The Beginning of Everything - Part 2

49 20 6
                                    

   Januari 2222

   Setelah meninggalkan pekerjaan lamaku, aku memutuskan untuk berlibur sementara waktu selagi menunggu panggilan untuk pekerjaan baru. Aku sempat menuliskan profil diriku disebuah biro kepegawaian di distrik 8.

   Sekarang aku berada di distrik 6 yang terkenal dengan hasil perkebunannya yang melimpah. Selama 1 bulan terakhir aku tinggal di sebuah penginapan di pinggiran bukit. Aku sudah lama tidak merasakan perasaan ini, perasaan damai tanpa khawatir akan terjadi sesuatu yang buruk.

   Pagi itu semua kedamaian yang kurasakan saat ini akan berakhir,"Sial, aku kehabisan persediaan makan untuk hari ini" pikirku. Lalu aku pun bersiap-siap untuk pergi ke pasar swalayan untuk membeli beberapa bahan makanan. Tak lama setelah aku meninggalkan rumah, aku mendengar percakapan warga yang mengusik pikiranku.

   "Apa kau sudah melihat siaran berita di TV tadi pagi?" ucap salah satu diantara mereka

   "Apakah yang kau maksud berita mengenai distrik 8 yang diduga diam-diam membuat senjata biologis dan berakhir tragis?" jawab yang lainnya.

   Aku terkejut mendegar pembicaraan mereka dan tanpa sadar aku berbalik arah kembali menuju rumah dan segera mengambil telepon genggamku dan mencoba menghubungi Mark beberapa kali.

   "Ayolah angkat Mark, kemana saja kau." ucapku dengan nada tinggi. Lalu aku putuskan untuk mengirimi dia pesan suara, "Mark ini aku Shane, jika kau menerima pesanku cepat hubungi aku! Ada yang perlu kita bicarakan."

   Aku berlari menuju alun-alun distrik yang jaraknya 15 menit dari penginapanku, aku kesana untuk melihat langsung siaran berita yang sempat dibicarakan oleh warga yang kutemui sebelumnya. Dan benar saja suasana di alun-alun sangat ramai dengan percakapan orang-orang mengenai distrik 8. Dan aku melihat sendiri siaran berita yang menyebutkan bahwa distrik 8 diduga sedang menyiapkan senjata biologis. Dalam berita itu disebutkan kalau terjadi ledakan hebat di salah satu laboratorium terbesar di distrik 8 dan keluar awan asap aneh dari ledakan itu. Tak lama dari itu telepon genggamku berdering, aku yang sangat menunggu jawaban dari Mark langsung mengecek teleponku dan yang kudapati adalah panggilan dari nomor yang tidak dikenal.

   Aku menjawab panggilan itu, "Mark, apakah ini kau?".

   "Ini aku Mike, aku yakin kau sudah menonton siaran berita pagi ini." Jawab pria ditelepon. Mike adalah saudaraku yang bekerja sebagai politisi di distrik 1. Kami sudah tidak pernah saling menyapa selama 5 tahun terakhir, hal ini dikarenakan perbedaan mengenai jalan hidup yang kami pilih.

   "Halo untukmu juga kakak." jawabku.

   "Apakah kau terlibat dengan semua ini, Shane? Apakah kau masih bekerja untuk distrik 8?" ucap Mike dengan nada tinggi.

   "Itu semua bukan urusanmu, ini adalah hidupku, aku berhak melakukan apapun yang kumau dengan diriku. Jadi hentikan permainan kakak yang baik ini."

   "Sudah kuduga, kau masih menyimpan dendam terhadapku. Kesampingkan perbedaan kita untuk saat ini, aku membutuhkan seluruh informasi yang kau tahu mengenai laboratorium yang meledak di distrik 8, Shane. Datanglah ke distrik 1 kita akan bicarakan hal ini."

   "Apa yang membuatmu berpikir kalau aku akan datang ke distrikmu yang kotor itu?" ucapku kesal.

   "Percayalah kau akan datang, dan jika hal itu terjadi hubungi aku."

   Lalu telepon pun diputus. Aku sempat memikirkan perkataan Mike yang yakin kalau aku akan datang mengunjunginya di distrik 1. "Apa yang sebenarnya terjadi? Mark, dimana kau?" gumamku dalam hati.

   Siang harinya aku memutuskan untuk pergi ke distrik 1 dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Karena bisa dibilang distrik 1 merupakan pusat pemerintahan, Mike pasti mengetahui satu dua hal mengenai apa yang terjadi hari ini. Aku menyiapkan barang-barang lalu pamit kepada pemilik penginapan, dan bergegas menuju stasiun kereta untuk membeli tiket transit menuju distrik 1. Perkiraan untuk sampai ke distrik 1 akan memakan waktu 8 jam perjalanan menggunakan kereta, karena kereta masih harus berhenti di distrik 3 dan 2 sebelum akhirnya sampai di distrik 1. Aku memilih keberangkatan dengan jadwal 19.00 karena kupikir aku bisa beristirahat di kereta selama perjalanan, dan ternyata aku salah besar.

Blackest NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang