Prolog

36 3 0
                                    


Tok tok tok

"Pasangan Kim taehyung dan Jang Yeri resmi berpisaha "

Palu milik jaksa menggema di ruangan, yeri dengan wajah angkuhnya berjalan menuju sang mantan suami.

"Selamat Kim kau menang atas yeonjun " yeri merasakan sesak di dadanya karna sang putra jatuh pada taehyung.

"Aka... "

"Jaga putra ku dengan baik" potong yeri dan pergi dari hadapan taehyung.

Semuanya hancur, hidupnya, cintanya, masa depanya, pernikahanya, hanya karna bae Irene seorang artis.  Janji sucinya putus dari genggamanya.

"Hiks " tangis yeri luruh di balik pintu apartemenya, tangis yang ia tahan sejak lama jatuh, putranya yang masih berumur 7 tahun harus di tinggal ibunya.

Ting tong

"Eomma" pekik seorang anak laki laki setelah yeri membuka pintu.

"Yeonjun " yeri langsung merengkuh putranya.

"Eomma kenapa tidak pulang"

"Eomma ada urusan, appa dan irene imo akan menjaga mu " yeri memberi pengertian.

"Eomma janji besok harus pulang! " titah yeonjun meminta di gendong.

Taehyung yang berada di belakangnya hanya bisa menatap sendu, ia merindukan yeri sangat tapi ini semua juga karna dirinya, karna ulahnya.

"Eomma tidak janji sayang, maafkan eomma nde? Eomma juga rindu yeonjun tapi tugas eomma masih banyak maafkan eomma " yeri tidak tahan menyembunyikan air matanya langsung memeluk si kecil, meraung dan menangis di pelukan sang anak.

Taehyung mendudukan diri dan ikut dalam pelukan itu, yeri menatap taehyung dengan air mata mengalir.

"Biarkan seperti ini dulu " gumam taehyung.

Yeri diam, dia sangat merindukan taehyung sangat,  tapi taehyung telah melakukan kesalahan besar dengan menyelingkuhi dirinya.

30 menit berlalu setelah kepergian taehyung dan putranya, tapi yeri masih menangis sendiri di ruangan bernuansa putih itu. Penampilan sudah berantakan hancur semuanya.

Tring tring

Ponsel milik yeri bergetar, mau tidak mau yeri bangkit dan mengangkat tlefonya.

"Yeboseo"

"Dokter  kim maksud saya dokter jang bisa datang ke rumah sakit segera, ada korban kecelakan seorang anak kecil usia 7 tahun segeralah datang.Nama pasien yeonjun "

Deg

Tanpa pikir panjang yeri berlari keluar dari apartemenya langsung masuk mobil. Yeri merasa dunianya runtuh, cintanya hidupnya kebahagiaannya runtuh. Yeonjun satu satunya harta tengah terluka.

Tinnnn

Kalson mobil mobil yang yeri salip terdengar di telinyanya, hanya saja dia tidak peduli yang di otaknya hanya yeonjun putranya.

Chitttt

Yeri menginjak pedal rem mobil nya. Kaki jenjangnya berayun dengan cepat. Kakinya lemas menatap punggung laki laki yang familiar, baju berwarna putih itu penuh dengan noda darah.

Yeri membalik tubuh laki laki itu.

Deg

Dia bukan taehyung tapi penampilanya sangat mirip taehyung tadi.

"Miane" yeri menunduk hormat.

Cklek

Pintu ruang pasien terbuka.

"Dr. Jang sukurlah anda sudah tiba tapi pasien di dalam butuh... "

Ucapan perawat terpotong karna yeri yang langsung mendorong nya dan masuk. Yeri merasa dunianya sedikit melapang anak itu bukan yeonjun nya.

"Bagiamana luka di kepalanya? " tanya yeri setelah berhasil membawa kesadaranya kembali ke permukan.

"Lukanya cukup parah, tadi sempat pendarahan hebat  tapi kami bisa menghentikanya" jawab seorang perawat laki laki.

Yeri memeriksa bocah itu.

Yeri nampak menarik nafasnya, membuat para perawat menatap.

"Sepertinya ada gumpalan darah di kepala pasien, kita harus melakukan operasi jika tidak ahh " yeri nampak panik.

Yeri keluar dari kamar pasien dengan wajah lesu , dia merasa lelah hari ini hari yang sangat menguras tenaga dan otaknya.

"Keluarga pasien? " tanya yeri.

"Saya dokter "

.

.

.

Jam menunjukan pukul 22:00, yeri baru selesai dari operasi nya, langsung membuka ponselnya mencari nomor taehyung.

"Taehyung "

" Taehyung sudah tidur kau tidak lihat sekarang jam berapa eoh? "

"Bangunkan dia " yeri berujar datar, dadanya merasa sesak setelah mendengar suara irene di sebrang sana.

"Cih dasar tidak punya sopan santun, taehyung sangat lelah kau tau? "

"Berikan padanya aku tau taehyung belum tidur "

"Dasar jalang mau apa kau hah! "

"Aku tidak salah dengar eoh? Jalang kata mu kau sadar tidak siapa yang siapa? "

Yeri dapat mendengar pintu terbuka di sebrang sana.

"Hallo taehyung "

"Eoh yeri ya? Ada apa? "

"Emm apa yeonjun baik baik saja? "

"Dia baik ya walau sedikit rewel karna kau tidak ada! "

"Sukurlah kalau dia baik, aku tutup terima kasih, dan Sepertinya aku harus membelikan ponsel untuk yeonjun agar bisa menghubunginya"

"Kenapa? "

"Aku tidak suka dengan ucapan irene jadi lebih baik aku belikan yeonjun ponsel"

"Minhe apa irene mangatakan hal buruk sampai kau marah "

"Sepertinya kau harus ajari dia untuk bertindak jujur dan berkata sopan, aku tutup "

Tut.

Yeri menutup panggilanya sepihak dia tidak tahan lagi.

"Bahkan belum menikah saja sudah tinggal bersama huhhh" gumam yeri.

.

.

.

Taehyung menatap irene yang mengangkat tlefonya.

"Apa yang kau lakukan irene? " tanya taehyung membuat irene terlonjak.

"T-tae i-tu itu? "

Taehyung langsung merebut ponselnya dari irene dan menatap siapa penelfonya ternyata yeri.

Seulas senyum terbentuk, yeri menelfonya ada apa?  Pikir taehyung.

...
Tbc


Not AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang