9

3K 203 6
                                    

Entah sudah berapa gelas arak yang Jimin teguk, kepalanya sedikit terasa pusing. Kesadaran Jimin tidak sepenuhnya hilang namun rasa pusing terlalu mendominasi dirinya. Meminum arak bagi tradisi kerajaan saat malam pertama memang sudah turun temurun.


“Jimin kau bilang kau merindukanku, ” ucap Hyunji membuat Jimin sedikit tersadar, jika tidak mungkin dia sudah dan perlahan hanyut untuk terlelap.

“Iya aku sangat merindukanmu sayang, ” sahut Jimin kemudian meletakkan gelas arak miliknya. Dia menekan keningnya dengan jari jempol dan telunjuknya.

Hyunji mengercutkan bibirnya, “kalau kau merindukanku lalu kenapa kau hanya sibuk minum Jimin, kapan kau menyentuhku?”

Hyunji mengambil salah satu tangan Jimin lalu mengarahkan tangan itu pada pahanya. “apa yang kau lakukan? ” tanya Jimin sayu dan malas mau menanggapi Hyunji.

Tanpa basa-basi Hyunji mendorong tubuh Jimin membuat pria itu terkejut dan terbaring pada begitu saja. “Ji apa yang kau lakukan? ”

Hyunji melepaskan jubahnya tanpa sehelai benangpun, kemudian merangkak ke atas tubuh Jimin. “aku mau kau Jim, ” Hyunji menyatukan bibirnya dengan bibir Jimin, tentu Jimin yang awalnya hanya diam sekarang jadi terpancing terhadap Hyunji yang berada di atasnya.


Jimin bangkit kemudian membalik posisi membuat Hyunji yang tadi berada di bawahnya sekarang dibawahnya. “Ji aku mengantuk, ”



Raut wajah Hyunji memanas mendengar penuturan Jimin barusan, dia sudah mati-matian menggoda Jimin. Namun apa yang dia dapatkan? Jimin justru menolaknya, “Kau mau menyia-nyiakan malam pertama kita? ”


“ini bukan malam pertama kita lagi sayang, kita bahkan pernah menghabiskan berapa malam untuk berapa kali penyatuan, ”


Hyunji menahan emosi dengan sorot tajamnya. Sebelum Jimin hendak bangkit dari atas tubuhnya Hyunji langsung buru-buru menahan tangan Jimin. “Jim apa kau mencintai perempuan itu? ”



“apa kau membicarakan permaisuri? ” Jimin menaikan dahinya mendengar pertanyaan Hyunji.



Mendengar Jimin menyebutkan Lea dengan gelar permaisuri jelas Hyunji tidak suka. Karna seharusnya yang menduduki posisi permaisuri itu dia, bukan Lea atau siapapun. Tapi perempuan sialan itu justru malah mengambil posisi Hyunji begitu saja. Sungguh hina sekali Hyunji karna gelar yang disandangnya sekarang hanya sebatas selir kehormatan.

Barangkali Jimin tidak kuat lagi mempertahankan posisinya saat ini, dia sudah terlalu mabuk. Bahkan sekarang alam sadar Jimin sudah menghilang digantikan alam bawah sadarnya, “Iya aku mencintainya. ” ucap Jimin jujur dengan mata yang tertutup, sebelum akhirnya tubuh Jimin ambruk kesebelah Hyunji.


“aku mencintainya hahaha, ” racau Jimin membuat Hyunji semakin memanas.



Kendati posisi permaisuri tidak dapat dia dapatkan, maka posisi selir pun tidaklah bisa membuat Hyunji bisa bertahan lama di istanah. Barangkali dia khawatir karna sewaktu-waktu Jimin akan mencampakkannya.

“tapi Jeon Jungkook sialan itu tidak akan membiarkan aku memiliki adiknya, ” ucap Jimin sambil tersenyum kecut. Hal itu sukses membuat dahi Hyunji menyerit tak paham kemana arah pembicaraan Jimin barusan. Sebagai putri seorang bangsawan tentu Hyunji mengetahui banyak hal tentang sejarah kerajaan ini maupun kerajaan lain. Jika tidak salah Jeon Jungkook adalah nama Raja dari kerajaan musuh.



Jadi apakah sosok sebenarnya dari Jeon Lea?



Hyunji menggelengkan kepalanya, itu tidak mungkin. Secara mana mungkin Lea adalah adik dari Jeon Jungkook, dan kenapa bisa? Itu sama sekali tidak masuk ke otak Hyunji.


“Jim apa yang terjadi kau harus menjadi milikku, ” pungkas Hyunji tidak mau tau. Dia lalu melepaskan jubah Jimin, melucuti celana Jimin hingga sesuatu yang berada di tengah paha Jimin terlihat.

“kau tau aku tidak pernah gagal menggodamu Jim, ” ucap Hyunji tersenyum miring.







𝐊𝐢𝐧𝐠 𝐨𝐟 𝐄𝐯𝐢𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang