Malam terlihat suram Yuki menatapnya penuh kesedihan melihat bintang jatuh secara bergantian, ia terus terusan membuat permohonan agar tugas yang diberikan oleh pria itu diberhentikan dan hidup dengan damai.
Mungkin, permohonannya untuk sekarang di abaikan oleh sang dewa, Karna setiap kali malam suram sekaligus bintang berjatuhan, itu seperti jumlah korban yang akan dibunuh oleh Yuki.
Drrt. Ponsel pintar miliknya bergetar di kantong hoodie nya, ia langsung mengangkatnya dan mendengarkan apa yang orang itu bicarakan. Seperti biasa,
"Tiga menit lagi."
Kata kata yang menghitung mundur, Yuki langsung menutup ponselnya dan segera menuju hotel yang sudah terpasang bom di dalamnya, ia menuruni gunung dengan sangat cepat lalu melompat dari atap ke atap rumah lainnya, hingga mencapai atap gedung di depan hotel targetnya.
"Explosion."
Duarr!
Hotel itu hancur parah di bagian atasnya sedangkan bagian bawah memecahkan kaca sekaligus membuat retak dinding hotel. Yuki yang melihat itu langsung melesat cepat memasuki hotel ia hanya pergi ke ruangan penjudian yang selalu di gunakan untuk pentukaran barang.
Yuki membantai orang orang itu layaknya sapu membersihkan kotoran debu dengan mudahnya, ia menusukkan pisau kecil langsung ke bagian vital mereka untuk diam dan tidak lagi berteriak, ada juga beberapa orang yang tidak ditusuk di bagian vitalnya. Selesai pembantaian Yuki langsung meninggalkan tempat itu dengan menuliskan sebuah pesan kode morse dengan darah korban.
|Esoknya|
Tch.
"Kemarin dia berulah lagi."
"Siapa?"
"Red Snow. Dia membantai satu lantai tetapi menghancurkan satu gedung,"
"Siapa dia, Villain baru?"
"Belum lama ini dia mendapatkan Rank S sebagai Villain, ya ampun apa sih yang dilakukan pro hero saat ini."
Obrolan masih berlanjut Yuki mendengar sedikit tentang itu bahwa ia sudah di cap kriminal sekarang, padahal umurnya baru 13 tahun sudah mendapatkan Rank S sebagai villain. Yuki langsung pergi meninggalkan café yang ditempatinya setelah mendengar obrolan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙲𝙾𝙼𝙴 𝚂𝙰𝚅𝙴 𝙼𝙴 || Bnha X Oc
Fanfiction-Ganti Judul- "Aku ingin hidup di kedamaian, tanpa gangguan dari para pemberontak hukum." Kata kata itu keluar dari bibir seorang gadis yang dulu masa kecilnya sebagai kelinci percobaan dan senjata untuk membunuh pahlawan lalu menghancurkan dunia...