25. Hadiah

383 29 52
                                    

Hari yang cukup melelahkan untuk Ferdi. Lelaki itu harus melakukan rapat OSIS ketika jam pelajaran usai. Ada beberapa hal juga yang harus ia kerjakan.

Namun, ia teringat akan sesuatu. Ferdi harus menjenguk Vita. Karena hal itu lah, Ferdi mempercepat tugas-tugasnya. Ia tak ingin terlalu sore sampai ke rumah gadis tersebut.

Setelah semua tugasnya selesai, Ferdi langsung bergegas mengambil motor miliknya dan pergi menuju rumah Vita.

Sepanjang perjalanan, pikiran Ferdi sibuk memikirkan apa yang harus ia bawa dan berikan kepada Vita.

Namun saat di lampu merah, Ferdi melihat toko boneka. Ferdi memilih untuk membeli salah satu boneka di sana.

Ferdi tidak tahu betul apa boneka kesukaan Vita, namun Ferdi memilih boneka unicorn yang sangat di sukai oleh adik nya. Ferdi berfikir jika adik nya saja suka, apalagi Vita.

Ferdi juga tak lupa membeli buah-buahan di samping toko boneka. Setelah semua selesai, Ferdi langsung melanjutkan perjalanan menuju rumah Vita.

Saat sampai di depan rumah Vita, lelaki tersebut langsung menekan tombol bel. Tak lama seorang wanita paruh baya keluar.

"Maaf, ini temen neng Vita atau Reza ya?" tanya mba ati dengan sopan.

"Saya temen Vita," balas Ferdi ramah.

"Oh temen nya neng Vita, ayo mari masuk." Mba ati mempersilahkan Ferdi untuk masuk.

"Vita sendirian?"

"Iya, bapa lagi kerja, den Reza lagi kuliah, kalau ibu lagi keluar sebentar," jelas mba ati dengan ramah.

"Oh gitu yah."

"Neng Vita ada di kamar lagi sakit, kamarnya di sana." Mba ati menunjuk ke arah kamar Vita.

"Di atas ya?" tanya Ferdi.

"Iya, ayo saya antar ke sana." Ferdi hanya menurut saja apa yang di katakan oleh Mba ati.

"Neng Vita ada temennya nih," panggil Mba ati sambil mengetok pintu kamar Vita.

"Buka aja mba!" teriak Vita dari dalam.

Mba ati menoleh ke arah Ferdi. "Silahkan masuk aja, saya mau lanjutin setrika baju."

"Makasih ya." Mba ati mengangguk dan pergi.

Ferdi membuka pintu kamar Vita, dan ia melihat gadis tersebut sedang tiduran di kasur.

Vita yang kaget dengan kedatangan Ferdi langsung bangun dari kasurnya. "Eh ko ka Ferdi yang Dateng? Vita kira si Aul."

"Gue ngagetin ya?" tanya Ferdi yang masih berdiri di depan pintu.

"Iya sih tapi nggak apa-apa ko," balas Vita.

"Vit? Kaya nya kurang enak deh kalau kita ngobrol di kamar lo," ujar Ferdi.

"Yaudah kita ngobrol di ruang tamu bawah aja yu," ajak Vita.

"Tapi Lo ga bakalan kenapa-napa kan kalau jalan ke bawah?"

"Gapapa kali ka, Vita tuh sebenernya udah mendingan, tapi mereka aja yang pada khawatir berlebihan." Lalu mereka jalan berdua menuju ruang tamu.

"Ka Ferdi ko bisa ke sini?"

"Iya tadi Aul bilang kalau Lo sakit."

"Ka Ferdi duduk duluan aja di sofa ya, Vita mah ambilin air," ucap Vita.

"Eh ga usah," tolak Ferdi.

"Kenapa?" tanya Vita bingung.

"Gue ga aus ko, kita duduk aja ya," ajak Ferdi. Sebetulnya Ferdi haus, namun ia tak tega jika Vita harus membuatkan minum untuknya. Ferdi sangat khawatir dengan keadaan Vita yang seperti ini.

DITA (Ferdi&Vita) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang