12 | Aurel (pt.1)

345 43 4
                                    

Rumah Sakit | 13.15 WIB

"Info terbaru siang hari ini. Tujuh anak remaja berhasil menyelamatkan diri dari kejadian mengerikan yang menimpa sebuah bus study tour semalam. Mereka telah melarikan diri sebelum adanya kebakaran tersebut. Mereka juga mengatakan bahwa mereka sebelumnya melarikan diri dari sosok makhluk menyeramkan yang sering di sebut sebagai 'Zombi'.

Berikut cuplikannya, "Zombi. Ya itu benar-benar nyata." Mereka juga mengatakan bahwa salah satu temannya telah di cakar oleh Zombi tersebut. Lalu bagaimana jawaban dari Dokter dan Kepala Sekolah mereka?

Berikut cuplikannya, "tidak, sama sekali tidak benar. Anak itu kemari karena sebuah paku menusuk kulitnya." Lalu apa yang dikatakan Kepala Sekolah mereka mengenai hal ini?

Berikut cuplikannya, "saya tidak tahu apakah itu benar atau tidak. Tapi secara logis ini tidak benar. Mereka mungkin terpukul dengan keadaan sahabat mereka yang meninggal secara mengerikan sebelumnya. Mungkin itu alasan mereka mengatakan hal itu." Bapak Kepala Sekolah pun sedang menghubungi ketujuh remaja tersebut dan akan membawa mereka kembali ke keluarga mereka segera."

Raka mematikan televisi lalu melempar remot TV ke sembarang tempat. Lalu ia menatap teman-temannya.

"Paku? Dia bilang gue ketusuk paku?" Ucap Raka geram. Sahabat-sahabatnya pun sama kesalnya seperti Raka.

"Tapi kenapa Dokter Raihan bohong?" Tanya Syakira. Dengan wajah tampan, bijak, dan manis seperti Dokter Raihan tak pernah terpikirkan olehnya beliau akan seperti ini.

"Dia bukan cuma bohongin pasiennya, tapi seluruh indonesia," ujar Angga. Angga meraih ponsel nya, ia telah meminjam charger pada salah satu suster di Rumah Sakit. Bagi Angga tidak perlu susah-susah meminjam benda ini pada suster, karena setiap orang yang melihat wajahnya akan langsung terpana dan menuruti apapun yang Angga inginkan. Hanya saja hal ini tidak bekerja pada satu wanita, wanita itu adalah Selena. Angga tidak tahu bagaimana cara menaklukan hati wanita itu, rasanya segala hal yang telah ia coba pada mantan-mantannya tidak bekerja pada Selena, gadis itu memang unik. Itulah mengapa Angga benar-benar menyukainya.

Angga membuka pesan yang dikirim oleh Farel lalu membacanya.

"Study Tour di batalin."

Semua orang menoleh ke arah Angga.

"Loh? Kenapa?" Tanya Aurel.

"Sekolah mutusin buat batalin Study Tour dan kembali ke palembang naik pesawat sore ini," jawab Angga.

"Sore ini??? Sekarang udah jam satu, gimana kita bakal nyusul mereka?" Ujar Syakira seraya memandang jam dinding berwarna putih di hadapannya.

"Kayaknya kita gabakal bisa nyusul," ucap Rafael dengan wajah pasrah, ia tidak mengerti harus apa. Semua orang tampak sedih dan khawatir, mereka ingin pulang secepatnya, tapi selalu ada batu besar yang menghalangi dan hampir membuat mereka putus asa.

"Aneh ga sih? Kalian mikir ga gimana semua ini bisa terjadi? Kok bisa supir itu berubah jadi Zombi? Terus kenapa Pak Taufiq berubah juga? Soalnya ini bener-bener di luar pikiran logis banget," ucap Selena menatap seluruh teman-temannya. Selena benar-benar merindukan Ayahnya, tapi ia masih belum bisa kembali sampai sekarang.

"Gue yakin dari Bapak di kapal itu. Dia nyerang Ucup, lalu menyebar gitu aja," ucap Raka sembari menatap teman-temannya.

"Bisa jadi sih. Terus temen-temen kita kan jadi Zombi karena di gigit Pak Taufiq. Tapi Pak Taufiq ko bisa jadi Zombi?" Gibran ikut menatap serius teman-temannya.

"Pak Taufiq meriksa Ucup waktu ambulans Ucup kecelakaan," ujar Angga.

"Apa jangan-jangan Pak Taufiq di serang Ucup?" Ucap Syakira dengan mata yang membesar.

SURVIVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang