Tidak dibenarkan menjiplak, mengambil intisari, atau menyalin sebagian dan/ seluruh part dari cerita ini! Harap pembaca sekalian bekerja sama dengan penulis dalam melaporkan segala bentuk pencurian terhadap cerita ini kepada penulis, Terima kasih!
Follow di IG: Shilanoaph
Miranda tersenyum lebar dan menggoyangkan tangannya ke kiri dan kekanan dengan semangat saat melihat wajah seorang yang dikasihinya muncul dari kerumunan besar anak-anak kecil yang keluar dari sebuah ruangan. Keno tampak tampan dengan baju seragam kotak-kotak yang pas membungkus dirinya.
Pria kecil itu melihat tangan Miranda yang berayun dengan semangat kearahnya dan langsung membalas dengan tidak kalah semangat, membuatnya sesekali mendapatkan delikan tajam dari teman-teman yang berada didepannya karena tangannya yang terkibas-kibas mengenai kepala mereka.
Melihat hal itu, Miranda menghela nafas, dan menurunkan tangan, niatnya agar Keno tak lagi mengayunkan tangannya sembarangan dan mengenai rambut teman-temannya, tapi ternyata aksinya itu bukan membuat semangat Keno berkurang malahan anak itu sudah berlari sambil melompat-lompat kecil, menabraki semua teman-temannya agar bergerak lebih cepat.
Astaga. Pikir Miranda menahan senyum. Sudahkah dia bilang anaknya ini perpaduan antara malaikat dengan iblis? Jika belum, ini salah satu alasannya.
"Mamaaaaa... tadi Keno buat ini loh. Bagus gak?" Katanya sambil menaikkan sebuah kertas kedepan wajah Miranda. Perempuan itu mengambil kertas tersebut dan melihat isinya. Sebuah gambar pohon sederhana yang diwarnai dengan cara menempel-nempel potongan kertas membentuk suatu perpaduan warna.
Hal itu normal.
Yang membuat Miranda mengernyit adalah... fakta bahwa Keno ternyata memilih untuk menempelkan kertas hitam diseluruh gambar daun dan kertas hijau di batangnya, membuat pohon tersebut sudah seperti pohon cacat yang tak sengaja dibuat Tuhan saat sedang bercanda. Kalau Tuhan memang pernah bercanda..
Memutuskan untuk memberi pendapat, Miranda menunjuk dahan pohon tersebut yang berwarna hitam keseluruhan, "Kenapa daunnya berwarna hitam?"
Keno melirik sekilas lalu tersenyum menatap Miranda, "Karna warna hitam bagus, Ma!"
Dalam hati, Miranda sedikit bangga akan kenyataan anaknya menyukai warna hitam seperti dirinya. Tapi, dia kembali memprotes, "Lalu kenapa batangnya warna hijau?"
"Dia salah pakai baju, Ma."
Jawaban polos Keno membuat Miranda meliriknya sebentar, lalu setelah itu dia tersenyum dan mengangkat jari jempolnya keatas mendengar imajinasi anaknya yang liar sekali, "Bagus! Tapi, apa yang dikatakan teman-temanmu saat tahu kau mewarnai pohonnya seperti ini?"
Tak menyangka, Keno langsung mendengus keras lalu melirik kekanan, menatap sebuah anak perempuan cantik yang memakai jepitan kupu-kupu.
"Claudia bilang Keno seperti orang gila."
Miranda tersikap, lalu menatap Claudia dalam diam. Ternyata anak itu tak secantik yang dipikirkannya. Tapi tak berniat meributkan hal itu, Miranda malahan menebar senyum manis dan mengelus kepala anaknya.
"Lalu kamu bilang apa?"
Keno terdiam sebentar lalu membuang mukanya kearah berlawanan dengan Claudia, "Keno diam aja dong, Ma. Anak lelaki kan tidak boleh kasar pada anak perempuan."
Mendengar jawaban pintar lain dari Keno, membuat Miranda mencium gemas pipi anaknya, membuat Keno merengut malu. "Maaa!" Ujar Keno kesal, tapi tidak dihiraukan oleh Miranda. Perempuan itu malahan semakin menarik tubuh anaknya kedekapan agar lebih leluasa mencium Keno, sampai akhirnya Keno tak lagi melawan dan pasrah menerima pipinya yang gembul diciumi oleh Miranda.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAPPED IN LOVE
RomanceMiranda Violet sangat tidak menyangka kemurahan hatinya membantu dua orang anak kecil berparas imut membawanya kesebuah hubungan memusingkan dengan seorang pengusaha tambang bernama Robert Noarch. "Aku tak percaya kau berani datang kesini, dasar pen...