23. Ada apa dengan Aldi?

347 25 28
                                    

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR BATIN💗

***

--Memaafkan kamu memang bukanlah hal yang sulit. Namun, untuk melupakan apa yang sudah kamu lakukan kepadaku? Mustahil rasanya-- Vita Marita Permata.

***
Vita terduduk lemas di kasurnya,Lano selalu berada di sampingnya dan membiarkan vita mengeluarkan semua yang ia rasakan.

Walaupun Lano tidak terlalu mengetahui bagaimana kejadian yang sebenarnya,namun ia paham apa yang dirasakan oleh Vita karena bang Reza pernah menceritakan padanya.

Sejujurnya Lano tidak tega melihat sepupu nya seperti ini, namun yang bisa ia lakukan adalah hanya memenangkan Vita dan berusaha membuat nya nyaman.

Reza yang baru saja pulang langsung menuju kamar Vita setelah di beritahu oleh mba ati -Asisten rumah tangga- bahwa Vita menangis di kamar sejak pulang dari supermarket bersama Lano.

Reza membuka pintu kamar Vita dengan perlahan supaya tidak menggangu adiknya.

Bang Reza memberikan isyarat kepada Lano dengan menaikkan kedua alisnya pertanda ia bertanya 'Ada apa?'

Lano yang paham langsung membuka mulutnya namun tidak mengeluarkan suara sedikit pun dan berkata. "Aldi."

Reza langsung menghela nafas kasar dan Reza langsung menghampiri Vita yang sedang berada di rengkuhan lano.

Bang Reza duduk di pinggir kasur Vita sambil mengusap punggung Vita dengan lembut sehingga membuat Vita langsung menatap Abang nya dan memeluknya.

"Udah ya jangan kaya gini terus," ujar Reza dengan lembut sambil membelai rambut Vita.

Vita masih tidak sanggup untuk bicara. Dada nya masih sangat sesak. Di saat ia sedang berusaha untuk melupakan masa lalunya,namun justru kenyataan tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.

Akhirnya Vita memilih untuk tidur agar suasana hati nya bisa lebih membaik ketika ia bangun nanti.

Lano sudah keluar kamar Vita lebih dulu di bandingkan Reza yang memilih untuk menemani adik nya sampai tertidur pulas.

***
"Gimana bang keadaan Vita?" Lano langsung bertanya pada Reza ketika melihat Reza berjalan menuruni anak tangga.

"Udah tidur,semoga dia baik-baik aja nanti." Reza berusaha untuk berfikir positif.

Reza duduk di samping Lano. "Apa yang terjadi sebenernya?" tanya Reza kepada Lano.

"Gue juga tau bang, pas gue lagi bayar di kasir tiba-tiba Vita nelpon buat cepetan ke mobil sambil nangis," tutur Lano sesuai dengan yang terjadi.

Reza langsung naik pitam. "Aldi emang brengsek dari dulu."
Reza langsung mengepalkan tangannya. "Udah di bilang jangan temuin Vita tapi masih nekat aja," ujar Reza.

"Tapi tadi pas gue tanya sama Vita, Aldi yang nyamperin dia apa bukan, Vita cuma geleng, mungkin mereka ga sengaja ketemu bang bukti nya Aldi ga ngejar Vita sampe ke mobil,kalau dia mau nyamperin si Vita juga ga mungkin di situ kali bang tempatnya," jelas Lano.

Reza manggut-manggut. Ada bener nya juga apa yang di bilang Lano.

"Apa mungkin mereka ga sengaja ketemu ya?" Reza mencoba mencari alasan yang masuk akal.

"Bisa jadi bang, soalnya Vita tuh bilang kalau dia mau ke toilet, mungkin aja mereka ketemu di deket situ," tebak Lano.

"Bisa jadi sih." Reza mengeluarkan handphone dari saku celana. Ia mencoba mencari nomor Aldi di kontak hp nya, sebelumnya Reza pernah menyimpan nomor Aldi saat Aldi sms ke hp Vita untuk mengajaknya ketemuan.

DITA (Ferdi&Vita) [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang