9 | News

326 47 1
                                    

"RAKAA!!!"

Semua orang terkejut ketika melihat Zombi itu berhasil menangkap Raka. Tangannya memegang kaki Raka dan mulutnya menggigit sepatu Raka. Raka yang terkejut berusaha melepaskannya. Ia terus menendang-nendang Zombi itu.

Ketika Rafael melihatnya, ia bergegas melajukan mobilnya. Zombi itupun menyeret jalanan. Rafael mencoba menambah kecepatan laju mobilnya, namun itu percuma, pegangan Zombi itu benar-benar kuat.

"ARGHHH!!" Raka merintih kesakitan ketika kuku tajam Zombi itu berhasil menembus bagian kulit terluarnya. Selena dan Syakira mencoba membantu Raka menendang Zombi itu.

"GIBRAN!!! LO BANTUIN DONG!!" Teriak Syakira ketika melihat Gibran yang terduduk diam dan ketakutan di sampingnya. Gibran menoleh ke arah Syakira, namun ia tak tahu apa yang harus ia lakukan.

"Gu-gue gatau gimana-"

Syakira menghela napas panjang kecewa mendengar jawaban Gibran. Lalu ia membuka sepatunya dan memukul Zombi itu dengannya tepat di matanya.

Zombi itu melepaskan satu tangannya akibat pukulan yang diberikan oleh Syakira. Syakira membuka sepatunya yang lain dan kembali memukul Zombi itu dengan kencang. Akhirnya Zombi itu melepaskan pegangannya pada kaki Raka, tetapi ia masih mencekam sepatu Raka dengan giginya.

"Lo masih ga mau lepasin gigitan lo???" Ucap Syakira yang naik pitam. Ia memandangi sekitarnya mencari barang apa lagi yang harus ia lempari ke makhluk buruk rupa itu.

"Eh-eh Syasya!"

Syakira menarik paksa sepatu Gibran lalu kembali memukul Zombi itu dengannya. Mendapat 3 kali lemparan sepatu yang menyakitkan, Zombi itu menyerah dan melepaskan gigitannya. Tubuhnya pun berguling di atas aspal jalan tol.

"RASAIN LO!!!"

Selena, Syakira, dan Gibran membantu Raka naik, lalu melepaskan sepatu nya yang terdapat banyak belatung itu. Darah segar mengalir dari betis Raka.

"EL! Raka berdarah El!!" Rafael ingin sekali menoleh ke belakang tetapi ia harus tetap fokus dengan jalanan di hadapannya.

"Balutin ini!!" Ujar Aurel melepaskan kain syal di lehernya lalu memberikannya melewati kaca mobil.

"Makasih," ujar Syakira segera menyelimutkan kain tersebut pada betis Raka, ini memang tidak mengobati namun ini dapat membantu dan menahan darah Raka agar tidak terkuras banyak.

"El, kayaknya kita harus ke rumah sakit," ujar Aurel pada Rafael di sampingnya.

"Lo search rumah sakit terdekat dimana Rel," ucap Rafael yang menyetujui saran Aurel. Ia tidak mau terjadi hal fatal pada kedua sahabatnya.

"Rumah sakit Sari Asih Serang, Banten El."

Dengan cepat Rafael melajukan mobilnya dan menunda kepergiannya ke kota Jakarta karena ia harus menyelamatkan sahabat-sahabatnya terlebih dahulu.

"Ini semua salah lo!!" Ucap Syakira menunjuk Selena di sampingnya. Selena terkejut mendengarnya. Apa Syakira menyalahkannya karena ini?

"Lo kan yang nyuruh Angga balik ke kamar mandi??"

Selena terdiam.

"Lo liat sekarang Angga pingsan? Itu semua gara-gara lo!!"

Selena menatap seorang pria yang terbaring tak berdaya di belakangnya.

"Dan lo liat Raka sekarang?!? Dia begini juga GARA-GARA LO!!!"

Selena menunduk. Ia mengakui semua ini adalah kesalahannya. Seandainya ia tidak meminta Angga kembali, semua ini pasti tak akan terjadi.

SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang