"Okā-san.. Otou-san...? Kenapa kalian tidur sambil mengeluarkan cairan merah?"
"Dan.. apa benda yang tertancap di tubuh kalian.. nii-chan.. tatsukete,"
Perlahan tubuh gadis kecil itu terjatuh berlutut di lantai dan mengeluarkan cairan bening dari matanya, cairan itu perlahan lahan keluar hingga mengalir seperti sungai mengalir.
Drap drap. Suara hentakan kaki di lantai kayu rumah miliknya berbunyi menandakan ada seseorang selain ia, siapa? Siapa yang berani masuk tanpa menekan bell. Tertampak siluet seseorang berbadan besar dan tinggi memakai jas kerja dengan rapi.
"S-siapa.."
Gadis itu terbata bata dan bergemetar kuat, keheningan terjadi semenit dua detik.. lalu bunyi suara hentakan kaki berbunyi lagi, karna takut gadis itu memundurkan dirinya mendekati jenazah kedua orang tua-nya. Akhirnya sosok di balik siluet pun keluar, menatapi gadis itu dengan tajam.
"Mulai sekarang nama-mu Akai Yūki."
Gadis itu hanya ternganga dan terkejut mengapa tiba tiba ada om om datang ke rumahnya dan mengganti namanya, siapa dia. Pamannya? Bukan. Kakeknya? Bukan. Jaa.. dare?
«===»
Ukhh!
Lagi dan lagi perut gadis itu terkena tinjuan dari seorang pria yang mengaku sebagai ayah nya, muka yuki babak belur dan mengeluarkan darah dari mulutnya.
"Apa yang kau lakukan? Berdiri,"
Mendengar tekanan kata kata 'berdiri' yuki langsung berdiri tegak yang awalnya berlutut kesakitan memegangi perutnya yang terasa nyeri, padahal ia baru selesai di beri makan mungkin ia akan muntah sekarang, bukan. Bukan muntah makanan.. namun muntah darah.
Yuki berdiri terpogoh pogoh tak kuasa menahan sakit di kaki nya setelah di cambuki oleh cambuk berapi yang biasa di pakai untuk menghukum diri nya jika tidak bisa lari sejauh 100 km dalam 5 detik. Jika dirinya berhasil menggapai 5 detik maka tidak akan lagi ada latihan mengerikan untuknya, begitu katanya. Yuki pun berhasil berlari hingga 4,8 detik, sayangnya putaran lari bertambah 100 km, setiap ia berhasil berlari.
Lalu uji coba racun laboratorium yang setiap sudah selesai diberikan langsung oleh Yuki untuk memeriksa adakah efek hasil dari ramuan racun tersebut. Menjadi kelinci percobaan laboratorium satu satunya yang dapat membuat Yuki meninggal dunia jika tidak di tolong oleh seorang nenek nenek.
"Kau bangun juga, kenalkan namanya Shigaraki Tomura dia akan menjadi adikmu sekarang."
Gadis kecil itu mengernyit tak mengerti, ia baru saja bangun dan sudah langsung ada orang yang ingin memperkenalkan dirinya. "Perkenalkan dirimu Yuki!"
Mendengar tegasan dari bapak palsu, yuki langsung membuka lebar matanya dan memperkenalkan dirinya.
"Namaku Akai Yuki.." Perkenalannya yang singkat, ia tak tau harus berkata apa lagi, Yang penting nama sudah di sebutkan.
"S-shigaraki t-tomura."
"Aku tak dengar." Balas dingin Yuki.
"Begitu saja tidak dengar! Namanya Tomura! Shigaraki tomura. Kau ini budek atau apa," Lagi dan lagi bapak palsu nya meneriakkannya hanya karna tidak mendengar, apa salahnya bertanya jika tidak tau.
"Shigaraki tomura, dia akan menjadi adik mu perlakukan dia dengan baik."
Yuki hanya mencibir dan tak peduli dengan Shigaraki tomura ntah bapak palsunya dapat ia dari mana, tidak peduli sekarang Yuki kembali tidur di tempat tidurnya. Ia tak peduli mau menangis atau apa lelaki kecil di depannya yang penting tidur.
"Kau seperti bayi saja! Berhentilah menangis!" Teriak Yuki, membuat tangisan shigaraki menjadi jadi. Ia tak mau melakukannya hanya saja terpaksa, Yuki memeluk shigaraki dengan senang hati dan mengelus punggungnya elok.
"Kau mau permen?" Yuki mengeluarkan sebuah permen dari kantong celananya terdapat 3 permen, kini mereka berdua memakan satu per satu hingga permen terakhir dimenangkan oleh Yuki, berhasil merebutnya duluan.
"Jangan lagi menangis, kau akan terlihat lemah jika sedih terus menerus."
Sepertinya.. aku ada teman disini? Apakah dia akan mau ikut bersamaku melarikan diri?
....
...
....
"Mengapa hanya aku dilatih seperti ini, mengapa tomura tidak mendapat hukuman walaupun dia membuat kesalahan. Dunia tidak adil. Kenapa? Aku harus mengikuti kemauannya? Oh.. iya, terkuat akan selalu memimpin dan yang lemah selalu mengikutinya. Kalau begitu aku tinggal menjadi.."
Kuat...
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝙾𝙼𝙴 𝚂𝙰𝚅𝙴 𝙼𝙴 || Bnha X Oc
Fanfiction-Ganti Judul- "Aku ingin hidup di kedamaian, tanpa gangguan dari para pemberontak hukum." Kata kata itu keluar dari bibir seorang gadis yang dulu masa kecilnya sebagai kelinci percobaan dan senjata untuk membunuh pahlawan lalu menghancurkan dunia...