Hampir 2 bulan soobin bersekolah di sekolah yang sama dengan yeonjun, tapi lagi lagi yeonjun mengatakan hal hal yang menyakiti hati soobin, tapi soobin tidak menyerah untuk mendekati putra ibu angkat nya itu.
"Hyung kau mau kemana? " tanya soobin ramah karna melihat yeonjun yang bangkit dari duduknya.
"Diam Lah kau berisik" sinis yeonjun jujur yeonjun juga sebenarnya tidak tega melakukan ini tapi sifat soobin yang penuh kasih sayang seperti eomma nya membuat hatinya menclos dan membuat yeonjun terus memikirkan eomma nya.
"Oh" soobin terkejut tapi langsung tersenyum "maaf" soobin berdiri "pasti hyung merasa kesal ya karna aku berisik, maafkan aku, kalau begitu aku pergi, maaf jika mengganggu kalian " soobin pergi sebelumnya dia tersenyum hangat pada teman temannya.
"Hyung kau ini Kenapa? " tanya taehyun heran yang di setuju i teman teman nya.
"Agrhhh sebenarnya siapa soobin, kenapa dia selalu baik pada ku"yeonjun mengacak rambutnya frustasi.
"Hyung duduklah dulu maaf menanyakan hal itu, kau tak apa? " beomgyu membantu yeonjun duduk.
"Aku hanya tidak mau mengingat eomma ku" gumam yeonjun lirih.
Hyuka yang mendengar itu mendekat dan memeluk yeonjun, mereka di rooftop jadi tidak ada yang akan melihat.
"Sudah hyung aku tau kau merindukan yeri imo tapi ingat kesehatan mu, jika hyung sehat aku yakin kita akan lebih cepat menemukan yeri imo" hyuka mengelus punggung yeonjun.
"Aku lelah " lirih yeonjun di pelukan hyuka.
"Tidur hyung pasti kau lelah " beomgyu mengelus rambut yeonjun sayang.
Beruntunglah yeonjun menemukan teman teman seperti beomgyu, Hueningkai, dan taehyun yang menyayangi tanpa sarat pada yeonjun.
.
.
.
Yeonjun memasuki rumahnya dengan lesu, dia merasa lelah, matanya tak sengaja melihat irene yang tengah mengkuteki kukunya. Di ruang Keluarga.
"Kau sudah pulang"
Yeonjun memilih bungkam dia lelah hanya ingin segera menidurkan tubuhnya di kasur empuknya.
"Kau tuli" teriak irene.
"Kau buta atau bagaimana kau bisa lihat aku di depan mata mu " balas yeonjun tanpa menoleh pada irene.
"Segera bersiap kita harus ke rumah sakit segera, kau tau ini perintah appa mu"
"Hah! Katakan pada suami mu aku tidak butuh kesana " yeonjun langsung menaiki tangga.
Irene mengangkat bahu acuh, lagi pula dia malas mengantar anak suaminya ke rumah sakit.
Yeonjun membanting tubuhnya ke kasur setelah mengganti pakaiannya dengan kaus dan celana training.
"Aku lelah " yeonjun memejamkan matanya dan mulai merasuki dunia mimpinya.
.
.
.
Yeonjun menatap datar dua sejoli tengah bercumbu di sofa depan tv. Mulanya yeonjun bangun untuk minum karna tiba tiba tenggorokan nya sakit.
"Cih menjijikan harusnya mereka melakukan itu di kamar " gerutu kesal yeonjun.
"mata ku, ah kasian sekali kau " yeonjun mengusap matanya.
Yeonjun mengerjap kan matanya rasa pening datang, matanya sedikit kabur dan menggelap membuat tubuhnya oleh dan ambruk.
Tarr
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Alone
Teen FictionTak semudah yang di bayangkan untuk yeonjun kehilangan keluarga utuhnya, tak mudah yang di bayangkan bagi jang yeri harus mengetahui suaminya berselingkuh, kebodohan yang di lakukan taehyung cukup parah namun semua keberuntungan selalu menyertainy...