Vanya yang terkejut saat membuka pintu mendapatkan pelukan ia pun melihat siapa yang memeluk nya ternyata Pelangi.
"Pelangi masuk dulu yuk disini udara nya dingin" ucap Vanya yang mengajak Pelangi.
Pelangi dan Vanya pun berjalan memasuki rumah vanya dan masuk ke dalam kamar Vanya.
Soal orang tua Vanya mereka sedang ada perjalanan bisnis di luar negeri jadi mereka sedang sibuk. Vanya pun sudah terbiasa ditinggal oleh orang tua nya namun ia mengerti kesibukan orang tua nya untuk anak nya Vanya.
"Pelangi ada apa sebenarnya? "ucap Vanya.
"Gua capek Van gua capek hiks hiks" ucap Pelangi dengan meneteskan air mata nya.
Vanya yang meilhat Pelangi menangis pun tidak tega ia pun memeluk Pelangi. Dan pelangi pun membalas pelukam Vanya.
"Udah yang sabar ya Pelangi gua paham kok kalo ada di posisi lu" ucap Vanya yang sambil menenangkan Pelangi.
"Kalo gua mati mereka pasti seneng banget mereka bakal jadi keluarga yang harmonis tanpa benalu ke gua" ucap Pelangi yang sambil ketawa.
"Shutt lu ga boleh bilang gitu gua yakin kok suatu saat mereka bakal menyadari nya apa yang mereka lakuin salah " ucap Vanya.
"Tapi kapan Van kapan ampe gua mati tinggal mayat doang gitu" ucap Pelangi dengan menangis.
"Sekali lagi lu ngomong pake kata mati gua gamau jadi temen lu lagi"ucap Vanya.
"Gua benci hidup gua gua benci" ucap Pelangi yang sambil memukul kepala nya.
"Pelangi stop " bentak Vanya.
Pelangi yang dibentak pun langsung diam ia pun langsung menangis sejadi jadinya. Vanya yang melihat keadaan sahabat nya tidak tega ia pun langsung menenangkan Pelangi.
"Udah udah lu masih ada gua kok gua janji gua bakal ada di samping lu, " ucap Vanya.
"Makasih Van maaksih banget lu selalu ada di samping gua saat gua lagi terpuruk" ucap pelangi.
"Yaudah sekarang kita tidur ya lu harus istirahat " ucap Vanya.
"Iya Van" ucap Pelangi.
Mereka pun langsung memejamkan mata nya dan beralih ke dunia mimpi.
***
Keesokan hari nya Pelangi pun bangun dan ia pun menyiapkan sarapan untuk ia dan Vanya.
Ia pun berjalan kearah dapur melihat bahan makanan yang tersedia. Akhirnya ia pun memotong sayuran.
"Eh non Pelangi lagi apa non" ucap bi Ami.
Pelangi yang terkejut ia melihat ke belakanh ternyata bi Ami yang memanggil nya.
"Ini bi aku pengen buat sarapan" ucap Pelangi.
"Udah non Pelangi biar bibi saja" ucap bi Ami.
"Nggak bi aku aja " kekeh Pelangi.
"Yaudah biar bibi bantu ya non" ucap bi Ami.
"Iya bi" ucap Pelangi.
Setelah itu makanan pun jadi. Ia pun beranjak pergi ke atas ke kamar Vanya.
"Bi aku panggil Vanya dulu ya bi" ucap Pelangi.
"Iya non" ucap bi Ami yang sambil menaruh makanan di meja makan.
"Van bangun Van" ucap Pelangi.
"hoammmmm,,, bentar Pelangi 5 menit lagi ya" ucap Vanya yang masih memejamkan mata nya.
"Aelah bangun kek kalo lu ga bangun gua siram nih pake air" ucap Pelangi.
Tak ada respon dari Vanya. Pelangi pun berjalan menuju kamar mandi ia membawa segayung yang berisi air lalu ia berjalan ke arah tempat tidur.
"Byurrr"
Pelangi mengguyur Vanya dengan segayung berisi air.
"Eh bocor bocor bocor" teriak Vanya yang sambil berdiri.
"Hahahahah" tawa Pelangi pecah.
"Anjir Pelangi lu ngerjain gua ya" geram Vanya.
"Abisan gua bangunin ga bangun bangun kek orang mati"ucap Pelangi yang masih tertawa.
"Sumpah kocak banget muka Van" ucap Pelangi.
"Bodoamat" ucap Vanya.
"Udah udah ayok kebawah tadi gua udah buat sarapan buat kita pasti bi Ami lagi nungguin" ucap Pelangi.
"ayu" ucap Vanya yang sambil menarik tangan Pelangi.
Pelangi dan Vanya pun langsung menuruni tangga dan berjalan menuju meja makan.
"Pagi bi" ucap Vanya.
"Pagi juga non mari sarapan " ucap bi Ami.
Pelangi dan Vanya pun langsung duduk di kursi meja makan.
Bi Ami pun berjalan hendak ke belakang tiba tiba ada yang memanggil nya.
"Bi bibi mau kemana? " tanya Vanya.
"Kebelakang non" ucap bi Ami.
"Sini bi sarapan bareng kita" ucap Vanya.
"Nggak non saya di belakang saja" ucap bi Ami.
"Gapapa bi sini ayo" ucap Pelangi.
Bi ami pun langsung dudk disebelah Pelangi dan melanjutkan sarapan nya.
"Pelangi ke Dufan yuk" ucap Vanya.
"Hmm boleh tuh" ucap Pelangi.
"Yaudah lu siap siap gih lu pake baju gua ajah dulu " ucap Vanya.
"Iya Van makasih ya" ucap Pelangi.
"Sans ajah kali Pelangi" ucap Vanya yang sambil tersenyum.
***
"Assalamualaikum babang Naufal datenggg" teriak seseorang siapa lagi kalo bukan Naufal.
"Berisik kerak panci" ucap Galih.
"Tau lu berisik banget dah dikira hutan kali" ucap Devan.
"Iri bilang bos" ucap Naufal.
"Gak ada guna nya iri ama kerak panci" ucap Devan.
"Bacot pake pelangi"ucap Naufal.
Tiba tiba pintu kamar terbuka.
"Apaan sih berisik banget dirumah orang " ucap si pemilik kamar siapa lagi kalo bukan Azril.
"Biasa kerak panci nih ribet" ucap Galih.
Mereka pun langsung masuk kedalam kamar Azril padahal belom disuruh masuk gak ada akhlak emang teman teman nya ini.
Azril pun mendengus kesal dengan kelakuan para sahabat nya ini
TBC
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen Fiction"Ada namun tak di anggap" Itulah kata yang cocok untuk menggambarkan sosok Anastasia Pelangi Gevano. Dan suatu ketika ia bertemu dengan sosok laki laki yang selalu mengganggu nya disekolah ia adala Azril Xaviera. Penasaran dengan kelanjutannya ?Y...