9. End Chapter

1.4K 156 25
                                    

Apa kabar ?
Lama tidak berjumpa yaa 😁
Nggak mau banyak omong. Intinya aku lagi sibuk dengan rl-ku.
Bakal update kalo ada waktu senggang yaa... 🤗

Jangan lupa tekan 🌟 dipojok kiri bawah ya.
Vomentnya jangan ketinggalan !! 😁

Selamat membaca ❤❤❤

*****

"Sudah siap semuanya ?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah siap semuanya ?"

Yoona mengerutkan kening mencoba mengingat barang apa saja yang sekiranya terlupakan olehnya.

"Sepertinya tidak ada, Sehun-ah. Aku sudah mengeceknya dua kali."

Sehun mengangguk puas. "Baiklah, ayo kita berangkat sekarang. Semoga jalanan tidak macet."

"Aku siap-" Yoona menyelipkan tangannya pada lengan Sehun, "ayo kita berangkat~"

Sehun terkekeh gemas dengan ulah kekasihnya yang serupa anak kecil. Dia menarik pinggang semut Yoona untuk mendekat padanya dan memberi kecupan manis dipelipis sang kekasih.

"Sehun-ah, bisakah 2 minggu lagi kau mengosongkan jadwalmu ?"

Sehun mengalihkan atensinya sekilas untuk menoleh pada Yoona sebelum kembali memusatkan perhatian pada jalan raya.

"Bukankah aku selalu mengosongkan jadwalku setiap kali kau memintanya, sayang ?"

Yoona meringis. "Ehee, benar juga. Kau kan tidak pernah bisa lepas dariku, Hun-ah."

"Kau yakin ? Bukankah kau sendiri yang tidak bisa sedetik saja berpisah denganku ?"

"Cih, kebohongan macam apa itu ? Ckckck. Kau sendiri yang tidak bisa lama-lama berpisah denganku." Yoona mencibir, memasang wajah angkuh yang mengundang gelengan kepala sang kekasih. Tidak sadarkah dia dengan ucapannya ?

"Oh iya ? Lalu bagaimana dengan kau yang menangis semalaman karena tidak mendengar kabarku sehari saja ? Ah, aku masih ingat ketika kau meneriakkan namaku dan berlari lalu melompat kedalam pelukanku."

"Ya ! Itu karena kau membuatku khawatir !"

Sehun segera menepikan mobilnya. Sungguh sebuah keberuntungan dia berhasil mengemudikan benda besi itu dengan selamat setelah sebelumnya Yoona menghadiahi tubuhnya dengan cubitan-cubitan kecil. Itu sedikit nyeri.

Days With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang