27. Jika Nanti Aku Pergi

15 7 0
                                    

Cinta memang seharusnya menyenangkan. Tak perlu dianggap berbahaya bagi detak jantung, karena sesungguhnya cinta bersifat menenangkan. Membuat nyaman si pemilik perasaan. Menciptakan senyuman yang sarat akan kenyamanan.

Tentang itu ... ah, ya, aku ingat kalimat itu. Kalimat yang pernah kutuliskan sendiri. Benar, bukan?

Aku dan ayah telah bersama melewati hari-hari yang ada. Dan cinta membuat hari-hari itu terasa menjadi lebih bermakna. Semua itu ... cukup sudah untuk membuatku menegaskan dalam hati, demikianlah cinta.

Kami telah melewati waktu lama bersama-sama. Hingga tiba saatnya kini ... ketika si Murah Senyum datang di kehidupanku.

Untuk ayah, kau pasti mengerti apa yang hendak anakmu ucapkan ini.

Seorang ayah adalah cinta pertama anak perempuannya Tapi, walau bagaimana pun juga ... kelak akan ada seorang yang akan menjadi pendamping hidup dari sang anak.

Maka dari itu jika nanti si Murah Senyum sungguh akan menjadi pendamping hidupku. Jika nanti aku pergi ... aku ingin ayah selalu mengerti, tak seorang pun yang akan menggantikanmu sebagai cinta pertamaku di dunia ini ... selalu.

Tak ada apa-apa lagi. Hanya itu.

Senandika Cinta (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang