2. Goodbye 👋

17 3 0
                                    

Yeri menghabiskan 2 harinya dengan menatap yeonjun dari jauh, dan hari ini adalah hari penerbangannya, hari kepergian nya, yeri sudah mencoba mendekati yeonjun yang terus di sambut penolakan dari yeonjun.

"Saya titipkan ini untuk Kim yeonjun kelas 1-3 " ucap yeri sambil memberikan sekotak kue yang ia buat.

"Eumm tentu nyoya kim"

" nama saya Jang yeri" yeri membenarkan ucapan sang guru.
.

.

.

Yeri menoleh ke belakang berharap yeonjun datang tapi nyatanya dia hanya bisa melihat segerombolan orang orang. Yeri sudah berada di bandara dan langsung cek.

"Kajja unnie" suara seorang wanita mengejutkan yeri.

"Euh! Kajja eunbi-ah " ucap yeri dan mengalihkan pandanganya menatap ke depan.

'Sudah lah yeri tidak ada yang akan peduli dengan mu cukup jalani ini kau jangan meyerah' yeri berusaha membangkitkan Semangat nya.

.

.

.

Di lain tempat yeonjun tengah menatap datar kotak putih pemberian yeri yang di titipkan pada gurunya.

Yeonjun masih marah pada yeri, dengan gerakan cepat yeonjun membuka kotak itu ternyata kue.

"Untuk apa dia mengirim ini? " tanya yeonjun pada dirinya sendiri.

Yeonjun hendak membuang kuenya tapi sesuatu membutnya berhenti dan mengambil sebuah kertas yang berada di bawah kotak kue itu.

'Untuk putra ku tersayang'

Yeonjun mengernyit bingung, hendak menyobek kertas itu namun tertahan ketika ia melihat bekas air di kertas itu, yeonjun yakin itu air mata ibunya.

Akhirnya yeonjun memutuskan untuk membuka kertas itu dengan tergesa.

Untuk putra ku kim yeonjun
Ulang tahun mu 4 hari lagi tapi eomma tidak bisa datang, maafkan eomma.
Yeonjun bolehkan eomma meminta maaf pada yeonjun, maafkan eomma, eomma memang salah.

Untuk permintaan mu yang waktu itu, eomma akan kabulkan, eomma akan pergi tapi jangan benci eomma, maafkan eomma.

Hari ini eomma harus pergi

Salam manis dari eomma mu

"Apa ini? " yeonjun bergumam bingung.

"Dia akan pergi" gumamnya lagi.

Yeonjun nampak panik, ia berlari dan menyuruh sopirnya menuju rumah sakit tempat ibunya bekerja.

"Ahjussi  boleh aku bertanya? "

"Tentu nak ada apa? "

"Dr. Jang yeri di mana ya? ".

"Ah kau putranya? ,kau tidak di beri tahu ya!" yeonjun menggeleng.

"Dr. Jang pergi bertugas ke pakistan " jelas laki laki berseragam biru itu.

"Eoh terimakasih ahjussi ".

.

.

.

Yeonjun terus menatap kue buatan eomma nya berharap ucapan perawat tadi bohong tapi nyatanya ini sudah pukul 5 sore, biasanya yeri menelfon.

"Hiks apa eomma benar benar pergi? "

Yeonjun menunduk menyesal telah meneriaki eommanya.

"Bagimana ini! " teriak yeonjun.
.

.

.

Taehyung terkejut mendengar ucapan yeonjun , kepergian yeri membuatnya bingung.

"Appa " panggil yeonjun sambil memberikan sepotong kue buatan yeri pada taehyung.

"Apa ini yeonjun? " tanya taehyung sambil mengusap kepala yeonjun.

"Kue dari eomma "

"Eomma mu datang menemui mu? "

"Ani dia menitipkan kue ini pada guru ku hiks eomma dia benar benar pergi appa hiks eomma pergi karna yeonjun " tangis yeonjun pecah tubuhnya sampai bergetar membuat taehyung sesak.

"Harusnya yang kau salahkan itu appa, karna appalah penyebab eomma pergi karna appa telah menyakiti eomma"

Yeonjun menggeleng, dia sudah cukup kehilangan eomma nya tidak dengan appanya karna keegoisannya sendiri, sungguh yeonjun tengah berusaha lebih dewasa.

"Appa jangan menikah dengan irene imo"

...

Aku lebih cepet up karena besok Minggu mau ada acara jadi aku up cepet² .

Kalian sehat kan ? Semoga sehat yaa .

Not AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang