20. Punishment

2.7K 275 65
                                    

.
.
.
.
.

Setelah kompetisi bulan bintang selesai, Perth kembali tenggelam dalam kesibukannya ,begitupun Saint..
Dia sibuk mengikuti berbagai kegiatan sebagai bulan kampus..

Saint semakin terlihat dewasa..
Kemanjaannya yang terlihat saat bersama Perth dan kakaknya tidak pernah tampak jika Saint bersama sahabat - sahabatnya..
Saint terkesan sebagai mahasiswa yang tenang dan pintar meskipun sangat polos..

Begitulah Perth dan Saint mengisi waktu mereka hingga beberapa bulan..
Mereka berdua mengikuti jadwal masing-masing dengan tabah..
Mereka percaya suatu saat mereka berdua bisa mendapatkan waktu untuk bersama lagi..

Diam - diam Perth sudah menyiapkan kejutan untuk ulang tahun Saint ke 18 sekaligus peringatan satu tahun pertunangan mereka..
Dia sudah sangat rindu pada kelincinya itu..
Dia begitu sibuk hingga tidak punya waktu untuk sekedar jalan - jalan berdua dengan tunangannya itu..





Hari itu hari Jumat satu minggu sebelum ulang tahun Saint..
Saint yang sedang tidak punya jadwal kuliah menghabiskan waktunya untuk memasak..
Dia ingin memasak untuk makan siang Perth yang hari itu harus bekerja di kantor ayahnya..

Setelah selesai memasak Saint segera mengemasnya dalam lunch box cantik kemudian dia mandi dan meminta paman Lee untuk mengantarkannya ke kantor Perth..

Dia sengaja tidak mengabari Perth karena ingin memberi kejutan pada prianya itu..

Sesampainya di lobby Saint menghampiri resepsionis dengan wajah cerah..

"Selamat siang nona..
Saya ingin bertemu dengan tuan Perth Tanapon.. "

"Anda sudah membuat janji?? "

"Belum.. "

"Sepertinya agak sulit jika belum membuat janji tuan..
Boleh saya catat nama anda?
Biar saya buatkan janji.. "

"Saint Suppapong.."

"Alamat?? "

"......... "
Saint menyebutkan alamat rumah Perth..

Wanita itu mencatat informasi yang didapatnya lalu mempersilahkan pria manis itu untuk duduk di ruang tunggu sementara dia menghubungi kantor Perth..

Sambil menunggu Saint membaca buku perusahaan..
Dia tersenyum ketika menemukan foto Perth yang tampan dalam majalah itu..
Dia rindu sekali pada tunangannya itu..

"Tuan Saint...
Menurut sekretarisnya Tuan Perth sudah terlanjur keluar dari kantor untuk meeting dengan klien,apakah anda ingin menunggu?? "

Saint menundukkan kepalanya..
Ternyata sulit bertemu dengan Perth tanpa perjanjian dulu..
Dia menghela nafas lalu menyerahkan lunch box pada gadis itu..
"Kalau begitu saya titip ini untuk Tuan Perth, bilang saja dari Saint ya..
Saya pamit dulu..
Terima kasih.. "
Saint membungkukkan tubuhnya sambil memberi wai..
Gadis itu menerima titipan Saint dan membalas wai dari Saint..

Saint lantas berjalan menuju pintu lobby..
Tepat saat itu pintu lift terbuka..
Terlihat Perth keluar bersama dua orang pria dan seorang wanita..
Mereka berjalan dengan cepat menuju pintu lobby dan langsung naik ke mobil tanpa menoleh..
Pria yang satunya naik ke mobil di belakang mobil Perth dengan gadis itu, dan mereka berlalu dengan cepat..
Saint yang sudah berjalan cepat untuk menghampiri Perth ternyata tidak berhasil menyusul..

Sambil terengah dia menuju ke paman Lee yang menunggunya di luar lobby..

"Sudah bertemu Tuan Perth??
Saya lihat tadi beliau berjalan sangat cepat.. "

SHIELD (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang