Yeonjun menatap dua manusia yang sedari tadi diam, dengan air mata yang tidak berhenti mengalir, yeonjun hanya diam ketika yeri berusaha mengatur nafasnya karna terlalu lama menangis dia masih terlalu terkejut melihat sang ibu di depannya, sementara soobin anak itu bahkan juga ikut menangis mata sipitnya terlihat semakin menyipit."Eomma akan pergi lagi? " suara yeonjun mengalun di telinga yeri, yeri menatap sang putra lalu menggeleng.
"Tidak" yeri menggeleng, matanya terpejam isakan isakan kecil masih terdengar dari mulut yeri dapatkah ia memeluk anaknya ini. Sebentar saja.
"Lalu kenapa eomma pergi " tanya yeonjun dengan jari terus memainkan selimut rumah sakit.
Yeri menghelan nafas untuk mencoba menetralkan suaranya yang sesenggukan.
"Eomma hanya melakukan apa yang kau inginkan, kau meminta eomma pergi maka eomma lakukan" yeri menunduk menyembunyikan wajah kacaunya.
"Jika aku meminta eomma kembali apakah eomma mau melakukanya?" tanya yeonjun dengan wajah memohon nya berharap eomma mau kembali pada hidupnya.
Yeri mendongak menatap yeonjun tidak percaya, soobin yang sedari tadi diam juga ikut mendongak menatap yeonjun yang juga menatapnya.
"Eomma... "
Grep
"Aku mohon kembali pada ku, aku ingin eomma disisi ku, bisakah eomma kembali" pinta yeonjun sambil memeluk yeri erat , seperti takut akan kehilangan ibunya lagi
Yeri ikut menangis dan memeluk yeonjun dengan erat, dia sangat mencintai putra putranya, entah itu yeonjun atau pun soobin.
"Untuk sementara waktu kau harus tinggal bersama appa, eomma akan segera membawa mu, eomma berjanji pada yeonjun " ucap yeri sambil menciumi kepala yeonjun sayang.
"Aku cemburu " soobin berbicara dengan suara merajuk dan menundukkan kepala kesal.
Yeonjun dan yeri bertatapan dan terkekeh melihat tingkah laku soobin yang sungguh menggemaskan.
"Dia eomma ku" ucap yeonjun bermaksud menggoda soobin.
"Bundaaaa yeonjun hyung tidak mau berbagi bunda " rengek soobin pada yeri dan menarik tangan yeri.
"Bunda milik kalian" ucap yeri dan memeluk kedua putranya dengan erat, ini yang ia harapkan selama ini putra putranya berkumpul dan saling berpelukan.
"Wek " yeonjun menjulurkan lidah nya bermaksud mengejek soobin.
"Bundaa lihat yeonjun hyung " soobin merengek mengadukan kelakuan kakaknya.
Yeri bersukur kali ini putra putranya bahagia, yeri bersumpah akan mengambil yeonjun dari taehyung.
.
.
.
Taehyung menatap istrinya yang berbaring di ranjang rumah sakit dengan wajah tersenyum semenjak mengetahui jika dirinya tengah hamil.
"Aku bahagia! Di perut ku sedang ada baby kim" ucap irene sambil mengelus perutnya yang masih rata.
"Aku juga " ucap taehyung tangannya terulur untuk mengusap perut irene lembut.
Cklek
Pintu kamar rawat irene terbuka menampilkan sosok yeri dengan dua orang perawat. Taehyung menatap yeri dengan tatapan sulit di artikan, dan melepaskan tangannya yang berada di perut irene.
Irene dan taehyung menatap yeri yang membuka perut irene dan menaruh sebuah gel dan mengusapkan pada perut irene, sebuah alat mengecek keadaan bayi irene. Sementara irene menatap tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.
"Selamat nyonya Kim bayi dalam kandung mu baik baik saja, kau hanya perlu memakan vitamin, nanti biar ku tulis resepnya dan tebus di apotek" ucap yeri sambil menatap monitor USG.
"Kau? " teriak irene yang di sambut keterkejutan dari orang orang yang ada di ruangan kecuali yeri.
Yeri nampak tersenyum "kau masih mengenal ku bae irene? " tanya yeri remeh pada irene yang masih melotot tidak suka pada dirinya.
"Cih! Kau mau apa ? " tanya irene jengkel dibuatnya, wanita yang berada di hadapannya adalah masalah baginya.
"Hahhh" yeri menarik nafasnya pelan "kau bodoh atau bagaimana tentu saja memeriksa mu, kau tidak lihat aku ini seorang dokter" jawab yeri dan tersenyum miring.
Irene jengkel dan berencana menampar yeri namun tertahan karna tangan taehyung sudah menghalanginya.
"Lepaskan aku, biar ku hajar wanita sialan itu " teriak irene dan meronta meminta taehyung melepaskan cengkraman pada tangannya.
Taehyung menghempas tangan irene, dan membuat irene meringis kesakitan, yeri dan para perawat melebarkan matanya dan menutup mulut terkejut.
"Hentikan! Ingat jika dirimu sedang hamil jangan membuat onar" taehyung memijit pangkal hidung pening, dia benar benar bingung bagiamana caranya agar yeri dan irene bisa akur.
"Kau membela nya!" Teriak Irene tidak terima "Ya! Kau menggoda suami ku ?" Irene menatap Yeri nyalang .
Yeri tersenyum culas "Kenapa kau ketakutan?" Tanya Yeri dengan nada dibuat semenyebalkan mungkin .
Hal itu jelas membuat Irene meradang , tatapan amarah masih ia lemparkan pada Yeri .
"Suami ku tak akan tergoda dengan jalang seperti mu"
"Oh benarkah? Lalu kenapa kau ketakutan, jangan takut Tae hanya mencintai mu , lihat dia bahkan akan menjadi ayah dari anak mu"
"Jalang ini"
"Berhenti mengumpat kasihan bayi mu"
Yeri merapikan jas putihnya menatap perawat mengkode untuk segera keluar dari ruangan itu , setelah membungkuk hormat Yeri keluar bersama 2 perawat.
TBC.
Aku bakal dobel update di tunggu yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Alone
Teen FictionTak semudah yang di bayangkan untuk yeonjun kehilangan keluarga utuhnya, tak mudah yang di bayangkan bagi jang yeri harus mengetahui suaminya berselingkuh, kebodohan yang di lakukan taehyung cukup parah namun semua keberuntungan selalu menyertainy...