11.Bodoh Karena Cinta

52 23 0
                                    

"Selesaiin masalah kamu pakai logika bukan emosi belaka"
–Chessy Cassandra–

•••

Gadis itu duduk dipinggir kasur sembari mengayunkan kakinya pelan.Matanya menatap lurus kearah jendela,menampilkan bagaimana hujan itu perlahan turun dan jatuh ketanah.

Anggi ingin menjadi hujan.

Tetap turun walau sudah berulang kali jatuh.

Apakah dia bisa? Ia begitu lemah.Tidak bisa menghadapi dirinya sendiri.Otak dan hatinya tidak berjalan searah.Justru bertabrakan.

"Andai mama masih ada disini,mama pasti ngasih solusi buat Anggi" Gumamnya mengelus foto sang mama yang sejak tadi berada dipelukannya.

Walau ia tidak ingat bagaimana sosok sang mama yang merawatnya,tapi foto itu bisa membantunya.Ia tidak ingat bagaimana mamanya memarahinya saat bermain tanah diluar rumah.

Memori diotaknya seakan hilang entah kemana.Semakin ia mencoba mengingat semakin jauh kenangan itu hilang.Pusing,itu yang ia rasakan.

"Anggi,kamu keluar dulu..kamu belum sarapan dari tadi,ini udah hampir siang" Ucap sang tante dari luar sana sambil mengetuk pintu.

Ia menoleh sekilas "Nanti aja tan,Anggi masih mau sendiri" Teriaknya

Anggi masih ingin duduk diam dikamarnya,merenungkan semua permasalahan yang terjadi.Ia tidak mau menunjukkan kesedihannya didepan orang lain.Cukup ia dan Tuhan saja yang tau bahwa sekarang ini,Anggita Villiant Jeara sedang bersedih.

•••

Disisi lain,Angel duduk disebuah kursi kayu.Didepannya ada sebuah kanvas yang sudah penuh dengan cat.Angel menggambar secara abstrak kanvas itu.Ia hanya meluapkan emosinya melalui bakatnya.

Tidak dia-sia,lukisan itu sangat indah walau terkesan acak-acakan.Hanya oranh yang mengerti seni diantara tumpahan cat itu.Angel memang menumpahkan catnya secara asal,mengaduk-aduknya dengan kuas sesuai pikirannya yang mengarahkan tangan itu kemana.

Ia juga tidak pernah berpikir tentang lukisan itu sejak tadi.Pikirannya berlarian kesan kemari,mencari jalan keluar agar ia bisa mendapatkan Vano.

Dua gadis dengan gaun putih dan pria dengan pakaian casual yang tergambar secara tidak sengaja benar-benar menggambarkan bagaimana situasi sekarang ini.Terlebih pada satu gadis terdapat air mata dipipinya karena pria tersebut memeluk erat gadis lainnya.

Jadi yang mana Angel? Yang dipeluk erat oleh pria itu? Atau yang menangis saat jauh dari pria itu?

•••

Chessy berdecak kesal.Sejak tadi dia meminta Angel dan Anggi menemaninya keperpustakaan untuk mengembalikan buku yang seminggu lalu dia pinjam.

"Ngel,nggi ayolah kalian kenapa sih?" Tanya Chessy frustasi,Ia mendudukkan dirinya dibangku Lila––pemisah bangku antara Anggi dan Angel."Kalau kalian gak mau cerita aku cari tau sendiri"

Anggi tiba-tiba berdiri "Mau kemana?" Tanya Chessy saat melihat Anggi berjalan keluar kelas.

Anggi berbalik sekilas lalu membuang napas kasar "Katanya mau keperpustakaan,ayok aku juga mau kekantin"

Chessy buru-buru berdiri dan mengambil buku dimejanya dan mengikuti Anggi yang sudah jalan lebih dulu.

Anggi memang sedang tidak bersemangat,tapi dia tau diri.Selama ini jika ia ingin kemanapun ia patsi mengajak Chessy atau Angel.Jadi saat sekarang saat Chessy mengajaknya tidak mungkin dia menolak.

Lexicon [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang