lisa ?”

“Jangan memancing sesuatu yang akan membuatmu kabur dari sini, Yoong.”

Yoona terkekeh. Tangannya mengerat memeluk perut berotot milik Sehun. “Memangnya aku anak kecil main kabur segala ?”

“Tanyakan itu pada seseorang yang kabur ke rumah sahabatnya setelah melihat kekasihnya bertemu dengan mantan kekasihnya.”

“Ugh, sayang banget sama anaknya Ji Hyun eomma.”

Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang