15. Berujung masalah

56 22 7
                                    

"Yang tau diri lo dengan baik, cuma diri lo sendiri."
- LEXICON -

||

"EH EH YANG CABUT PELAJARAN TERNYATA KETAWA-KETIWI DIKANTIN BARENG ABANG FREYGA" Ejek Chessy saat mendapati Anggi masuk kedalam kelas begitu pelajaran Matematika selesai.

"Bacot mulu lu ah,mana ada" Balas Anggi berusaha tidak peduli.Ia kesal dengan Freyga yang terus mengejeknya babi.

"Idih,dingin banget mbaknya" Angel ikut menimpali "Gapapa kali nggi kalau lo kencan  sama kak Freyga,biar gak playgirl terus" Tambahnya meledek Anggi.

"Kalian recok banget deh beb" Anggi memijit pangkal hidungnya pelan "EH CHES,LO GIMANA SAMA KAK BRYAN? UDAH JADIAN?" Anggi tertawa begitu melihat ekspresi kaget Chessy.

"Anjir lo nggi,gak ada ya" Chessy beralasan.

"Gak ada atau belum?" Angel ikut menggoda Chessy yang sudah bersemu merah "Jangan munafik Ches,kalau suka bilang aja deh"

"Iya mana tau gue bisa bantu ye gak?" Anggi menaik turunkan kedua alisnya "atau lu mau langsung minta izin sama tante Tari aja?calon mertua eheyy"

"hah apaan nggi? mang tary jodoh lo?" Chessy meledek Anggi.Angel langsung tertawa terbahak-bahak "Cocok aelah"

•••

Chessy dan Angel tersenyum kikuk.Setelah mereka mengejek Anggi sampai tertawa terbahak-bahak sejak tadi,kini gadis itu memilih untuk mendiamkan mereka berdua agar tau rasa.

"Nggi hehe,beli es krim yok.Gue traktir deh" Ucap Chessy dengan cengiran.

"Iya nggi,dapet dua porsi...dari gue 1,Chessy 1..mau gak?" Tawar Angel

Anggi menggeleng dan pura-pura menguap "Gak ah,gue mau ngapelin kak Freyga aja" Balasnya menyindir mereka berdua yang habis mengejeknya dengan Freyga.

Anggi benar-benar meninggalkan berdua yang tengah duduk ditaman belakang sekolah.Ia hanya berniat mengerjai Angel dan Chessy,tapi ia bahkan tidak tau dirinya harus kemana sekarang ini.

Matanya menatap seseorang yang begitu familiar "Nindya? Dia sama siapa? Bukannya dia pacar kak Freyga ya?" Gumamnya melihat Nindya bersama seorang pria yang ia yakini bukan Freyga.

"Udahlah kan itu bukan urusan gue" Anggi menggelengkan kepalanya pelan dengan kaki yang berjalan menuju tengah lapangan––bergabung dengan teman-temannya yang sedang berolahraga.

"Dan lempar bolanya sini" Anggi menangkap bola yang baru saja dilemparkan teman sekelasnya––Daniel yang sedang bermain basket "Gue ikut"

Anggi ikut-ikutan melakukan dribling, dulu saat SMP ia sering bermain basket dengan anak Lexicon. Ditengah-tengah hendak merebut bola,Anggi membayangkan masa kecilnya dulu.

Brukkk

Karena keasikan melamun bahkan Anggi tidak sadar bahwa bola yang tadinya ia lemparkan mengenai seseorang.Ia langsung berlari menghampiri gadis yang ambruk dipinggir lapangan itu.

"Eh lo gapapa....Nindya? Nin lo gak papakan?" Anggi langsung berjongkok memeriksa Nindya yang sudah terbaring dilapangan "Wei tolongin gue,bawain Nindya keUks"

Beberapa teman pria Anggi yang ikut bermain basket tadi langsung membantu mengangkat Nindya yang pingsan.Anggi yang bersalah pun mau tidak mau mengikuti mereka diUKS.Ia harus bertanggung jawab.

"Astaga,lo kenapa sih Grey?" Tanya Anggi pada dirinya sendiri saat menyadari kecerobohannya.

•••

Lexicon [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang