Taehyung kembali melihat yeonjun yang berakhir di rumah sakit, dan kali ini karna dirinya, beribu penyesalan menerjang hatinya.
"Nak" panggil taehyung pada sang putra yang nampak sedang bercanda dengan temanya soobin.
Sudah 2 hari ini soobin membolos hanya untuk menjaga sang kakak, awalnya yeri memarahi soobin, tapi dengan akal cerdas soobin berhasil membuat sang bunda mengalah, dia mengancam tidak akan makan biarkan dia sakit.
'Aku tidak mau makan kalau begitu, biar aku sama sama di rawat dengan yeonjun hyung'
Itulah yang di katakan soobin pada yeri dan pada akhirnya yeri harus mengalah soobin memang cerdas. Mari beri tepuk tangan yang keras untuk kecerdasaan soobin.
"Eoh? Tuan kim" sapa soobin yang menyadari kehadiran taehyung langsung bangkit dari duduknya dan membungkuk hormat.
"Kau membolos lagi? " tanya taehyung pada soobin.
"Hehe nde saya hanya takut yeonjun hyung tidak ada yang merawat " ucap soobin di barengi tawa canggung
"Ahh trimakasih, tapi kau sudah 2 hari membolos, tak apa ? " tanya taehyung yang merasa tidak enak pada soobin.
"Tak apa lagi pula yeonjun hyung suka jika saya di sini" jawab soobin dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Begitukah jun? " tanya taehyung pada yeonjun yang dari tadi hanya diam mendengar obrolan ayahnya dan soobin.
"Ya aku lebih suka soobin di sini dari pada melihat mu " srakas yeonjun dan memandang wajah sang ayah dengan tatapan mengejek.
Taehyung memejamkan matanya, rasa sakit kembali menyerbu di uluh hatinya. Kejadian 4 hari silam membuat taehyung terus merasa bersalah karna telah memukul sang putra.
"Maafkan appa" lirih taehyung.
"Ya kau memang harus minta maaf pada ku karna memang begitu seharusnya, aku berakhir di sini juga karna mu" ucap yeonjun dingin dan enggan menatap sang ayah.
Taehyung menatap yeonjun dengan tatapan bersalah dia memang pantas di salahkan karna memang dialah yang membuat yeonjun berakhir di sini.
"Ahh kalau begitu ayah keluar ayah rasa kau lebih nyaman dengan soobin " ucap taehyung dan melipat mulutnya kedalam menahan tangisnya yang hampir pecah.
"Ya silahkan lagi pula aku tidak meminta kau datang, karna aku tau kau kemari hanya untuk melihat ku bukan merawat ku istri mu juga sedang sakit pergi sana urusi saja wanita kesayangan mu itu" srakas yeonjun.
"Yeonjun appa mohon jangan sekarang" mohon taehyung pada sang putra.
"ahh jadi kau berencana bertengkar dengan ku setelah aku sembuh dan setelah itu aku harus berakhir di sini lagi HAH! " yeonjun menaikan nada bicaranya di akhir.
"Yeonjun appa hanya... "
"Kau ingin aku mati kan? Kenapa kemarin kau tidak bunuh saja aku, kenapa kau tidak memukulku sampai aku mati! " yeonjun bertanya dengan iris memerah menahan liquid bening itu jatuh.
"Apa kau lupa kau hampir membunuh irene dan bayi ku hah! " teriak taehyung yang sudah habis kesabarannya, dia tidak mau terus di salahkan disini yeonjun juga ikut adil dalam menyakiti irene. Apakah taehyung menyalahkan yeonjun? Bisa dikatakan iya.
Deg
Yeonjun tidak tau jika irene hamil, pantas saja irene sampai kesakitan, tapi yeonjun merasakan uluh hatinya sakit karna di sebut pembunuh oleh ayahnya sendiri.
"Maka dari itu kenapa kau tak habisi saja aku hah! bukankah aku pembunuh?, bukankah aku brandalan? , aku bukan anak baik? kenapa kau tak bunuh saja aku, jika kau hanya mengharapkan keselamatan istri dan calon anak mu, kenapa kau tidak bunuh saja aku, pukul lagi aku " yeonjun tidak tahan lagi langsung menumpahkan air mata nya yang sudah menumpuk sedari tadi, dan Kenapa tuhan tidak mencabut nyawanya. Yeonjun juga ingin bahagia. Soobin yang dari tadi menyaksikan pertengkaran ayah dan anak itu terdiam dan berusaha menenangkan hyung nya.
Taehyung terdiam lagi lagi dia melukai hati sang putra lagi lagi dia harus menjadi alasan mengapa anaknya menderita, tuhan taehyung tidak meminta yeonjun mati, dia ingin melihat putranya tumbuh dengan baik.
"Jika kau tidak mengharapkan aku kenapa kau tidak biarkan aku mati? kenapa tidak birkan aku mati saja, dan asal kau tau aku tidak tau jika istri mu hamil aku mendorongnya karna dia mau menampar ku, kenapa kau membelanya? Kenapa kau tidak membiarkan aku minta maaf? Kenapa kau langsung memukul ku? Apakah kau masih pantas untuk ku sebut appa, aku lelah terus berpura pura baik baik saja sementara hati dan batin ku hancur, kenapa kau tak biarkan aku mati! " ucap yeonjun di sela sela tangisnya tangan soobin yang dari tadi mengelus pundaknya kini merengkuh tubuh yeonjun yang bergetar.
"Ma-maafkan ayah" taehyung rasa nya sakit sekali mendengar ungkapan hati yeonjun, sesakit itukah dia.
"Lepaskan aku ! berhenti berpura pura menyayangi ku, aku muak! " teriak yeonjun dan mendorong tubuh taehyung menjauh.
"appa menyayangi mu nak, appa tidak meminta yeonjun mati, appa tidak menginginkan itu " taehyung meraih tangan yeonjun dan mengecupnya.
"Tapi kenapa kau memukul putra mu, padahal dia ingin minta maaf, kenapa kau tidak memberikan kesempatan pada putra mu sendiri, kau takut istri dan calon anak mu mati! Tapi kau lupa jika anak mu tengah sakit, bagimana jika kesehatanya semakin memburuk, apa kau akan sedih atau justru itu yang kau harapkan?" suara yeri mengalun di telinga tiga orang itu, yeri nampak melipat kedua tanganya menatap datar taehyung.
"Yeri? "
"Eomma? "Gumam taehyung dan yeonjun terkejut dengan kehadiran yeri yang tiba tiba, yeri menatap yeonjun dengan senyum hangat.
"Maafkan eomma datang lagi di hidup mu" yeri menghampiri yeonjun dengan mata berkaca kaca, yeri ingin sekali memeluk putranya.
"Maafkan eomma... Eomma bodoh" yeri jatuh terduduk memegangi tangan yeonjun yang tidak di infus. Tangisnya pecah bagiamana pun dia adalah putranya.
"Bunda" gumam soobin dan menghampiri yeri dan ikut duduk dan ia pegang tangan yeri ikut menangis.
Taehyung dan yeonjun menatap terpaku pada dua orang ini.
"Jangan usir bunda ku! Bunda selalu menyayangi mu dia sering menangisi keadaan mu, bunda menyayangi mu dengan sepenuh hatinya" mohon soobin mendongak menatap yeonjun yang terkejut.
"Eomma akan pergi, eomma tau kau pasti kuat" yeri bangkit dari duduknya "ayo soobin-ah " yeri menarik tangan soobin dengan gemetar.
"Eomma jangan pergi " yeonjun bersura dengan lemah.
Deg
Rasa lega menerjang hati yeri putranya menghentikannya, dia sungguh menyayangi putranya. Dengan gerakan cepat dia memeluk yeonjun.
"Eomma menyayangi mu sangat " yeri membuka pelukannya meminta soobin masuk kedalamnya.
"Jangan pergi lagi" pinta yeonjun yang mengeratkan pelukannya pada yeri dan soobin.
Taehyung terdiam menatap semuanya yang terjadi, Apakah dia bahagia bersama irene? Dia bahagia tapi rasanya dia lebih tenang saat bersama yeri.
Apakah dia sebahagia ini saat bersama irene? Tidak, karna dia tidak pernah sekali pun memeluk putranya.
"Eomma kau berhutang penjelasan pada ku! Dari awal sampai akhir kau harus bercerita padaku" yeonjun menatap yeri dan soobin bergantian.
" untuk mu " yeonjun menunjuk soobin dengan jarinya "kau juga berhutang penjelasan pada ku" yeonjun menatap soobin penuh selidik.
Taehyung merasa dunianya menyempit sakit sekali. Apakah dia akan kehilangan putranya setelah dia kehilangan Yeri .
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Alone
Teen FictionTak semudah yang di bayangkan untuk yeonjun kehilangan keluarga utuhnya, tak mudah yang di bayangkan bagi jang yeri harus mengetahui suaminya berselingkuh, kebodohan yang di lakukan taehyung cukup parah namun semua keberuntungan selalu menyertainy...