[7]

1.3K 251 14
                                    

“Waktu aku mengejarnya ia benar-benar ketakutan, haha.”

“Ketika ku cek pagi ini, sepertinya ia sama sekali tidak keluar dari apartemennya sejak hari itu.”

“Dia benar-benar ketakutan mungkin. Yah, daripada itu bisakah kita segera membereskannya?”

“Jangan gegabah dulu Jen. Selidiki juga orang-orang disekitarnya.”

“Kupikir gadis jangkung berponi itu adalah teman dekatnya.”

“Kenapa kau berpikiran begitu?”

“Ketika aku mengawasi tadi, kulihat dia keluar dari apartemen Rose dengan wajah khawatir. Lagipula Rose tinggal sendiri kan?”

“Info yang berguna sekali Seulgi. Menyingkirkannya tak akan susah.”

“Jadi?”

“Apa lagi? Singkirkan keduanya sekaligus.”

🥀

Lalisa sudah merasa tidak enak dari tadi. Ia merasa seseorang mengikutinya sepulang dari apartemen Rose.

Ngomong-ngomong soal gadis Australia itu, tidak ada perubahan sama sekali dari kemarin. Lalisa sudah lelah berteriak dan mendapat teguran dari tetangga Rose. Hari ini pun ia hanya memanggil Rose lewat bell saja. Hasilnya sudah bisa ditebak, Rose sama sekali tidak keluar.

Ia sebagai orang terdekat Rose merasa khawatir sekali, tentu saja. Apa lagi melihat sikap Rose yang aneh waktu terakhir kali mereka bertemu, membuat Lalisa bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengannya.

Lamunan Lalisa terpecah begitu sebuah tangan menarik lembut lengannya. Ia menoleh ke belakang, mendapati Rose dengan rambut berantakannya menunduk lucu persis anak kecil yang tidak rela ditinggalkan orang terdekatnya.

“Lalisa, jangan tinggalkan aku,” bisiknya pelan.

“Rose, kau baik-baik saja? Ya Tuhan aku begitu mengkhawatirkanmu.”

Lalisa langsung mendekap erat tubuh Rose yang menangis entah kenapa. Di sisi lain Lalisa merasa lega bisa melihat Rose.

“Lalisa, aku takut,” bisik Rose berulang kali disela tangisnya.

Gadis berponi itu semakin erat memeluk tubuh Rose yang rapuh sekali rasanya. “Kau baik-baik saja, Roseanne.”

🥀

“Orang asing itu berlaku aneh?”

Lalisa mengangkat satu alisnya mendengar cerita Rose barusan. Lalu terdiam lama memikirkan sesuatu.

“Aku benar-benar takut,” ucap Rose untuk yang kesekian kali. Mengingat kejadian beberapa hari lalu yang masih membekas di ingatannya.

Lalisa menghela napas. “Tidak usah memikirkannya Rose. Kau akan aman.”

Rose melirik Lalisa yang tersenyum menenangkan. Namun sekarang bukan itu yang ia butuhkan sekarang. Ia benar-benar tidak ingin melihat orang asing itu lagi sampai kapanpun.

“Ku pikir aku tidak akan bisa tenang.”

“Kau tidak boleh begitu. Ayolah Rose, tunjukkan sedikit semangat hidupmu.”

“Kau tidak bisa membantuku?”

Lalisa terdiam. Ia hanya ingin memberi semangat pada Rose sekaligus menenangkannya agar tidak terlalu paranoid seperti ini.

“Ya, tentu aku bisa membantumu. Tapi untuk sekarang yang lebih penting tenangkan dulu mentalmu.”

Rose berdiri mendadak. “Aku tak melihat keseriusan di matamu.”

Gadis berponi itu mengerutkan kening. Bingung dengan sikap Rose yang mudah sekali terpancing emosi. Apa ia mengatakan hal yang salah barusan?

“Rose, aku pasti mem—”

“Hentikan! Apa kau hanya berlagak akan membantu demi bisa melihat semangat hidupku, begitu?! Aku takut Lalisa, sangat takut. Kau paham itu?!”

Rose meledak. Apa yang ditakutkan Lalisa selama ini benar terjadi. Ia tahu betul mental lemah Rose yang tidak bisa menerima masalah berat. Dan sekarang gadis Park itu dilingkupi rasa ketakutan yang besar. Mentalnya turun drastis.

“Aku mengerti. Tapi kau harus—”

“CUKUP! PERGI DARI SINI!”

“Roseanne, dengarkan aku—”

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Lalisa sudah diseret Rose untuk keluar. Ia tidak bisa melawan atau hanya akan memperburuk suasana. Maka dari itu ia hanya diam saja begitu Rose membanting pintu tepat di depannya.

Seharusnya Rose tak melakukannya jika tahu itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Lalisa.

Seharusnya Rose tak melakukannya jika tahu itu adalah pertemuan terakhirnya dengan Lalisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf gaje 🤧

Stranger ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang