First Meeting

821 52 3
                                    

Pagi itu Naruto sibuk bersiap untuk pergi ke lokasi pemotretan perdana nya sebagai model sebuah majalah. Dan kabar baiknya lagi adalah ia  akan melakukan pemotretan itu dengan model cantik incarannya yang sedang naik daun.

"Hinata-chan tunggu aku." Bermonolog ria membayangkan Hinata akan mengenal dan memanggil namanya.

saat akan melangkahkan kakinya memasuki mobil ponselnya berdering. Satu panggilan dari Sasuke. Cepat naruto mengangkat panggilan dari kawannya itu.

"Moshi moshi Sasuke?"

"....."

"Ya, aku mengerti."

Naruto memutus panggilannya dengan sasuke disebrang sana dan segera meluncur ke lokasi pemotretan.

_____

Dilokasi Hinata sedang gusar menantikan pemotretannya hari itu. Saat itu keoalanya diisi berbagai pertanyaan yang meminta untuk segera dijawab.

'Siapa model baru itu?'
'Apakah tidak apa jika ia melakukan pemotretan dengan seorang yang baru saja terjun ke dunia pemotretan?'

Begitu kiranya, Hinata sekarang sedang mempertaruhkan karirnya.

Seketika lamunannya terpecah saat managernya menghampirinya.
"Hinata partner pemotretan mu kali ini sudah datang. Kalian bisa saling menyapa terlebih dahulu 5 menit lagi pemotretan akan dimulai. Mengerti?"

Jelas managernya sebelum pergi meninggalkan Hinata yang kikuk saat melihat tubuh tegap seorang pria yang tak asing di netranya.

Tak butuh waktu lama untuk memproses siapa pria di hadapannya itu hinata dengan spontan menunjuk lurus kearah pria tersebut.
"Hah! Kau kekasih gelap sakura?!"

Satu kalimat yang membuat lawam biacara di hadapannya tercengang tak menyangka bahwa percakapan pertamanya dengan Hinata akan berakhir dengan penuh kesalah pahaman.

"Nani..tentu saja bukan."

"Hee..? Bukan? Tapi kemarin aku me..melihat mu berjalan dengan Sakura-chan berdua." Hinata menatap ragu takut takut kesimpulannya menyinggung orang dihadapannya.

Tapi pria itu hanya tersenyum ramah menanggapi kesalah pahaman itu dihadapan Hinata.

"Tentu karena aku sahabat dari kekasih Sakura dan yap aku hanya kebetulan mengantar Sakura saja kemarin. Apa begitu sudah jelan Hinata-san?"

"Ah, gomenasai etto..."

"Naruto, Uzumaki Naruto mohon kerjasamanya." Jelas naruto diakhiri jabat tangan tanda keduanya saling mengenal satu sama lain.

____

Kali ini mereka melakukan pemotretan dengan tema romantis. Keduanya masih sama sama awam dengan tema yang diusung saat itu. Hinata merasa sangat canggung saat ia dan Naruto berhadapan dengan tangan Naruto yang merangkul pinggulnya lembut.

Hinata gugup setengah mati saat mereka harus menatap satu sama lain. Tangan Naruto terangkat mengusap halus permukaan wajah Hinata yang bersemu, menyelipkan helaian rambut yang mengganggu ditelinganya sambil tersenyum secerah mentari. Tatapan Naruto selalu fokus padanya dan terlihat begitu menjiwai pemotretan kali itu.

Satu demi satu proses pemotretan berlangsung dengan lancar, bagi Hinata Naruto tak terlihat seperti pemula. Tak ada rasa gugup atau canggung diantara mereka selama pemotretan.
Waktu pun berjalan cepat karena tak ada sedikit pun gangguan baik internal maupun eksternal.

"Uzumaki-san untuk hari ini terima kasih atas kerja sama nya." Hinata tersenyum dan sedikit tersipu saat Naruto tersenyum lagi.

"Tentu saja, Hyuuga-san sangat menyenangkan bisa bekerja sama dengan anda." Sopan Naruto.

"Baik kalau begitu saya pamit ..."

"T..tunggu, jika boleh bisakah saya meminta kontak anda? Saya sangat berharap untuk bisa lebih mengenal anda Hyuuga-san."
Naruto dengan gamblang menyampaikan keinginannya membuat Hinata sedikit terkaget dan tentu saja dengan senang hati ia bebagi kontak dengan Naruto yang dihadapannya terlihat makin kegirangan.

'Manis sekali.'

_______

Misi pertama mendekati Hinata tuntas. Dengan ini hubungan antara dirinya dan Hinata akan berjalan dengan mudah. Hanya tinggal menunggu waktu saat Hinata akan jatuh hati padanya.

Naruto kegirangan memasuki apartemennya. Melempar tubuhnya keatas kasur ukuran king size miliknya, berguling guling bahagia memikirkan Hinata.

Kali ini Naruto harus berterima kasih pada Sasuke karena telah mengizinkannya menjadi model dadakan sehingga ia dengan mudah dapat membuat kontak fisik dengan wanita idamannya.

"Haa...bisa gila aku, ternyata jatuh cinta itu sangat menyenangkan." Mengoceh sambil memainkan ponselnya mencari kontak pujaan hati dan memandanginya seperti orang mesum.
Jemarinya menekan tombol untuk memulai pesan. Mengetikkan kata kata basa basi sebagai jurus pendekatan. Kalau masalah kata - kata dan pendekatan Naruto sangat percaya diri. Selama bekerja sebagai host itu adalah skill yang jadi jurus pamungkas sehari harinya.

______________
[Hinata-chan]

Konbanwa Hyuuga-san.
(Terkirim)

Konbanwa Uzumaki-san.


Panggil saja aku Naruto bagaimana? Bukankah terdengar lebih baik? Jika kau terus memanggil Uzumaki aku merasa kau seperti memanggil Ibuku.
(

Terkirim)

Ahaha tentu,maafkan aku Naruto-kun(?) Bagimana? Kau juga boleh memangilku Hinata.

Wah, aku senang sekali Hinata-chan kalau seperti ini aku merasa jarak diantara kita makin dekat bukan?
(Terkirim)

Hahahaha tentu saja 😊

Maafkan aku Hinata-chan tapi aku harus mengakhiri obrolan kita kali ini karena aku harus melakukan sesuatu. Semoga malammu menyenangkan😉
{Dari naruto yang paling tampan.}
(Terkirim)

_______________

Sedangkan Hinata yang menerima pesan terakhir dari Naruto dibuat tertawa terbahak-bahan karena kenarsisan yang dikatakan olehnya.

"Ahahahah bagaimana bisa orang memuji diri sendiri tanpa merasa malu seperti ini? Ahahaha lucu sekali."

Hinata tertawa mulai tak karuan merasa geli dengan balasan terakhir dari Naruto tapi karena sangking berlebihannya ia tanpa sengaja mengetikkan suatu balasan yang sangat tidak terduga terhadap Naruto.

______________
[Naruto-Kun]

Maafkan aku Hinata-chan tapi aku harus mengakhiri obrolan kita kali ini karena aku harus melakukan sesuatu. Semoga malammu menyenangkan😉
{Dari naruto yang paling tampan.}

😘
(Terkirim)

_____________
Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

To Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang