Sexy Liar ( elena)

6. Siswi baru

    🍁Kenapa sikap kamu jadi berubah saat siswi baru itu datang, apa cinta kamu ke aku juga akan berubah?🍁

     Elena,

   Pagi ini para siswa dan siswi sekolah SMA 8 di hebohkan siswi baru yang datang dari bandung. Kata para cowok disini dia cantik, tapi elena tidak tau dan belum melihatnya. Dia sepertinya satu kelas dengan levi, kekasihnya.

    Saat istirahat dan keluar dari kelas elena langsung menuju kelas levi yang berada di kelas 11 IPA 1. Elena ikut kepo dengan siswi baru yang membuat heboh satu sekolahnya.
Saat berjalan di depan kelas levi, para cowok berbisik-bisik di depannya.

"gilaa.. Cewek barunya cakep juga ya? Yahh.. Meski nggak secantik dan sesexy elena hahaha" kata roy tertawa keras di ikuti teman-temannya.

"iya, sebenarnya sih gua juga lebih tertarik elena. Cuma si elena udah jadi cewek si sombong levi"kata ferdy ikut nimbrung.

"dan sialnya lagi cewek baru ini juga deket sama levi. Gila tu cowok emang hebat, semua cewek cantik bisa nempel ke dia" kata gavin musuh bebuyutan levi. Elena yang mendengar celotehan para cowok di kelas levi kupingnya jadi panas dan banyak pula para cewek yang menyindir elena saat dia ingin masuk ke kelas levi. Mereka para ciwi-ciwi dengan tatapannya sok kasihan namun merendahkan.

"eh, itu kan si el. Kasihan ya dia, udah susah-susah dapatin levi dengan tubuhnya. Tapi sekarang ada saingan baru" kata dira menatap tidak suka dengan kedatangan elena.

"gue yakin dia udah di apa-apain levi. Nggak mungkin cowok se famous dan setampan levi mau sama cewek murahan seperti dia" kata ririn dengan mata yang melirik elena.

"iya, gue juga setuju dengan pendapat kalian elena nggak pantes sama levi. Sekali murahan tetap murahan, nggak akan pernah bisa jadi bidadari yang baik" sambung denia

"gue lebih rela levi sama cewek baru itu daripada si el, kurasa dia seribu kali lebih baik dari elena. Meski perasaan gue nggak akan pernah bisa terbalaskan oleh levi" kata dira ketua geng ciwi-ciwi itu.

     Elena kehabisan kesabaran. Rasanya kemarahannya sudah sampai di ubun-ubun dan ingin meletup begitu saja mendengar celotehan para siswa siswi sekolah ini.

      Ingin rasanya elena memukul mereka satu persatu atau menampar wajah cantik dan tampan mereka yang tidak sepadan dengan mulut pedas mereka. Namun elena merasa semua itu akan sia-sia. Dia tidak ingin mengotori tangannya dengan melakukan tidakan itu.

     Lagipula elena ingin menjaga imagenya di mata levi. Bahwa elena yang sekarang sudah berubah menjadi gadis yang baik. Elena tidak mau levi jadi marah dan salah paham lagi padanya. Maka dari itu elena lebih memilih diam dan memendam rasa marahnya di dalam hati. Meski itu sulit tapi semua demi cowok yang dia suka,elena rela menanggung rasa sakit itu sendiri.

    Tidak mau ambil pusing dengan omongan para siswa siswi sekolah. Elena langsung masuk ke dalam kelas levi. Namun yang dia lihat tidak sesuai harapan levi tampak senang dan gembira bersama cewek yang berada di sampingnya sambil mencubit pipi cewek itu dengan gemas.

   Elena tidak pernah melihat tawa levi selepas itu saat bersamanya. Ada rasa kehilangan dalam diri elena saat mengetahui kekasihnya dekat dan tertawa bersama cewek lain. Sakit yang di rasakan elena tak sesakit candaan dan omongan pedas para siswa siswi sekolah.

"aduh sakit lev,pipi gue bisa jadi tembem nih" omel cewek baru yang berada di samping tempat duduk levi. Sepertinya mereka sedang belajar bersama tampak dari buku yang ada di depan meja mereka.

"Biarin.. Biar tembem sekalian, gue lebih suka pipi lo jadi tembem. Ngegemesin tauk" jawab levi tidak sadar dengan kehadiran elena di depannya. Bahkan sepertinya elena tidak pernah nampak jika di depan levi. Elena hanya diam membisu menyaksikan mereka yang bagai sepasang kekasih yang sudah lama tidak berjumpa.