Level 02 : The Child Thief

1.1K 80 3
                                    

Tidak dibenarkan menjiplak, mengambil intisari, atau menyalin sebagian dan/ seluruh part dari cerita ini! Harap pembaca sekalian bekerja sama dengan penulis dalam melaporkan segala bentuk pencurian terhadap cerita ini kepada penulis, Terima kasih!

Follow di IG: Shilanoaph

"Hei!!" Miranda mempercepat langkahnya kearah wanita itu dan mengernyit akan wangi parfum wanita itu yang menyesakkan hidungnya walau dijarak satu meter, "Jauhkan tanganmu dari anak-anak itu dasar kau monster!"

Perempuan yang dimaksud olehnya itu berbalik dan mengerutkan wajahnya jijik, "Maaf? Kau siapa ya?"

Miranda sesaat terpaku melihat penampilan perempuan di depanya. Dari jauh, Miranda pikir dia tipikal nyonya-nyonya kaya yang memakai baju ketat untuk mempertontonkan tubuh indahnya. Ternyata dia salah, Perempuan ini norak sekali. Seperti dia baru saja mendapat Jackpot yang mampu memberinya uang puluhan juta perbulan.

Miranda melirik kedua anak yang sedang berpelukan di trotoar iba. Kasihan sekali kalau memang yang didepannya ini adalah ibu mereka. Di depan umum saja tingkahnya sudah memuakkan, Miranda tidak bisa membayangkan nasib kedua anak malang itu jika mereka sedang dirumah.

"Aku komisi perlindungan anak!" Jawab Miranda asal. Tentu saja dia bukan komisi perlindungan anak, hanya itu satu-satunya yang terpikirkan oleh otaknya. Tapi ternyata perempuan didepannya sama bodohnya. Sesaat mata Miranda melihat perempuan itu terbelalak lalu berhasil menguasai diri.

"Kalau kau komisi perlindungan anak, berarti aku adalah simpanan kakek-kakek!" Katanya sambil menyeringai.

Sementara itu, Miranda mengerutkan dahinya heran, "Loh? Bukannya iya?"

Kata-kata sarkas itu membuat mata indah berlensa biru norak milik wanita yang diteriaki Miranda tadi membesar sesaat lalu mendengus kesal karna tersinggung. Kakinya melangkah kearah Miranda hingga dada mereka hampir bersentuhan. Sejenak, Miranda mengucapkan syukur pada Tuhan telah menciptakan payudara yang cukup besar untuk menghambat jalannya wanita berlipstick merah ini. Karna jika wanita ini lebih dekat lagi ke wajahnya mungkin Miranda akan muntah seketika.

Wangi mulut wanita monster ini benar-benar durjana!

"Ini anak-anakku, dan sebaiknya perempuan jalang sepertimu tak ikut campur" desis si wanita berlipstick merah kuat-kuat.

Perempuan itu berusaha menunjukkan superioritas dengan menekankan kata anak-anak dan perempuan jalang. Tapi dia mungkin tak sadar, hal seperti itu tak membuat Miranda takut.

Tapi ada satu hal yang dikhawatirkannya....

Netra Miranda melirik sekilas kearah si anak kembar. Umpatan yang diucapkan wanita berlipstick merah ini cukup kasar dan sungguh tak pantas jika didengar oleh anak-anak. Tetapi setelah itu Miranda sedikit menghela nafas karna menyadari kedua anak itu masih salig menguatkan satu sama lain.

Mungkin mereka tidak mendengar apapun karna sibuk menangis.

Mengedipkan matanya cepat, Miranda menyadari bahwa dia dan si perempuan norak masih saja mendempetkan dada. Dengan keberaniannya, Miranda mendongakkan dagu tinggi dan mendorong bahu wanita itu, mengusahakan dorongannya agar tidak kencang supaya tak memancing kontroversi, namun sepertinya Tuhan berkehendak lain, mungkin karena si perempuan norak memang lemah, atau memang karna dorongan Miranda yang terlalu kuat, Si perempuan lemah tadi terdorong sampai dua langkah kebelakang.

Miranda menatap tangannya dalam diam. "Dasar lemah." Bisiknya yang tanpa sadar terlalu kuat sampai membuat perempuan didepannya memerah menahan amarah.

"Kau! Dasar kurang ajar!" Selanjutnya yang Miranda tahu, perempuan norak itu mengangkat tangannya dengan menggebu dan menarik paksa rambut hitam Miranda sekuat tenaga. 

TRAPPED IN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang