5.Bolos berjamaah

73 33 0
                                    

'Mencintai tanpa dicintai bukan hal yang semudah itu"
-LEXICON-

•••

Chessy yang sudah ketakutan pun berlari tanpa tau arahnya.Ia tidak berani menoleh kebelakang.

"Nggi cepetan gue takut" Ucapnya tanpa menoleh.Ia berhenti pada belokan dan bersembunyi dibalik tembok.

Tangan Chessy meraba kebelakang--ia pikir itu Anggi.Ia segera berlari menuju kantin tanpa melihat orang dibelakangnya.

Sesampainya ia dikantin dan melihat suasana yang aman dia lantas duduk didalah satu kursi dan melepaskan genggamannya "nggi lo lemah banget sih larinya lam-"

Chessy terbelalak kaget,itu bukan Anggi tapi...Bryan!

"E-eh kak Bryan...sorry kak gue kira Anggi...sumpah gue gak ada niat apa-apa" Ucapnya panik dan mengangkat jarinya yang membentuk simbol peace.

Bryan justru terkekeh "Udahlah gapapa,lagian lo kenapa dah lari-larian kayak dikejar setan aja" Tanya Bryan ikut mendudukkan diri dihadapan Chessy.

"Mending setan,ini mah masa depannya Anggi tuh" Kesal Chessy "Masa iya tadi kita dikejar-kejar sama orang gila."

Bryan yang mendengarkan Chessy justru tertawa,bukan karena cerita gadis itu.Tapi karena ekspresinya yang membuat Bryan gemas.

"Ih lo juga kak ngapain dah ketawa? Lo udah gila ya?" Tanya Chessy bergidik geli "gue gak mau deket-deket lo ah ntar ketularan gila gue" Ucap Chessy bercanda.

"Ya kali orang gila bisa sekolah" Jawab Bryan "eh lo gak masuk kelas? Gue duluan nih" Ucap Bryan yang sudah berdiri.

Chessy yang masih takut orang gila itu kembalipun ikut-ikutan berdiri "ehh gue ikut deh kak! Ntar gue dikawinin sama orang gila kan gak lucu" Takutnya memegang ujung seragam Bryan yang keluar.Chessy harus waspada.

"Iya gak lucu! Karena yang lucu itu elo!" Ucap Bryan mencubit hidung Chessy pelan lalu menggandeng tangan gadis itu menuju kelas.

Mengingat ucapan Anggi kemarin 'ches dapet salam dari bang Bryan' Gadis itu memandang tangannya yang digenggam Bryan yang berjalan didepannya.Bahkan Chessy tidak sadar bahwa Bryan sudah berhenti dan menatapnya aneh.

"Eh ches pipi lo kenapa merah gitu? Lo sakit ya?" Tanya Bryan perhatian.Ia langsung saja menyentuh kening Chessy--memastikan gadis itu tidak demam.

"E-eh? Koo berhenti sih kak? Kenapa--" Tanya Chessy saat tersadar.

Bryan menunjuk kebelakang Chessy dengan dagunya "Makanya jangan ngelamun mulu! Udah sana masuk!" Ucap Bryan lalu pergi meninggalkan Chessy yang masih memegang pipinya yang terasa panas.

"Ihh gue apaan sih! Ingat Chessy! Lo udah ada Vano! Harus setia dong" Ucapnya monolog "Tapi kan gue udah setia? Setiap tikungan ada" Lanjutnya terkekeh sendiri tanpa sadar Bryan yang katanya ingin pergi memperhatikannya sambil menggelengkan kepala dan ikut terkekeh.

"Masih aja lo jadi bucin Vano Ches" Ucapnya tidak percaya lalu meninggalkan kelas gadis tersebut.

•••

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya pintu pun terbuka "Ehh Anggi kenapa?Kakinya ko diperban gitu?" tanya tante Tiara khawatir.

Anggi langsung saja menyengir "Tadi kekepeleset tan hehe" Jawabnya.

"Udah-udah masuk dulu...ayo nak Gibran" Suruh Tante Tari membuka pintu dengan lebar membuat Gibran dengan cekatan membantu Anggi berjalan masuk kedalam lalu mendudukkannya disofa.

Lexicon [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang